***
Tragedi Tiga Babak // Agatha Christie //@bukugpu // dibaca via @ipusnas.id
***
Sebenarnya sudah selesai baca buku ini bulan lalu untuk tantangan #ReadChristie2021 di bulan Maret. Etapi tak sempat bikin reviewnya.
Begitu banyak kutipan dari buku ini yang sudah saya highlight. Begitu banyak kesan yang muncul setelah saya selesai membacanya. Begitu banyak sebenarnya yang ingin saya tuliskan, tetapi semuanya menguap begitu saja karena begitu sedikit waktu, *eaaaaa*.
So, ceritanya di buku ini telah terjadi pembunuhan di sebuah pesta yang diselenggarakan oleh seorang aktor. Anehnya, yang terbunuh adalah seseorang yang sangat tidak mungkin untuk dibunuh.
Berselang waktu kemudian, kembali terjadi pembunuhan di sebuah pesta yang diadakan oleh sahabat sang aktor. Dengan orang-orang, situasi dan cara pembunuhan yang serupa.
Apakah kedua pembunuhan ini berkaitan satu sama lain atau hanya sebuah kebetulan?
Di drama ini, detektif kesayangan kita, Mr. Poirot hanya bermain di balik layar. Porsi pertunjukan lebih banyak dimainkan oleh sang aktor dan temannya yang bernama Mr. Satterthwaite.
Pemecahan kasusnya membuat saya tercengang. IMO, motif si pembunuh benar-benar keterlaluan. Bisa-bisanya itu orang, ckckckck.
At last, cerita ini sedikit membosankan di awal. Saya merasa tidak mendapat petunjuk apapun tentang siapa sebenarnya si pembunuh. Tapi setelah terus membaca, seperti biasa, pengungkapan pemecahan kasus dari Poirot selalu berhasil memukau saya. 3,5 dari 5 bintang untuk buku ini. I liked it.
Farah juga baru baca buku ini bulan Maret kemarin, Kak :D Mungkin agak membosankan di awal karena Poirot baru (benar-benar) muncul di akhir ya. Jadi di awal kita hanya banyak menghabiskan waktu dengan dua tokoh yang coba-coba jadi detektif amatir hehe.
BalasHapusIyap, porsi Poirot benar-benar sedikit di sini. Sepertinya Mr. Satterthwaite ini tidak hanya muncul di novel Agatha Christie yang ini ya?
Hapus