***
Identitas Buku
Judul: Semangat Tante Sasa! | Pengarang: Thessalivia | Penerbit: @bukugpu, 2021, 272 halaman | Dibaca via: @gramediadigital
***
Book Review
Pertama-tama, saya mau mengucapkan selamat buat Mbak Thessa untuk buku barunya, *tabur confetti*. Btw, ini blogtour pertama saya sejak menjadi blogger buku loh, *nggak ada yang tanya*.
Saya sebenarnya menghindari ikut blog tour. Saya sebagai pembaca sedikit was-was me-review buku dari pengarang Indonesia karena saya takut mereka tersinggung kalau ternyata saya tidak cocok sama bukunya.
Namuuuuuun, saya tahu banget kalau saya bakalan cocok dengan tulisan Mbak Thessa karena saya sudah sering baca tulisan beliau di blog. Jadi tanpa ragu saya ikut blog tour dan langsung baca bukunya. Benar saja, saya bisa selesai sekali baca, ehehehe.
Awalnya ketika baca judulnya, saya kira ini buku cerita anak-anak. Saya kira yang bakalan cerita adalah si keponakan tante Sasa ini. Tapi ternyata bukan, *tepokjidat*.
Kisahnya ini diceritakan dari sudut pandang orang ketiga dan tokoh utamanya adalah si Tante Sasa ini.
Jadi karena beberapa alasan, Tante Sasa harus merawat keponakannya yang bernama Velisa selama 1 bulan lebih sedikit. Wah..wah..wah, padahal Sasa adalah seorang wanita karir yang sibuk. Sasa sering lembur. Kalau tidak lembur pun Sasa sering pulang malam dan berhepi-hepi dengan teman-temannya. Di atas kertas, Sasa tidak memenuhi kualifikasi untuk bisa menjaga anak kecil.
Namun, kita tidak akan pernah tahu kalau tidak mencoba kan? Inilah pelajaran pertama yang saya dapat dari buku ini.
Cerita Sasa dan Velisa kocak sangat. Bagi yang punya pengalaman menjaga anak kecil pasti merasa familiar dengan pengalaman-pengalaman yang dialami Sasa.
Namun, latar belakang cerita kehidupan keluarga Sasa dan Velisa membuat saya menititikan air mata. Haduh, saya orangnya memang tak tahan baca yang baper-baper. Ceritanya sedih sedikiiiiiit saja saya langsung nangis, *selfkeplak*.
Yang saya suka dan kurang saya suka dari buku ini...
Bagian yang paling saya suka dari buku ini adalah...errrr... "sesuatu" yang muncul di akhir bab. "Sesuatu" itu kadang ada yang sangat kontras dengan klimaks yang ada di tiap bab sehingga membuat saya ngakak.
Terus kesan kuat yang saya rasakan setelah membaca kisah Tante Sasa ini adalah tertata rapi dan padat. Saya tidak tahu apa istilahnya ini dalam dunia kepenulisan, wkwkwk. Pokoknya saya sebagai pembaca mendapatkan kesan kalau cerita ini sangat tertata rapi dan padat.
Bahasanya juga mengalir dan sangat enak dibaca. Walaupun di pertengahan buku saya sempat sampai mengintip ada berapa bab lagi yang tersisa karena saya merasa lelah, tetapi kemungkinan ini cuma karena faktor U, *uhuk*.
Namun, rasa penasaran saya tentang bagaimana endingnya menang. Saya teruskan membaca. Dan taraaaaaa....tahu-tahu saya sudah sampai di akhir buku. Keren!!!
Yang tidak saya suka dari buku ini cuman bagian sedih-sedihnya. Tapi ini derita saya sendiri saja sih, wkwkwk, jadi bisa diabaikan.
Oh ya entah saya yang katro atau kudet, saya kok gak nemu fitur bookmark di edisi digital ini ya? Jadi saya tidak bisa langsung menandai halaman-halaman yang memuat kutipan favorit saya, padahal ada banyak, hoho.
Tampilan halamannya juga agak berbeda dengan kebanyakan e-book yang saya baca dari aplikasi Gramedia Digital. Saya tidak bisa mengetahui dengan pasti sudah sampai di halaman berapa saya membaca.
Pelajaran yang saya petik dari buku ini...
Ada banyaaaaaaaaaak sekali yang pelajaran yang bisa saya dapat dari buku ini. Padahal bukunya tidak terlalu tebal.
Pesan yang disampaikan ada yang termasuk ke dalam kategori "sensitif" kalau menurut saya. Namun, cara penyampaiannya sangat ringan dan sama sekali tidak terkesan menggurui. Sehingga saya rasa pesannya bakalan bisa sampai bahkan kepada orang yang paling bebal sekalipun, *eh*.
