Bebukuan Februari 2025

Hai...berjumpa lagi di postingan bebukuan. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan bagi teman-teman yang menjalankannya ya. Semoga semua amal ibadah kita diterima dan pahalanya dilipatgandakan serta semoga semua dosa kita diampuni oleh Allah SWT. Aaamiiin.

Saatnya merekap buku apa yang dibaca dan dibeli di bulan Februari 2025. FYI, di postingan bebukuan sebelumnya, ada membahas tentang rencana baca bulan depan. Nah, untuk bulan ini, rencana baca itu tidak dimasukkan lagi. Silakan kunjungi blog host Bebukuan di blog Buku Hapudin untuk informasi selengkapnya ya. 

Bacaan Februari 2025

Oke langsung saja, saya berhasil membaca dan membuat 4 review buku di bulan Februari 2025. Mereka adalah:

1. The Master and Margarita

2. Mrs. McGinty's Dead

3. Anne of The Island

4. Petualangan Pak Janggut 02

Silakan klik link-nya untuk membaca kesan saya setelah membaca mereka ya ^_^

Ngomong-ngomong, rencana baca saya untuk bulan Februari cuma berhasil 2, yaitu Mrs. Mc Ginty's Dead dan Petualangan Pak Janggut 02. The Lost Library dan The Magic Faraway Tree belum kelar saya baca. The Lost Library tidak tersentuh sama sekali, sedangkan The Magic Faraway Tree bukunya terlalu tebal sehingga menyulitkan saya untuk bisa membacanya di mana saja dan kapan saja.

Baca juga: Bebukuan Januari 2025

Koleksi Februari 2025

Saya berhasil mengerem keinginan saya untuk terus membeli buku fisik karena alasan yang tidak bisa ditawar-tawar, yaitu tidak ada ruang lagi di rumah untuk menaruh mereka dengan nyaman. Tapi yaaaa, saya masih beli buku sih, ehehehe, tapi tidak sebanyak dulu lagi. 

Kemarin ada event diskon Semesta Buku kan dari Gramedia. Nah kalau biasanya saya kalap, kali ini saya bisa cuma beli 1 buku, yaitu Peril At End House by Agatha Christie. 

Lucunya, saya sebenarnya ingin membeli buku Agatha Christie yang judulnya The Pale Horse untuk stok bacaan tantangan membaca #ReadChristie2025, tapi malah ke check out Peril at End House. Salah ingat saya karena judulnya mirip, wkwkwk. Untunglah saya memang kepingin mengoleksi semua buku Agatha Christie. Saya juga memang belum punya Peril at End House, jadi aman. 

Oke, sekian Bebukuan Februari 2025 saya. Bagaimana dengan kalian, apa buku yang kalian baca dan kalian beli di bulan Februari? Yuk, dishare ^_^

Read More

Lord Edgware Dies Review

Identitas Buku

Lord Edgware Dies - Matinya Lord Edgware • Agatha Christie • @bukugpu • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan X, April 2024, 336 halaman, 18 cm

Review

Masih di RC #ReadChristie2025 dengan tema "Characters and Careers". Bulan Maret temanya adalah " Performers". Buku piihannya sebenarnya adalah "Three Act Tragedy" , tetapi karena sudah baca, saya memilih buku alternatif pertamanya, yaitu "Lord Edgware Dies".

Jadi, "Matinya Lord Edgware" menceritakan tentang seorang aktris yang meminta bantuan Poirot untuk membujuk sang suami, Lord Edgware, agar bersedia bercerai karena sang aktris jatuh cinta dengan pria lain. Pria lain ini adalah seorang Duke, yang tentu saja harus menghindarkan diri dari skandal.

Tanpa disangka, Poirot bersedia untuk berbicara dengan Lord Edgware. Pembicaraannya, tanpa diduga pula, sangat berjalan lancar.

Namun, kejadian-kejadian berikutnya begitu mengejutkan. Salah satunya adalah Lord Edgware sendiri,yang ditemukan tewas keesokan harinya dengan leher tertikam.

Di dalam kasus ini, Poirot ditemani oleh Kapten Hastings dan Inspektur Japp. Kalau ada mereka berdua, pasti ada adegan yang lumayan menghibur berkaitan dengan sikap Poirot yang main rahasia-rahasian dalam memecahkan kasus.

