***
Judul: Artemis Fowl and The Eternity Code - Artemis Fowl dan Sandi Abadi | Pengarang: Eoin Colfer | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan Kedua, April 2018, 360 hlm, 20 cm | Rating saya: 4 dari 5 bintang
***
***
Blurb:
Artemis Fowl menciptakan komputer supercanggih dengan teknologi yang "dipinjamnya" dari Kaum Peri. Di tangan yang salah, komputer C Cube itu bisa menimbulkan kekacauan fatal, baik bagi dunia manusia maupun peradaban peri.
Segalanya jadi kacau ketika Artemis memamerkannya pada pengusaha Amerika yang licik. Apalagi ketika Butler, pengawal profesionalnya yang terkenal tidak terkalahkan, tertembak.
C Cube dirampas si pengusaha dan disimpan di ruangan dengan pengamanan maksimum. Satu-satunya cara adalah meminta bantuan peri. Mereka setuju tapi dengan satu syarat: segala ingatan Artemis tentang Kaum Peri harus dihapus.
My Review:
Kalau di buku pertama, masalah dimulai gara-gara Artemis cari gara-gara dengan para peri. Di buku kedua, para peri yang cari gara-gara dengan Artemis. Di buku ketiga ini, giliran Artemis lagi yang cari gara-gara dengan para peri.
Artemis membuat sebuah komputer bernama C Cube dengan menggunakan teknologi para peri. Sayangnya, komputer ini terlalu canggih, dan sayangnya lagi, Artemis memamerkannya ke orang yang salah.
Orang tersebut super kaya dan juga super licik. Dia berhasil merebut komputer tersebut dari Artemis dan menyimpannya di ruangan dengan pengamanan super.
Tidak ada jalan lain, Artemis pun meminta bantuan para peri. Sayangnya, para peri mau membantu tapi dengan syarat yang sangat berat untuk bisa diterima oleh Artemis.
Oke, ini adalah buku ketiga petualangan Artemis, si bocah laki-laki super jenius dan super kaya, arogan, tapi sebenarnya baik, hihihi. Jadi kali ini Artemis kembali berpetualang bersama para peri. Dia terpaksa meminta bantuan para peri karena baik nyawanya maupun nyawa Butler, pengawalnya, terancam.
Pengusaha yang menjadi saingan Artemis sangat licik. Tapi Artemis lebih jenius dan Butler lebih siaga daripada yang pengusaha itu kira. Butler berhasil melindungi Artemis dan Artemis berhasil melindungi komputer C Cube nya dengan sebuah sandi yang disebut sebagai sandi abadi.
Nah..nah seperti apakah sandi abadi ini? Yang pasti, hanya Artemis yang bisa memecahkannya. Dan gara-gara ini, si pengusaha menginginkan Artemis ditangkap hidup-hidup.
Bersama para peri, Artemis memainkan sebuah permainan untuk mengalahkan si pengusaha licik. Berhasilkah? Silakan baca sendiri bukunya, hohoho.
Seru bukunya. Hanya saja kejeniusan Artemis membuat otak saya sedikit lemot, haha. Ada banyak istilah canggih yang kurang familiar di kepala saya. Tapi, it's ok.
Asiknya, buku ini membuat saya tidak sabar untuk membaca buku selanjutnya yang berjudul Muslihat Opal. Nah lo, mau ngapain lagi yak si Opal ini?
So, menyenangkan sekali membaca buku ini. Benar-benar my cup of tea. Saking senangnya, saya bahkan malas mengambil post-it untuk ditempelkan ke kutipan-kutipan favorit saya di buku ini. Alhasil saya jadi lupa di mana letaknya, hiks. At last, 4 dari 5 bintang untuk petualangan Artemis Fowl kali ini. I really liked it.
C Cube dirampas si pengusaha dan disimpan di ruangan dengan pengamanan maksimum. Satu-satunya cara adalah meminta bantuan peri. Mereka setuju tapi dengan satu syarat: segala ingatan Artemis tentang Kaum Peri harus dihapus.
My Review:
Kalau di buku pertama, masalah dimulai gara-gara Artemis cari gara-gara dengan para peri. Di buku kedua, para peri yang cari gara-gara dengan Artemis. Di buku ketiga ini, giliran Artemis lagi yang cari gara-gara dengan para peri.
Artemis membuat sebuah komputer bernama C Cube dengan menggunakan teknologi para peri. Sayangnya, komputer ini terlalu canggih, dan sayangnya lagi, Artemis memamerkannya ke orang yang salah.
Orang tersebut super kaya dan juga super licik. Dia berhasil merebut komputer tersebut dari Artemis dan menyimpannya di ruangan dengan pengamanan super.
Tidak ada jalan lain, Artemis pun meminta bantuan para peri. Sayangnya, para peri mau membantu tapi dengan syarat yang sangat berat untuk bisa diterima oleh Artemis.
Oke, ini adalah buku ketiga petualangan Artemis, si bocah laki-laki super jenius dan super kaya, arogan, tapi sebenarnya baik, hihihi. Jadi kali ini Artemis kembali berpetualang bersama para peri. Dia terpaksa meminta bantuan para peri karena baik nyawanya maupun nyawa Butler, pengawalnya, terancam.
Pengusaha yang menjadi saingan Artemis sangat licik. Tapi Artemis lebih jenius dan Butler lebih siaga daripada yang pengusaha itu kira. Butler berhasil melindungi Artemis dan Artemis berhasil melindungi komputer C Cube nya dengan sebuah sandi yang disebut sebagai sandi abadi.
Nah..nah seperti apakah sandi abadi ini? Yang pasti, hanya Artemis yang bisa memecahkannya. Dan gara-gara ini, si pengusaha menginginkan Artemis ditangkap hidup-hidup.
Bersama para peri, Artemis memainkan sebuah permainan untuk mengalahkan si pengusaha licik. Berhasilkah? Silakan baca sendiri bukunya, hohoho.
Seru bukunya. Hanya saja kejeniusan Artemis membuat otak saya sedikit lemot, haha. Ada banyak istilah canggih yang kurang familiar di kepala saya. Tapi, it's ok.
Asiknya, buku ini membuat saya tidak sabar untuk membaca buku selanjutnya yang berjudul Muslihat Opal. Nah lo, mau ngapain lagi yak si Opal ini?
So, menyenangkan sekali membaca buku ini. Benar-benar my cup of tea. Saking senangnya, saya bahkan malas mengambil post-it untuk ditempelkan ke kutipan-kutipan favorit saya di buku ini. Alhasil saya jadi lupa di mana letaknya, hiks. At last, 4 dari 5 bintang untuk petualangan Artemis Fowl kali ini. I really liked it.
0 Comments:
Posting Komentar