***
Book Kaleidoscope hari ketiga.
Saatnya untuk memilih tiga buku favorit yang saya baca di tahun 2019 kemarin. So, langsung saja, ketiga buku tersebut adalah:
Sewaktu saya membaca buku ini, serial TV-nya sudah memasuki session terakhir, dan saya baru berabe membaca buku ketiganya, hahaha. Saya masih kekeuh menghindari spoiler dari serial TV-nya dan masih yakin untuk mengetahui bagaimana kelanjutan kisah ini dari bukunya saja.
Dan setelah membaca buku bantal setebal 1222 halaman ini, saya benar-benar tenggelam di dalamnya. Banyak adegan-adegan yang membuat saya mangap. Seru sekali deh pokoknya.
Semoga lanjutannya segera diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jangan sampai tidak ya, pleaseeee!!!
Sudah lama tidak membaca karya Andrea Hirata. Ketika tahu informasi tentang diterbitkannya buku terbaru beliau ini, saya langsung ikutan PO.
Lucunya, ada sedikit drama dalam pembelian buku ini. Untuk pertama kalinya, di daftar tempat pemesanan PO, saya melihat penjual dengan domisili di Kalimantan Selatan ikut terdaftar.
Wah, senangnya, sepertinya saya akan mendapat ongkos kirim yang lebih murah daripada ikut PO di tobuk-tobuk online di Jawa. Etapi ternyata, ongkos kirimnya hampir sama, cuma beda tipis, wkwkwkwk. Ya sudahlah, saya dan ongkos kirim yang mahal sepertinya memang tidak terpisahkan, hahhah.
Wah, senangnya, sepertinya saya akan mendapat ongkos kirim yang lebih murah daripada ikut PO di tobuk-tobuk online di Jawa. Etapi ternyata, ongkos kirimnya hampir sama, cuma beda tipis, wkwkwkwk. Ya sudahlah, saya dan ongkos kirim yang mahal sepertinya memang tidak terpisahkan, hahhah.
Drama ternyata tidak selesai setelah masalah ongkos kirim. Di dalam pengirimannya, buku saya nyasar ke pembeli lain. Untung jaraknya cukup dekat dan pembeli lain itu berbaik hati mau mengantarkannya bukunya ke rumah saya. Syukurlah, drama selesai.
Buku Orang-Orang Biasa sendiri, sangat kocak menurut saya. Dan seperti buku karya Andrea Hirata lainnya, ditengah kekocakan itu, banyak sekali terselip sindiran tentang kehidupan. Dan itulah alasan kenapa saya selalu suka dengan karya-karya beliau.
Bagi saya, buku ini sangat memiliki pengaruh. Saran-saran tentang hidup minimalisnya terasa benar. Buku ini juga mempunyai kekuatan untuk menggerakkan saya agar mempraktikkan saran-saran yang disampaikan oleh buku ini. Hasilnya, saya berhasil menyingkirkan barang-barang yang tidak perlu. Dan benar, rumah saya jauh lebih rapi. Yes!
***
Oke, itulah tiga buku favorit saya di tahun 2019. Bagaimana dengan kalian? Yuk di share. Semoga kita bisa berjumpa lagi di book kaleidoscope tahun depan ya. Sampai jumpa \^_^/
Baca juga:
Book Kaleidoscope 2019 - Day 1: Top Three Most Memorable Quotes
Book Kaleidoscope 2019 - Day 2: Top Three My Book Blogging Activities
Baca juga:
Book Kaleidoscope 2019 - Day 1: Top Three Most Memorable Quotes
Book Kaleidoscope 2019 - Day 2: Top Three My Book Blogging Activities
dari daftar di atas, belum satu pun yang kubaca. mungkin bisa jadi buku to be read tahun ini 😁.
BalasHapuskalo aku sih buku terbaik yang kubaca di tahun kemarin ada di Top 10 Book of 2019
Hihihi, ayo dibaca tahun ini.
HapusSiip,,sip segera meluncur ke TKP XD
Ketiganya aku belum pernah baca tapi paling nggak aku dah tahu karakter Andrea Hirata nih karena udah baca buku beliau yang lain. Dari sana, tulisan2 beliau kayaknya memang nggak diragukan lagi ya mbak. Pantas jadi most favourite.
BalasHapusYeap, IMO, tulisan beliau ini bagus-bagus. Saya suka saya suka XD
HapusA storm of words itu buku fantasi atau apa Kak? Kayaknya yang bantal-bantal tebal gitu menggoda wkwkw. Kemarin udah tamatin yang francine jay juga tp versi ebook, hihi
BalasHapusYap, buku fantasi. A Storm of Swords ini buku ketiga dari seri A Song of Ice and Fire. Buku pertamanya berjudul A Game of Thrones yang diadaptasi menjadi serial TV A Game of Thrones di HBO itu ^_^
Hapusaku juga baca buku seni hidup minimalis itu kak. bukunya sederhana tapi bener-bener 'pas' dengan apa yang sebenarnya kita perlu.
BalasHapussetujuuuuuuu XD
HapusYang seni hidup minimalis nampak menarik, jadi penasaran pengen baca jugaa
BalasHapusSemoga nanti bisa berjodoh dengan bukunya ya ^_^
HapusBuku bantalnya tuh mun ulun melihatnya ja bisa langsung teguring. ��
BalasHapusHebat banar pian nih. Handak bnr nah ketularan maniak baca kaya pian.
Wkwkwk, itulah kenapa namanya buku bantal.
HapusAlhamdulillah, mudahan pian tetular ^_^
Karya Adrea Hirata sih ya paling sering aku denger org sekitar dan aku juga suka beberapa bukunya diyg difilmkan dari kaya dia. Tapi aku udah lama ga baca buku nih. Huhu
BalasHapusAndrea Hirata memang populer ^_^
Hapusaku tahun 2019 kemarin paling suka sama Aroma Karsa dan Resign-nya Almira Bastari. sekarang jarang banget baca fiksi soalnya bingung mau bacanya kapan. he
BalasHapusWah, saya pengin baca Aroma Karsa tapi belum kesampaian. Semoga bisa segera berjodoh dengan bukunya.
Hapus