Seperti biasa, saya tidak terlalu berusaha untuk menebak siapa pelakunya. Saya ikut manut saja dengan narasi. Setelah digiring untuk mencurigai orang ini atau orang itu, pengungkapan pelaku sebenarnya cukup seru.

Untuk tema "Character dan Careers", IMO, di buku ini, karir " Performers"-nya sangat terasa. Poirot dikelilingi oleh para aktris dan aktor di kasus ini.

Kemudian untuk #awrc2025 , fix kalau London adalah setting tempat yang mendominasi dalam cerita ini. Done untuk prompt cerita dengan latar belakang kota London yak. Yes!

At last, Lord Edgware Dies lumayan seru dan berkesan bagi saya. 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.

Memorable Quote:

"Orang bisa menahan banyak hal dari seorang wanita cantik, Kawan," kata Poirot dengan mata berbinar senang. "Kalau hidungnya pesek, kulitnya kusam, rambutnya berminyak, maka---ah! Dia tak akan berhasil, seperti istilah Anda tadi."

---halaman 43

Read More

Petualangan Pak Janggut 02 Review

Pak Janggut Volume 02 • Thom Roep, Piet Wijn • Terjemahan Bahasa Indonesia • Penerbit PT Penerbitan Sarana Bobo, Jakarta, Cetakan I, Januari 2025

Rasa-rasanya saya belum pernah membaca 3 petualangan Pak Janggut yang ada di volume ini 🤔.

Saya kenal Pak Janggut dari koleksi Majalah Bobo punya kakak-kakak saya. Waktu itu mereka belum langganan, jadi koleksinya banyak yang bolong 🙈.

Syukurlah Bobo menerbitkan edisi koleksi ini. Sayang sekali saya ketinggalan info PO volume pertamanya.

Saya sudah lupa betapa serunya Petualangan Pak Janggut dan buntelan ajaibnya ini. Namun, karakter Pak Janggut adalah salah satu yang paling melekat dalam ingatan saya.

Duh, rasanya tidak cukup membaca cerita tiga petualangannya saja. Kepingin baca cerita lainnya lagi. Semoga saya tidak ketinggalan info PO volume selanjutnya.

Jadi 3 cerita di volume ini adalah Gerbang Ke Timur, Monster Danau Kabut dan Lorong Menuju Utara. Gerbang Ke Timur menceritakan tentang Pak Janggut yang tidak sengaja memasuki rumah penyihir jahat. Monster Danau Kabut menceritakan petualangan Pak Janggut membantu warga desa agar bisa terbebas dari ancaman monster danau. Lorong Menuju Utara menceritakan tentang Pak Janggut yang diminta tolong mencari sesuatu yang berharga di Utara.

At last, koleksi komik ini kualitasnya bagus. Kertasnya tebal, gambarnya cerah berwarna, dibuat khusus untuk edisi koleksi daaan sesuai dengan harganya 😹. 4 dari 5 bintang untuk Petualangan Pak Janggut. I really liked it.

Read More

Anne of The Island Review

 Anne of The Island • L.M. Montgomery • Penerbit Qanita • Di baca di iPusnas 

Ini Anne yang mau dilamar tapi kok saya yang deg-degan ya 🤭. Blurb saya ambil dari Goodreads btw karena yang di iPusnas cover belakangnya tak mau nongol. 

Jadi, Anne of The Island menceritakan tentang Anne yang kuliah ke Kingsport. Tapi tenang saja, Green Gables dan Avonlea masih ada. Suasana anak kuliahan yang kerasan dengan kota baru, tetapi disaat bersamaan juga rindu rumah, sangat terasa. Jadi bikin rindu suasana kuliah dulu 💕. 

Anne sudah semakin dewasa. Teman-temannya sudah ada yang menemukan jodoh masing-masing. Duh saya deg-degan banget setiap kali ada pemuda yang melamar Anne. Ada lucu-lucunya juga karena khayalan Anne tentang bagaimana menolak pinangan secara romantis jadi ambyar 🤣. 

Yang bikin saya deg-degan itu sebenarnya seperti kutipan di bawah ini:

“Seperti orang bijak bilang,  fakta memang sulit diubah,  tapi yang lebih sulit lagi diubah adalah kesalahpahaman.”

