***
Judul: The Shrunken Head | Pengarang: Lauren Oliver dan H.C. Chester | Seri: The Curiosity House #1 | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan I, Oktober 2017, 320 hlm, 21 cm, 978-602-385-310-6 | Penerjemah: Lulu Fitri Rahman | Penyunting: Yuli Pritania | Penerbit: Mizan Fantasi | Status: Owned book | Beli di: Online @ Tokopedia HobbyBukuShop | Diterima tanggal: 21 September 2018 | Harga: Rp61.625,- (ongkir Rp60.000,- bersama 4 buku lain) | Rating saya: 4 dari 5 bintang
***
Blurb...
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, dan Anak-Anak sekalian, mendekatlah! Jangan malu-malu! Kami memiliki koleksi terbesar barang-barang absurd dan pameran menakjubkan yang berisi lebih dari seribu keajaiban dari setiap belahan dunia! Dan, tidak lupa, para penampil kami yang berbakat.
Kalian akan menyaksikan penampilan memukau dari Thomas, si lentur yang bisa masuk ke ruang sekecil apa pun; Philippa sang pembaca pikiran; Sam, si bocah superkuat; dan Max, sang pelempar jitu.
Dan tentu saja, koleksi teranyar kami yang baru didatangkan langsung dari pedalaman Amazon, si Kepala Mengerut!
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, tolong jangan dorong-dorong! Pintunya akan dibuka sebentar lagi. Kujamin muat untuk semua orang.
Dan, sekarang, selamat datang di Museum Aneh tapi Nyata Dumfrey! Silakan, silakan masuk, kalian semua!
Kalian akan menyaksikan penampilan memukau dari Thomas, si lentur yang bisa masuk ke ruang sekecil apa pun; Philippa sang pembaca pikiran; Sam, si bocah superkuat; dan Max, sang pelempar jitu.
Dan tentu saja, koleksi teranyar kami yang baru didatangkan langsung dari pedalaman Amazon, si Kepala Mengerut!
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, tolong jangan dorong-dorong! Pintunya akan dibuka sebentar lagi. Kujamin muat untuk semua orang.
Dan, sekarang, selamat datang di Museum Aneh tapi Nyata Dumfrey! Silakan, silakan masuk, kalian semua!
Kata saya setelah membaca buku ini...
Museum aneh tapi nyata Dumprey punya pertunjukan menarik yang ditampilkan oleh para penampil berbakat.
Ada Thomas yang tubuhnya sangat lentur, Pippa yang bisa menebak isi saku kita dengan tepat, Sam si bocah kurus yang super kuat, dan Max si pelempar pisau yang tak pernah meleset.
Dan jangan lewatkan koleksi benda aneh teranyar yang baru didatangkan dari pedalaman Amazon, si Kepala Mengerut.
Sayang, si Kepala Mengerut ternyata membawa sebuah kutukan bersamanya. Orang-orang yang terkait dengan benda itu tiba-tiba meninggal satu per satu.
Hum..hum..ini salah satu buku yang dulu saya beli karena covernya cakep. Tak baca blurbnya apalagi baca review-reviewnya.
Dan untunglah isinya secakep covernya. Walaupun ternyata kisahnya rada gloomy karena menceritakan tentang misteri kutukan yang menyelubungi si Kepala Mengerut.
Tapi karena yang berperan sebagai detektif adalah 4 orang anak berbakat di atas, jadi ceritanya masih tergolong ringan.
Saya rasa pesan moral yang bisa saya tangkap dari kisah di atas adalah lagi-lagi tentang untuk tidak menilai seseorang hanya dari penampilan luar dan prasangka yan terbentuk karenanya. Untuk tidak sombong menganggap diri sendiri dan kelompok adalah yang terbaik sedangkan orang lain di luar kelompok dicap aneh dan banyak kurangnya.
Seperti kata kutipan favorit saya berikut:
"Orang-orang menganggap dia, Pippa, Thomas, dan Sam anak-anak aneh. Namun, justru orang semacam ****s itulah yang aneh---orang-orang yang bisa menyembunyikan jati diri mereka sepenuhnya, seakan-akan seumur hidup mereka memakai topeng Halloween"
(The Shrunken Head, hlm.275)
Hoho, ada serigala berbulu domba di sini. Berhati-hatilah kawan! Karena mungkin serigala itu bukan hanya ada di dalam cerita-cerita buku, tapi ada disekitar kita juga. Dan biasanya orang-orang seperti ini tidak sadar (atau mungkin tidak peduli) kalau perbuatan mereka itu menyakiti orang lain.
At last, gloomy sih, tapi saya suka. 4 dari 5 bintang. I really liked it.
Ada Thomas yang tubuhnya sangat lentur, Pippa yang bisa menebak isi saku kita dengan tepat, Sam si bocah kurus yang super kuat, dan Max si pelempar pisau yang tak pernah meleset.
Dan jangan lewatkan koleksi benda aneh teranyar yang baru didatangkan dari pedalaman Amazon, si Kepala Mengerut.
Sayang, si Kepala Mengerut ternyata membawa sebuah kutukan bersamanya. Orang-orang yang terkait dengan benda itu tiba-tiba meninggal satu per satu.
Hum..hum..ini salah satu buku yang dulu saya beli karena covernya cakep. Tak baca blurbnya apalagi baca review-reviewnya.
Dan untunglah isinya secakep covernya. Walaupun ternyata kisahnya rada gloomy karena menceritakan tentang misteri kutukan yang menyelubungi si Kepala Mengerut.
Tapi karena yang berperan sebagai detektif adalah 4 orang anak berbakat di atas, jadi ceritanya masih tergolong ringan.
Saya rasa pesan moral yang bisa saya tangkap dari kisah di atas adalah lagi-lagi tentang untuk tidak menilai seseorang hanya dari penampilan luar dan prasangka yan terbentuk karenanya. Untuk tidak sombong menganggap diri sendiri dan kelompok adalah yang terbaik sedangkan orang lain di luar kelompok dicap aneh dan banyak kurangnya.
Seperti kata kutipan favorit saya berikut:
"Orang-orang menganggap dia, Pippa, Thomas, dan Sam anak-anak aneh. Namun, justru orang semacam ****s itulah yang aneh---orang-orang yang bisa menyembunyikan jati diri mereka sepenuhnya, seakan-akan seumur hidup mereka memakai topeng Halloween"
(The Shrunken Head, hlm.275)
Hoho, ada serigala berbulu domba di sini. Berhati-hatilah kawan! Karena mungkin serigala itu bukan hanya ada di dalam cerita-cerita buku, tapi ada disekitar kita juga. Dan biasanya orang-orang seperti ini tidak sadar (atau mungkin tidak peduli) kalau perbuatan mereka itu menyakiti orang lain.
At last, gloomy sih, tapi saya suka. 4 dari 5 bintang. I really liked it.
***
Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*.
Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:
- Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
- Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin.
- Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
- Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/
Saya baca buku ini kok lamban banget yaa.. baru sampai bab dua atau tiga, terus males lanjutin lagi. :D
BalasHapusWah, saya malah bisa menghabiskan ketiga bukunya sekali duduk Mbak, dan speechless buat bikin review + kena book hangover setelahnya, wkwkwk
Hapus