***
Judul: Sepasang Sepatu Tua Sepilihan Cerpen | Pengarang: Sapardi Djoko Damono | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan II, Juli 2019, 114 hlm | Status: Pinjam dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara | Rating saya: 3 dari 5 bintang
***
Sebetulnya saya ini tak paham sastra dan buku Sepasang Sepatu Tua ini termasuk ke dalam buku sastra tingkat tinggi untuk standar saya, hiks, *ngesot ke pojokan*.
Saya sampai bingung sendiri kenapa saya memilih buku ini untuk dipinjam dari perpustakaan diantara sekian banyak buku lainnya. Yaah, mungkin inilah yang namanya jodoh yak, hihihi, *selfkeplak*.
Meskipun banyak tak pahamnya, tapi saya benar-benar terhibur sekaligus tersadarkan (atau mungkin bisa dibilang tertohok, *uhuk*) setelah membaca cerpen-cerpen yang ada di dalam buku ini. *sotoy mode on*.
Somehow, saya juga merasa kalau cerpen-cerpen yang ada di buku ini suram.
At last, cerpen-cerpen favorit saya adalah Sepasang Sepatu Tua, Rumah-rumah dan Jemputan Lebaran. Dan saya beri 3 dari 5 bintang untuk buku ini. I liked it.
Senengnya baca cerpen itu selain pendek, plotnya sebagian saja. Jadi mengikutinya lumayan lancar. Dan pesannya gampang banget dicari.
BalasHapusNggak enaknya justru kalo Nemu cerpen yang memang plotnya tuh absurd. Jadi susah memahami maksud cerpennya tuh apaan.
Bener banget, saya susah paham kalau cerpennya absurd, mau sok paham nanti dikira sotoy, wkwkwk.
Hapus