—Anne of The Island, Bab 9

IMO, sikap Anne tuh mengarah ke sini perihal jodoh. Saya jadi gemes. Jadi penasaran siapa atau hal apa yang bisa bikin Anne sadar bahwa yang dia suka itu tuh pemuda yang itu. Saking penasarannya, saya jadi baca terus dan eh tiba-tiba sudah bab terakhir aja 😹. 

Sebenarnya ada banyak kutipan bagus di buku ini. Tapi fitur bookmark iPusnas sepertinya belum bisa digunakan ya. Mau mencatat sayanya yang mager *selfkeplak*. Untung satu kutipan di atas masih ingat letaknya di mana 🤭. 

Dan untuk #AWRC2025, Anne mengajak saya menjelajahi Nova Scotia dan Pulau Prince Edward di Kanada. So, done untuk prompt “Buku berlatar Amerika Utara “ ya 😍. 

At last, 4 dari 5 bintang untuk buku ketiga dari seri Anne of Green Gables. I really liked it ⭐⭐⭐⭐

Read More

Mrs. McGinty’s Dead Review

Mrs. McGinty’s Dead - Mrs. McGinty Sudah Mati • Agatha Christie • @bukugpu • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan VII, April 2024, 312 halaman

“Mrs. McGinty sudah mati. Bagaimana matinya? 

Berlutut seperti aku ini. 

Mrs. McGinty sudah mati. Bagaimana matinya? Mengulurkan tangan seperti aku ini. 

Mrs. McGinty sudah mati. Bagaimana matinya? 

Seperti ini…”

—halaman 284

Lagi, sebuah sajak dari permainan anak-anak menjadi sebuah titik dalam cerita. Ngomong-ngomong, IMO, untuk ukuran permainan anak-anak, permainan ini cukup seram yak 😅. 

Buku ini saya baca untuk #ReadChristie2025 bulan Februari dengan tema “Author”. Dan karakter yang berkarir sebagai seorang pengarang di sini adalah Ariadne Oliver. 

Ariadne Oliver dan Inspektur Spence membuat selipan-selipan kocak di kasus kali ini. Ngomong-ngomong lagi, saya lupa, Inspektur Spence ini pernah muncul di kasus lain juga tidak ya? 

Balik ke cerita, jadi ada pembunuhan di sebuah desa. Yang menjadi korban adalah seorang wanita bernama McGinty. McGinty ini semacam pembantu rumah tangga tidak tetap. Dia bekerja di beberapa rumah tetangganya masing-masing di hari-hari yang berbeda. 

Sekilas kasus ini mudah. Motif dan bukti-bukti menunjuk kepada satu orang. Keputusan pengadilan sudah ditetapkan. Namun, Inspektur Spence tidak puas. Intuisinya mengatakan bukan orang itu pelakunya. 

Inspektur Spence pun meminta bantuan Poirot. Dalam penyelidikannya, Poirot bertemu Mrs. Oliver yang kebetulan ada urusan juga di desa itu. Dan tentu saja, “intuisi wanita” Mrs. Oliver juga ikut berperan di kasus kali ini 🤭. 

Kemudian ada adegan yang menarik perhatian saya, yaitu saat para tokoh-tokoh di buku ini berdebat tentang faktor keturunan dan faktor lingkungan terhadap sifat manusia. 

At last, saya suka kasus Poirot yang ini. Ada adegan-adegan kocak yang melibatkan Mrs. Oliver dan Inspektur Spence, serta Poirot yang harus bertahan menginap di guest house Long Meadows yang semrawut. 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it ⭐⭐⭐⭐. 

Read More

The Master and Margarita Review

The Master and Margarita • Mikhail Bulgakov • Penerbit Mizan • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan I, Oktober 2023, 580 halaman • Penerjemah: Lutfi Mardiansyah

 "Tolong pertimbangkan pertanyaan ini: apa yang akan diperbuat oleh kebaikanmu itu jika kejahatan tak ada, dan akan seperti apa dunia ini jika bayang-bayang menghilang darinya?"

---halaman 526

Saya tak yakin bisa menangkap apa yang ingin disampaikan oleh karya sastra yang hebat ini 🙈. Saya hanya bisa mengatakan bahwa membaca buku ini memberikan kesan yang luar biasa.

