Bismillahirrahmanirrahim...
*SPOILER ALERT*
Hadiah Terindah untuk Ibu...
Halo teman-teman, postingan berlabel Bookish Talk saya kali ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba blog yang diadakan oleh Klinik Kecantikan Gloskin Banjarmasin dan Komunitas Blogger Perempuan Banjarmasin atau yang lebih kita kenal dengan nama Female Blogger of Banjarmasin (FBB).
Lomba blog dengan tema "Hadiah Terindah untuk Ibu" ini diadakan dalam rangka ulang tahun ke-7 Gloskin Banjarmasin tanggal 14 Desember 2020 dan menyambut Hari Ibu tanggal 22 Desember 2020.
Nah, kebetulan saya baru saja membaca seri The Naughtiest Girl karya Enid Blyton. Cerita yang memiliki setting di sekolah asrama Whyteleafe ini memiliki beberapa scene manis yang saya kira cocok dengan tema lomba.
Baca juga: Seri Kumbang oleh Enid Blyton
Yuk mari kita simak bagaimana kisah murid-murid sekolah asrama Whyteleafe memberikan hadiah terindah untuk ibu mereka masing-masing ^_^
Kejutan manis untuk ibu versi Elizabeth Allen...
Elizabeth Allen adalah tokoh utama dalam seri The Naughtiest Girl. Dialah yang mendapat gelar sebagai cewek paling badung di sekolah.
Baca juga: [Book Review] Cewek Paling Badung di Sekolah
Sebenarnya, Elizabeth adalah gadis yang cantik dan manis. Tapi dia sangat kaya raya, sangat disayang, dan juga sangat dimanja sehingga cenderung selalu berbuat sekehendak hatinya.
Suatu hari, orang tua Elizabeth harus bepergian dalam waktu lama. Nona Scott, pengasuh Elizabeth, juga memutuskan untuk tidak sanggup lagi menjaga Elizabeth. Orang tua Elizabeth pun memutuskan agar Elizabeth masuk ke sekolah asrama Whyteleafe.
Tentu saja Elizabeth tidak mau masuk ke sekolah berasrama dan meninggalkan segala kenyamanan yang bisa dia dapatkan di rumahnya sendiri. Elizabeth pun mengancam akan menjadi anak nakal agar bisa diusir dari sekolah dan kembali ke rumah.
"Sebetulnya kau bisa menjadi anak manis," hampir semua pengasuhnya berkata demikian padanya. "Tetapi yang selalu kau pikirkan hanyalah bagaimana caranya bisa berbuat nakal dan berlaku kurang ajar."Inilah yang terpikir oleh Bu Allen waktu Elizabeth berkata bahwa ia akan nakal sekali, agar bisa diusir dari sekolah. Nyonya Allen mengawasi putrinya dengan putus asa. Ia sangat mencintai Elizabeth. Ia Ingin Elizabeth selalu berbahagia.... (hlm. 8)
Baca juga: Mom, Are You Happy?
Berhasilkah Elizabeth melaksanakan ancamannya? Yang sudah membaca bukunya pasti sudah tahu bagaimana akhir ceritanya, hihihi. Yang pasti, pada libur tengah semester, Nyonya Allen mendapatkan kado terindah dari Elizabeth.
Nyonya Allen terus mengikuti putrinya, sambil bertanya-tanya dalam hati, bagaimana anak ini bisa begitu banyak berubah? Benarkah ini Elizabeth-nya? Begitu sopan, begitu gembira? Semua anak tampaknya senang pada Elizabeth.
...
"Selamat pagi, Nona Best," sapa Nyonya Allen. "Elizabeth baru saja membawaku berkeliling. Dan sungguh, ia tampak begitu bahagia dan senang. Anda telah banyak sekali mengubah sifatnya. Sekarang aku sangat bangga padanya!"
...
"Jadi kau mau tetap tinggal di sini?" tanya Nyonya Allen heran pada Elizabeth. "Oh, aku senang sekali! Sungguh suatu kejutan manis!" (hlm. 259-260)
Setiap ibu pasti senang jika mendapat kejutan manis seperti Nyonya Allen. Melihat perubahan sikap anaknya yang pada awalnya membuat beliau sedih, menjadi membuat beliau senang dan bangga.
Elizabeth berhasil memberikan kado terindah untuk ibunya dengan mau berubah dari anak yang badung menjadi anak yang sopan, manis dan selalu gembira ^^
Membuat ibu bangga versi Kathleen Peters...
Kathleen Peters adalah anak baru di sekolah asrama Whyteleafe di semester kedua Elizabeth bersekolah di sana. Karakter Kathleen muncul di buku kedua seri The Naughtiest Girl yang berjudul Sekali Lagi Si Paling Badung.
