Judul: The Creeps - Yang Mengerikan | Pengarang: John Connolly | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan I, Jakarta, 2017, 360 hlm; 20 cm | Beli online di: Tokopedia - HobbyBukuShop | Tanggal beli: 21 September 2018 | Harga: Rp62.400,- + ongkir (Rp60.000) | Rating saya: 4 dari 5 bintang
***
Blurb:
Samuel Johnson sedang pusing. Dia tidak cocok dengan pacarnya, banyak iblis bercokol di kamar tamunya, dan kota tempat tinggalnya sepertinya kena kutuk. Tetapi ada kabar baik juga. Setelah bertahun-tahun terbengkalai, bangunan tua dan megah yang dulu ditempati Wreckit & Sons akan dibuka kembali sebagai toko mainan paling asyik di Biddlecombe. Samuel dan Boswell, anjing kecilnya yang setia, akan menjadi tamu kehormatan.
Semua orang akan bersenang-senang, asalkan tidak memusingkan patung yang terus berkeliaran di seputar kota, Bayangan yang pelan-pelan menutupi bintang-bintang, para elf Natal yang jahat, dan di suatu tempat di Biddlecombe ada jantung hitam yang mendenyutkan pembalasan dendam. Perangkap telah dipasang. Bumi akan tamat. Harapan terakhir ada di tangan seorang anak lelaki dan anak perempuan. Oh, dan seekor anjing, dua iblis, empat kurcaci, dan satu monster yang sangat sopan.
Semua orang akan bersenang-senang, asalkan tidak memusingkan patung yang terus berkeliaran di seputar kota, Bayangan yang pelan-pelan menutupi bintang-bintang, para elf Natal yang jahat, dan di suatu tempat di Biddlecombe ada jantung hitam yang mendenyutkan pembalasan dendam. Perangkap telah dipasang. Bumi akan tamat. Harapan terakhir ada di tangan seorang anak lelaki dan anak perempuan. Oh, dan seekor anjing, dua iblis, empat kurcaci, dan satu monster yang sangat sopan.
My Review:
"Aku sudah belajar bahwa kesopanan---sembilan huruf, 'kesusilaan, atau tenggang rasa terhadap orang lain' --- membuka banyak pintu." (The Creeps, hlm. 278)
Here we go!!! The last book from The Gates Series. The Creeps, atau Yang Mengerikan menceritakan kisah tentang Samuel Johnson, seorang anak laki-laki, yang pada buku sebelumnya, berhasil kabur dari neraka, dan di buku sebelumnya lagi, berhasil menggagalkan invasi iblis ke bumi.
Hum..hum..masalah seharusnya selesai sih ya. Tapi, yah, tidak ada yang selesai kalau itu adalah soal pertarungan antara manusia dan iblis. Setidaknya jika salah satunya masih berada di bumi. Karena, meskipun Mrs. Abernathy sudah terpotong-potong sampai ke level atom di buku sebelumnya, setan tua itu masih menyimpan dendam yang amat sangat kepada Samuel dan teman-temannya.
Petualangan Samuel di buku ini lebih banyak misterinya bagaikan cerita detektif. Meskipun kasusnya tak rumit-rumit amat seperti kisah detektif yang sesungguhnya. Tidak susah menebak kenapa ada patung yang berpindah-pindah tempat di sepenjuru kota. Kenapa ada penampakan hantu di gedung-gedung buatan patung yang dulunya adalah seorang perancang gedung itu. Kenapa ada sekelompok ilmuwan yang menyamar menjadi penjual permen dan kenapa tiba-tiba, gedung tua Wreckit and Sons akan dibuka kembali dalam wujud toko mainan, mengingat reputasi gedung itu yang sama sekali berkebalikan dengan keceriaan yang ada di dalam sebuah...eh...toko mainan.
Asik sekali membaca buku ini meskipun juga semakin "menyebalkan" karena ada gambar vampir legendaris nan menyeramkan ikut nongol di buku ini. Nongolnya tak hanya sekali pula, hahhah. Benar-benar mengerikan, seperti judul bukunya.
Tapi jangan lupakan catatan kaki nan kocak itu. Catatan kaki yang masih setia menemani dan mampu membuat kita tersenyum di tengah-tengah serbuan berbagai entitas yang sepertinya tak senang melihat ada kebahagian dan cahaya di bumi.
Dan romansa antara Samuel dan dua teman ceweknya manis atau bisa dibilang lucu sekali. Hihihi. Sayang teman Samuel yang satunya, Tom, tidak ikut berpetualang di toko mainan.
Kedua polisi juga masih ada. Kelakuan Konstabel Peel di bab yang berjudul "Ketika Konstabel Peel Meneteskan Air Mata Tidak Bahagia" dijamin membuat ngakak, wkwkwkwk.
At last, buku ini diakhiri dengan ending yang sedikit bitter sweet kalau menurut saya. Jadi sedih berpisah dengan mereka semua. Penantian menunggu lanjutan buku The Gates selama kurang lebih 8 tahun terbayarkan sudah. So, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
Wuaa lamaa banget 8 tahun 😮 untung penantiannya ga sia2 ya mbaa.. hehehe.. jd pengen baca series ini jg. Buku John Connolly yg udah saya baca baru The book of lost things yg baguus juga
BalasHapusYap, saya jadi baca karya beliau yang ini karena dulu suka banget sama The Book of Lost Things XD
HapusHihihi, iya kurleb 8 tahun, saya pertama kali baca The Gates tahun 2012, covernya pun sudah tak senada dengan buku dua dan tiganya.
Baca review buku ini, kualitas bacaan saya langsung kebanting. Udah lama banget ga baca buku2 impor berkualitas begini. Pengen balik, tapi banyak alasan.
BalasHapusYang berat itu biasanya memulai Mbak, wkwkwk. Tapi kalau sudah kebaca, you just can't put it down XD
HapusDari blurb ama reviewnya udah bikin saya penasaran. Rasanya kudet banget baru tahu buku ini, huhu. Jadi pengen baca dari seri awal
BalasHapusAyuk dibaca, mumpung serinya baru dicetak ulang XD
HapusSepertinya petualangan Samuel sangat seru untuk di nemenin sore sambil minum kopi. Makasih referensinya mba Ira, nggak pernah mengecewakan.
BalasHapusBtw ongkirnya 60k?
Iyap, soalnya waktu beli buku ini barengan sama buku lain, ehehehe, jadi kecatetnya ongkirnya segitu. Mungkin ini ongkir untuk 2kg yak XD
HapusBanyak juga ya serinya. Aku sudah lama nih nggak baca buku genre begini. Akhir-akhir ini malah sering baca buku self development. Heu.
BalasHapusYeay, semangat baca buku self developmentnya Mbak XD
HapusRating yang tergolong tinggi untuk buku dengan genre fantasi yang melibatkan iblis. Tetapi saya belum bisa membaca cerita pertarungan manusia dan iblis seperti ini. Saya kayaknya masih lebih related sama cerita roman atau drama. Hehehe
BalasHapusHehehehe, kalau saya lebih related sama cerita fantasi macam ini dan kurang related sama roman atau drama XD
Hapus