Saya merasakan teror dan---meminjam istilah yang dipakai di buku ini---belas kasih yang kuat saat membacanya. Dalam bab yang memuat adegan yang...errrr...berhubungan dengan kepala, saya ikut merasakan semacam rasa tak nyaman di leher setiap kali si Iblis dan antek-anteknya disebut. Dalam bab yang berhubungan dengan anak-anak dan bayi, saya juga merasakan perasaan belas kasih yang kuat yang diberikan oleh Margarita. Selain itu, ada banyak adegan yang membuat saya tak bisa berhenti membaca saking serunya.

Penulusuran saya di Google tentang sejarah novel ini menambah kuat kesan yang sudah ada. Novel ini ditulis saat dunia tidak dalam keadaan baik-baik saja beserta fakta bahwa novel ini pernah dibakar oleh penulisnya sendiri serta diterbitkan setelah penulisnya meninggal.

Ngomong-ngomong, saya senang sekali karena buku ini banyak memuat kata-kata yang jarang saya baca. Diantaranya adalah gawal, lanun, trengginas, bromocorah, resan, jaharu dan masih banyak lagi. Pengetahuan kosakata saya jadi bertambah. Saya jadi bersahabat dengan KBBI online sepanjang membaca buku ini 😹.

At last, maafkan kesotoyan saya, tapi, somehow, setelah membaca buku ini, pesan yang paling berkesan bagi saya adalah seperti kutipan yang saya kutip di atas. Bahwa bagaimana pun keadaannya, kita harus menerima bahwa kejahatan itu ada sebagaimana kebaikan itu ada. 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.

Read More

Bebukuan Januari 2025

Postingan Bebukuan pertama di tahun 2025, yes! FYI, Bebukuan adalah postingan yang merekap buku apa saja yang dibaca, buku baru apa saja yang didapat dan rencana baca bulan depan. Kalian bisa klik gambar di bawah untuk mengunjungi blog host-nya di Buku Hapudin untuk informasi lebih lanjut mengenai post Bebukuan ini ya. 

Oke, langsung saja, berikut Bebukuan Januari 2025 saya

• Bacaan Januari 2025

Di bulan Januari, saya berhasil membaca 4 buku dan menulis 5 review. Mereka adalah:

1. Who am 1? 3 by PsikologID (dibaca bulan Desember, baru bikin reviewnya di bulan Januari XD)

2. Detektif Conan 105 by Gosho Aoyama

3. Five Little Pigs by Agatha Christie

4. The Enchanted Garden by Nelly Moehle

5. Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela by Tetsuko Kuronayagi

• Koleksi Januari 2025

1. Detektif Conan 105 by Gosho Aoyama

Ini satu-satunya komik yang masih lanjut saya koleksi sampai sekarang. Auto buy deh kalo liat dia nongol di market place. Terima kasih banyak buat teknologi belanja online yang memungkinkan saya yang tinggal di kota kecil ini untuk bisa langsung membeli tanpa harus pergi ke toko buku besar yang ada di ibu kota provinsi seperti dulu *sujudsyukur*. Komiknya sudah saya baca dan saya review.

2. Five Little Pigs, Mrs. McGinty's Dead dan Lord Edgware Dies by Agatha Christie

Ketiganya saya siapkan untuk even tantangan membaca bulanan #ReadChrisite2025 untuk tema "Characters dan Careers" 3 bulan sekaligus. 

Five Little Pigs untuk bulan Januari dengan tema "Artists". Mrs. McGinty's Dead untuk dibaca bulan Februari dengan tema "Authors", dan Lord Edgware Dies untuk dibaca bulan Maret dengan tema tantangan "Performers".

Five Little Pigs dan Mrs. McGinty's Dead sudah saya baca dan review.

View this post on Instagram

A post shared by irabooklover (@irabooklover)

• Rencana Baca Februari 2025

Bulan Februari tentu saja saya merencanakan untuk membaca buku Mrs. McGinty's Dead untuk #ReadChristie2025 dan saat postingan ini dibuat saya sudah kelar bacanya XD. 

Kemudian saat ini, saya sedang membaca komik Pak Janggut Volume 2 karena saudari-saudari saya sudah antri kepingin baca komik nostalgia itu jua, hihihi. Terus saya juga kepingin baca The Lost Library by Rebecca Stead and Wendy Mass untuk tantangan #BacaBukuGPU. Lalu saya juga kepingin baca The Magic Faraway Tree by Enid Blyton dari TBR saya karena saya bikin post di Instagram untuk minta saran buku TBR mana yang sebaiknya saya baca lebih dulu dan ada teman bookstagram yang menyarankan buku ini.