Kathleen digambarkan sebagai seorang anak yang memiliki penampilan tidak menyenangkan.
Kathleen Peters berwajah agak pucat berbintik-bintik. Rambutnya tak pernah bisa rapi, wajahnya menggambarkan suaatu perasaan yang tak menyenangkan---bagaikan cemberut terus menerus. (hlm. 18)
Sikapnya juga menjengkelkan. Hampir tidak ada anak yang menyukai Kathleen karena sikapnya itu.
"Tapi tak mungkin ada orang yang bisa bersahabat dengan Kathleen," kata Elizabeth. "Benar-benar tak mungkin! Kau tidak sekelas dengan kami sih, jadi tak bisa mengetahui betapa menjengkelkannya dia itu."Memang benar Kathleen menjengkelkan. Ia selalu menggerutu tentang sesuatu. (hlm. 75)
Bahkan para guru juga jengkel dengan sikap Kathleen.
Bukan saja selalu bertengkar dengan teman-temannya, menuduh mereka membicarakannya, tetapi Kathleen juga sering bertengkar dengan guru-gurunya. Bila ada guru yang menyalahkannya, Kathleen langsung membela diri, menyatakan bahwa dirinyalah yang benar, dan gurunya salah. (hlm. 76)
Namun, sesuatu terjadi dengan Kathleen di Whyteleafe. Kathleen bertekad untuk berubah menjadi lebih baik dan memberikan kejutan manis untuk ibunya di akhir semester.
Minggu terakhir semester. Ulangan dilakukan setiap hari. Semua bekerja keras untuk meraih nilai-nilai terbaik. Terutama Elizabeth, Robert, dan Kathleen. Mereka belajar lebih keras dari anak-anak lain! Elizabeth ingin berada diurutan teratas di kelasnya. Begitu juga Robert. Sedangkan Kathleen ingin mendapat angka tertinggi paling tidak di salah satu mata pelajaran, dan bisa berada pada posisi mendekati urutan teratas. "Alangkah senang bila bisa kukatakan pada ibu bahwa aku mencapai angka tertinggi di salah satu pelajaran." pikir Kathleen. "Dulu aku selalu dekat dengan kedudukan juru kunci, dan Ibu tak pernah marah padaku. Akan merupakan kejutan yang manis baginya bila ternyata aku meraih angka tertinggi di salah satu mata pelajaran!" (hlm. 268)
Di akhir semester, Kathleen benar-benar berhasil berubah. Bukan hanya berhasil memperbaiki nilai-nilainya, Kathleen juga berhasil berubah dari anak yang memiliki penampilan dan sikap yang buruk, menjadi anak yang memiliki penampilan yang cantik dan sikap yang menyenangkan.
Ia dekat kedudukan puncak, dan mendapat nilai tertinggi dalam sejarah! Kathleen berpaling ke arah tempat duduk para tamu. Dilihatnya wajah ibunya. Sekali lihat saja Kathleen merasa ibunya sama sama bangganya dengan ibu-ibu lain! (hlm. 273)"Aku tak tahu apa yang dilakukan oleh Whyteleafe pada Kathleen-ku," pikir ibu Kathleen. "Ia tampak berbeda. Tadinya ia begitu biasa wajahnya. Kini tampak cantik bila tersenyum. Dan betapa bahagia dan riangnya ia berkumpul dengan teman-temannya!" (hlm. 274)
Sama seperti Elizabeth, Kathleen juga berhasil memberikan hadiah terindah untuk ibunya. Kathleen berhasil memperbaiki sikapnya dari anak yang penggerutu menjadi anak yang periang. Dia juga berhasil merubah penampilannya dari yang awalnya selalu cemberut menjadi anak yang selalu tersenyum sehingga selalu tampak cantik. Dan dia juga berhasil memperbaiki nilai-nilainya dari yang awalnya selalu dekat dengan posisi akhir menjadi dekat dengan posisi puncak.
Kesimpulan...
IMO, kisah Elizabeth dan Kathleen di atas merupakan contoh yang manis jika kalian ingin memberikan hadiah yang indah untuk ibu di momen hari ibu tahun ini.
Setiap ibu pasti senang dan bangga jika melihat anaknya berhasil merubah sikapnya menjadi lebih baik dengan menjadi anak yang lebih sopan, lebih gembira, dan lebih rajin belajar.
At last, apa hadiah terindah untuk ibu versi kalian? Yuk dishare ;)
Alhamdulillah ^_^
0 Comments:
Posting Komentar