Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum teman-teman. Hari ini saya mau bercerita tentang event langka buat para booklover Amuntai yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Hulu Sungai Utara pada tanggal 17 Oktober kemarin.
Event tersebut adalah acara Meet and Greet with Asma Nadia !!!, *aaaaaaaaaaaaakkkkkk*, *teriak histeris*.
Nah..nah..siapa sih yang tak mengenal Mbak Asma Nadia. Beliau sudah menerbitkan banyak sekali buku dan banyak diantara buku-buku tersebut yang sudah difilmkan.
Sayangnya, saya lupa apakah saya sudah pernah membaca buku Asma Nadia atau belum, *kena keplak*. Saya tidak menemukan rekam jejaknya di blog saya ini.
Tapi rasa-rasanya saya sudah pernah deh membaca karya beliau. Dulu sekali, jauh sebelum saya mempunyai blog buku. Mungkin dalam bentuk cerpen atau antologi buku.
Oke, kembali ke event Meet and Greet Asma Nadia. Event ini diadakan pas hari kerja. Sebenarnya saya kepingin sekali menggunakan hak cuti saya khusus untuk menghadiri acara ini. Tapi saya tak tega mengatakannya ke atasan saya. Secara kantor saya persis berbelakangan dengan gedung perpustakaan, wkwkwk.
Jadilah saya hanya minta ijin sebentar ke atasan untuk mengunjungi gedung tetangga itu. Dengan penekanan dalam kata-kata "gedung tetangga". Rencananya sih saya cuma kepingin menengok sebentar. Cukuplah melihat Mbak Asma Nadia sebentar sambil mengambil jatah sertifikat, snack dan nasi kotak, *eh*.
Etapi, ternyata acaranya seru sekali. Saya jadi tak bisa beranjak dari kursi, wkwkwk. Sayang saya datang terlambat sehingga tak dapat jatah kursi di depan.
Mbak Asma Nadia ternyata sangat cantik dan ramah sekali. Beliau sharing banyak hal. Cara beliau sharing itu loh, menarik sekali. Pokoknya yang hadir di situ bakalan kepingin jadi penulis saat itu juga, hihihi.
Kebanyakan kata-kata beliau yang paling saya ingat adalah yang berhubungan dengan readers. Seperti kalau ingin jadi penulis itu, harus jadi pembaca dulu. Kemudian satu diantara beberapa hal yang tidak akan membuatmu miskin adalah membeli buku. Kemudian juga tentang beliau yang memberi saran kepada para penulis untuk berlapang dada menerima kritikan karena tidak ada karya yang sempurna. Aaaaaah, jadi teringat sama penulis yang marah kalau tulisannya dikritik, *uhuk*.
Sebenarnya banyak lagi dari sharing Mbak Asma Nadia ini yang perlu banget buat dicatat. Terutama bagi yang kepingin jadi writer. Sayang kemarin saya terpana melongo gimana gitu pas acara. Maklumlah saya orang udik yang tak pernah lihat penulis terkenal secara langsung, wkwkwk.
Para peserta lain juga sangat antusias. Ketika sesi tanya jawab dibuka. Banyak sekali yang ngacung. Saya langsung kelelep, wkwkwk.
Meskipun peserta event banyak sekali, bahkan katanya melebihi ekspektasi panitia, saya tetap merasa sendiri di sana. Kebanyakan mereka yang ada di sana adalah para penulis. Meskipun ada para pembaca juga, tapi mereka adalah pembaca yang sudah naik level ingin jadi penulis. Tidak ada reviewer, blogger buku, bookstagrammer, Goodreaders, penimbun buku ataupun pemburu buntelan, hiks, *sedih*.
Satu lagi yang membuat saya sedih adalah, karena banyaknya peserta, acara diperpanjang sampai setelah jam makan siang. Hiks, saya tak bisa ikut lagi karena sudah terlalu lama meninggalkan kantor. Padahal acara bagi-bagi doorprize dan foto bareng Mbak Asma Nadia-nya setelah jam makan siang itu. Ini bakalan jadi pelajaran buat saya. Kalau ada event-event langka seperti ini lagi, saya bakalan menggunakan hak cuti saya, no matter what. Titik.
At last, semoga event Meet and Greet penulis ini jadi program tetap perpustakaan. Semoga terus didukung oleh Pemerintah Daerah. Ya kan kakak-kakak perpus HSU yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik? Iya, kan? Kan? Kan? *maksa* XD.