View this post on Instagram

A post shared by irabooklover (@irabooklover)

*** 

Oke, sekian Bebukuan Januari 2025 saya. Semoga rekap Bebukuan saya di bulan Februari lebih meningkat lagi. Aamiin. 

Read More

7 Rekomendasi Novel Klasik Favorit Sepanjang Masa

Berdasarkan penulusuran saya di Google dan Meta AI, novel klasik adalah novel yang dianggap memiliki nilai sastra yang tinggi dan telah bertahan lama sebagai karya sastra yang penting. Novel klasik juga bisa diartikan sebagai novel yang kepopulerannya tak lekang oleh waktu.

Saya suka membaca novel klasik karena rasanya ada sensasi magis gimana gitu bisa membaca cerita yang umurnya sudah ratusan tahun. Membaca novel klasik juga terasa seperti membaca novel fantasi karena setting waktunya yang jauh berbeda. Saya juga suka membaca setting tempat novel klasik karena bumi sepertinya masih muda dan cantik dengan keindahan alamnya tanpa terlalu banyak campur tangan manusia.

7 Rekomendasi Novel Klasik Favorit Sepanjang Masa

 1. Little Women by Louisa May Alcott

Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1868. Mengisahkan tentang kehidupan empat saudari Meg, Jo, Beth dan Amy March. Mereka hidup sederhana tetapi bahagia, bersama ibu mereka yang hebat dan selalu ada untuk mereka. 

Ceritanya sangat indah, lucu dan menghangatkan hati. Buku ini sudah beberapa kali difilmkan dan yang terbaru rilis tahun 2019 kemarin dimana Emma Watson berperan sebagai Meg.

2. The Secret Garden by Frances Hodgson Burnett

Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1911. Menceritakan tentang Mary Lennox, yang harus tinggal bersama pamannya karena kedua orang tuanya meninggal dunia akibat wabah kolera. 

Mary yang awalnya tinggal di negara jajahan Inggris, India,  jadi harus tinggal di London. Perbedaan lingkungan dan pola asuh membuat Mary menjadi anak yang sedikit sulit diatur. 

Paman Mary mempunyai anak yang sebaya dengan Mary. Sayangnya, sepupu Mary ini kurang begitu sehat. 

Berdua, mereka menemukan sebuah taman rahasia. Taman yang memiliki sihir yang bisa mengubah kedua anak yang awalnya sakit-sakitan dan tidak bahagia ini menjadi anak yang sehat dan gembira.

Membaca buku ini membuat saya kepingin punya taman rahasia. Ada banyak bunga mawar yang bermekaran di sini membuat saya jadi auto kepingin punya juga XD.

3. The Story Girl by L.M. Montgomerry

Pertama kali terbit tahun 1911, buku ini menceritakan tentang indahnya masa kanak-kanak lewat petualangan seorang gadis yang dijuluki Gadis Pendongeng bersama sepupu-sepupu dan teman-teman mereka. 

Ceritanya lucu, menghangatkan hati, khas kelakuan anak-anak beserta imajinasi-imajinasi mereka. 

Alam juga digambarkan dengan sangat indah di buku ini sehingga seakan-akan kita juga bisa mendengar bagaimana pohon-pohon berbicara dan bernyanyi.

4. The Golden Road by L.M. Montgomerry

Pertama kali terbit tahun 1913, buku ini merupakan lanjutan petualangan Gadis Pendongeng bersama sepupu-sepupu dan teman-temannya. Buku ini tidak kalah indahnya dengan buku pertama. Hanya saja, ending buku ini sedikit bittersweet, yang membuatnya malah jadi lebih berkesan.

5. Anne of Green Gables by L.M. Montgomerry

Diterbitkan pertama kali tahun 1908, Anne of Green Gables merupakan novel klasik yang bisa membuat siapa saja jatuh cinta dengan karakter gadis yatim piatu bernama Anne yang polos dan lucu. 

Kehadiran Anne membuat ceria Green Gables, rumah dimana kakak beradik Cuthbert tinggal. Mathew dan Marilla Cuthbert pada awalnya ingin mengadopsi anak laki-laki untuk membantu Matthew mengurus ladang, tapi sebuah kesalahpahaman membuat mereka jadi mengadopsi Anne. 

Sama seperti The Story Girl, karya L.M. Montgomerry yang ini juga menggambarkan alam dengan sangat indahnya.  

6. Anne of Avonlea by L.M. Montgomerry

Diterbitkan pertama kali tahun 1909, Anne of Avonlea merupakan lanjutan kisah Anne. Anne sudah sediki lebih besar di sini. Anne sudah jadi guru di sekolah di daerah Avonlea. Tapi imajinasi masa kanak-kanaknya masih semenarik dulu. Avonlea juga masih belum banyak berubah. Keindahan alamnya masih memukau. Membaca buku ini bisa meningkatkan mood membaca saya. Sangat recommended.

***

Oke, sekian rekomendasi novel klasik dari saya. Apakah kalian punya rekomendasi novel klasik favorit lain? Yuk, dishare \^_^/

Read More

Totto-Chan: Gadis Cilik Di Jendela Review

Identitas Buku

Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela • Copyright © 1981 by Tetsuko Kuroyanagi • Gramedia Pustaka Utama • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan ketiga puluh dua, Mei 2024, 296 halaman, 20 cm • Alih bahasa: Widya Kirana

Review

Saya benar-benar tidak tahu kalau buku ini adalah sebuah memoar 🙈. Memoar untuk mengenang seorang kepala sekolah bernama Sosaku Kobayashi. 

Mr. Kobayashi adalah kepala sekolah Tomoe Gakuen. Sebuah sekolah dasar yang menjalankan sistem pendidikan yang berbeda dari sekolah-sekolah lainnya. 

Ruang-ruang kelas di Tomoe Gakuen adalah gerbong kereta. Seragam sekolah para murid adalah pakaian paling lusuh yang mereka punya agar mereka bebas berkegiatan tanpa takut dimarahi karena pakaian bagus mereka kotor atau robek. Mereka membawa bekal yang harus mengandung sesuatu dari gunung dan juga sesuatu dari laut. Para murid juga bebas mengawali kegiatan belajar dengan memilih mata pelajaran yang paling mereka suka lebih dulu. Ya itu hanyalah beberapa keunikan cara belajar di Tomoe Gakuen, masih banyak lagi yang lainnya. 

Memoar ini menceritakan bagaimana metode pendidikan Mr. Kobayashi lewat keseharian Totto-Chan, seorang murid kelas 1 yang senang bercerita dan punya keingintahuan yang besar. Guru-guru di sekolah lama Totto-Chan menganggap Totto-Chan nakal sehingga dia dikeluarkan dari sekolah, tapi tidak dengan Mr. Kobayashi. 

Mr. Kobayashi sangat mencintai dan memahami anak-anak. Dia yakin semua anak dilahirkan dengan watak baik dan dia ingin menemukan dan mengembangkan watak baik itu. 

Salah satunya adalah dengan satu kalimat sakti yang berulang-ulang beliau sampaikan kepada Totto-Chan. Sang Kepala Sekolah berhasil merubah Totto-Chan menjadi anak baik yang mungkin tidak akan dikenali lagi oleh guru-guru Totto-Chan di sekolahnya yang lama. 

Selain Mr. Kobayashi, ada juga tokoh Mama Totto-Chan yang membuat saya kagum akan kesabaran dan kebijaksanaan beliau dalam menghadapi tingkah laku dan keingintahuan Totto-Chan yang kelewat besar dan cenderung melukai dirinya sendiri. 

Dengan setting cerita di Tokyo saat sekitar pecahnya Perang Pasifik dan Perang Dunia II, ada sebuah tempat dan saat di mana murid-murid Tomoe Gakuen masih merasa aman dalam menjalani aktivitas-aktivitas sekolah yang unik dan seru sebelum perang merenggut itu semua. Sangat menghibur, menghangatkan hati, sedikit bittersweet dan penuh pesan moral. 

Ngomong-ngomong, awalnya saya heran saat menemukan buku ini di daftar rekomendasi buku untuk tantangan #bacabukugpu bulan Januari dengan tema “buku yang membawamu dalam perjalanan waktu”. Karena pada awalnya, saya mengira Totto-Chan adalah buku fiksi anak dengan setting waktu kekinian 🙈 dan sepertinya buku ini bukan buku science fiction yang tokoh-tokohnya melakukan perjalanan waktu betulan. 

Setelah selesai membacanya barulah, saya paham dan bisa merasakan “perjalanan waktu”-nya. Beberapa scene-nya bahkan mengingatkan saya pada momen-momen yang hampir terlupa saat saya masih kecil. Salah satunya adalah saat saya membaca kalimat “gerobak sampah yang ditarik sapi”. Whoaaa…saya langsung teringat gerobak kayu bakar yang ditarik sapi yang sering lalu lalang sewaktu saya masih kanak-kanak dulu. Jadi kangen sama si sapi, *eh*.

Ngomong-ngomong lagi, buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1981. Sudah kurang lebih 44 tahun ya. Penulusuran saya di Google mengatakan saat ini Tetsuko Kuroyanagi sendiri sudah berusia 91 tahun dan masih aktif di IG. Keren 😍. 

At last, saya beri 5 dari 5 bintang untuk buku ini. Sebuah buku yang juga berfungsi sebagai referensi mengenai betapa pentingnya mencintai dan mengenali anak untuk pendidikan mereka. Buku ini saya rekomendasikan untuk berada di dalam koleksi pribadi kalian. It was amazing ⭐⭐⭐⭐⭐

Submitted for:

1. Around The World Reading Challenge 2025

"Tomoe Gakuen terletak di Tokyo tenggara, tiga menit jalan kaki dari stasiun Jiyugaoka di jalur Toyoko."

---halaman 269

Around the World Reading Challenge 2025 membuat saya lebih melek dengan setting tempat dari buku yang saya baca. Kutipan di atas saya rasa cukup untuk menegaskan bahwa setting tempat cerita ini adalah kota Tokyo, Jepang.

2. #BacaBukuGPU

Tema Januari: Buku yang membawamu dalam perjalanan waktu

Read More

The Enchanted Garden 2: Misi Penyelamatan Pak Bovist Review

Identitas Buku

The Enchanted Garden 2: Misi Penyelamatan Pak Bovist • The Enchanted Garden #2 • @bipgramedia • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan I, Jakarta, 2024, 188 halaman

Review

Lanjutan petualangan Tilda dan Anni di kebun rahasia. Kali ini petualangan yang mereka alami jauh lebih serius. Mereka harus menyelamatkan Pak Bovist dan kebun ajaibnya dari Gunnar. Bagaimana cara menghadapi Gunnar yang jauh lebih berpengalaman dalam menggunakan tanaman ajaib? Selain itu, mereka juga harus menolong teman-teman mereka dari si nakal Lukas di sekolah. Apakah dalam kasus anak nakal tanaman ajaib boleh digunakan? Lebih seru dan menegangkan dari buku pertama. Tingkah laku Anni masih sering membuat deg-degan 😹. Alasan Gunnar menuntut haknya atas kebun Pak Bovist menarik perhatian saya. Dan alasan Pak Bovist membatalkan niatnya untuk mewariskan kebunnya kepada Gunnar juga benar. IMO, ini semacam perang antara .. errr… dua pesan moral. Saya jadi penasaran dengan kelanjutan ceritanya. CMIIW, sepertinya ada beberapa typo di edisi ini berkenaan dengan penggunaan kata “kita” dalam beberapa kalimat yang menurut saya seharusnya menggunakan kata “kami”. Next, saya tidak yakin di negara atau kota mana setting tempat cerita ini. Kalau dilihat dari pengarang dan nama tokoh-tokohnya, sepertinya setting-nya di Jerman ya? Tapi di sini ada dua daerah yang disebutkan sebagai rumah Gunnar yaitu Neustadt dan Löschberg. Menurut penulusuran saya di Meta AI, sepertinya ini nama daerah di Swiss. So, fell free untuk memberi tahu saya jika teman-teman tahu di daerah atau kota atau negara mana latar cerita ini yak. Mungkin saya terlewat membacanya. Sayang sekali buku ini harus diskip untuk #AWRC2025 😭. At last, saya beri 3 dari 5 bintang. Buku ini memilik cover yang cantik dan tema yang menarik tentang kebun rahasia serta tanaman ajaib. Namun, IMHO, ceritanya biasa saja 🙇🏻‍♀️ *sungkem*. Tapi berdasarkan pengalaman saya dengan beberapa buku berseri—bahwa kadang, sebuah kisah baru seru di buku ketiga atau keempat atau yang kesekian—maka saya tetap optimis dan masih ingin membaca lanjutannya 🔥. Semoga terjemahan berikutnya segera terbit. Aamiin 🤲🏻.

Read More