IMO, buku ini ada mengandung pesan tentang hubungan orang tua dan anak, terutama untuk anak yang selalu merasa di-underestimate oleh orang tuanya. Tentang masalah parenting dan apakah untuk menjadi orang tua kita harus sempurna dulu. Juga tentang keberanian untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat.
Buku ini juga mengingatkan saya sebagai orang tua agar selalu menyediakan waktu untuk bermain bersama anak. Disampaikan dengan halus melalui adegan Sasa yang menegur Ve karena terlalu sering main gadget. Padahal kan itu karena apa coba, *uhuk*.
At last...
Seperti yang dituliskan di bagian "Tentang Penulis", harapan Mbak Thessa agar buku ini bisa menghangatkan hati pembacanya ampuh untuk saya, #eaaaaa. Buku ini berhasil membuat saya menangis dan tertawa. Kisah Sasa, Ve dan neneknya manis sekali. Benar-benar sangat menghangatkan hati.Terima kasih Mbak Thessa, *peluuk*.
Penasaran? Yuk baca bukunya di Gramedia Digital. Yang mau baca versi cetaknya juga bisa, tapi tunggu tanggal rilisnya sekitar akhir tahun 2021 ini ya.
Jangan lupa berkunjung ke blog peserta blog tour lainnya ya. Selamat berkenalan dengan Tante Sasa dan Velisa XD
***
"Kalau ada yang mengatakan pekerjaan ibu rumah tangga itu gampang karena hanya di rumah, mereka salah besar." ---Bab 26
Kutipan Favorit
"Mama memang tidak selalu bisa mengungkapkan atau memberikan tanggapan yang kamu inginkan. Malah mungkin kata-kata Mama sering terdengar nggak enak di telinga. Tapi kamu harus ingat, kapan pun kamu punya masalah, Mama akan selalu ada di sini untuk kamu." ---Bab 32
"Kenapa laki-laki ganteng selalu saja sudah nggak available?" ---Epilog
***
Wuaa terharuu, Semangat, Tante Sasa! jd blogtour pertama di blog Mba Ira yg kece bgd inii 😍😍 makasi banyak ya Mba, suka bgd sama tulisan n review mba ira ini 😍. makasi banyak udah ikut nangis dan tertawa bersama kisah Ve, Sasa dan Nenek. Aku pun jg nulisnya penuh tawa n air mata, dan senang sekali rasa itu n kehangatannya bs sampai ke yg baca 💖💖 #peluukk
BalasHapusBtw, format GD memang bbrapa buku terutama yg baru, ganti format kaya ebook n jd ga ketauan halaman n ga ada bookmarkny mba. Klo ga salah jg baru sebulan belakangan ini. Dan jujur aku pun lbh seneng yg format lama sebenerny. Huhu..
Sama-sama Mbak Thessa, terima kasih kembali ^^
HapusWah jadi itu format ebook baru toh. Sayang ya, saya juga lebih suka format lama :(
Wah, rasa senang bisa kembali membaca blogtour untuk sebuah novel. Udah lama banget blogger jarang mengadakan hal ini.
BalasHapusMembaca soal menjadi dewasa tapi terkesan kesepian, waktu habis buat kerja, dan sedikit sekali bersosialisasi, itu selalu bikin hati kesentuh. Relate banget soalnya. Jadi pengen baca novel ini juga.
Semoga bisa berjodoh dengan bukunya juga ya, ceritanya sangat menghangatkan hati dan siapa tahu bisa membuat terinspirasi ;)
HapusEndingnya bikin gregetan ya mba. Jadi pengin ada lanjutannya, siapa tahu mb Thessa mau bikin sekuelnya. Hehe
BalasHapusSetujuuuuuuu, semoga ada sequelnya XD
HapusBikin penasaran tentang cerita latar belakang keluarga tante sasa. Aku kayaknya bakal relate banget nih sama cerita2nya karena berpengalaman menjaga sepupu2 kecil dan ponakan sejak berjuta-juta tahun yang lalu.
BalasHapusAaaaaah, saya rasa saya tahu bagaimana. Dulu waktu saya jadi jomlo pengangguran, saya juga ketiban tugas menjaga ponakan-ponakan kecil. Sampai saya yang protes kecapekan karena emaknya punya rencana untuk nambah ponakan kecil lagi untuk saya jaga, wkwkk.
HapusKalau dibaca dari review ini kayaknya novel ini beneran ringan dan sangat dekat dengan kehidupan real ya, apalagi tentang hubungan orangtua dan anak yang sering banget ada salah pahamnya.
BalasHapusRingan dan seru banget. Recommended buat dibaca XD
HapusBerarti ilmu parenting dari buku ini dapat banget ya mba feel-nya. Dan yg pasti buku ini sarat akan pesan moril tentang hubungan org tua dan anak
BalasHapusYeap, padat pesannya dan disampaikan dengan cara yang ringan. Keren banget deh pokoknya XD
Hapuskayaknya seru ya cerita tante sasa ini. berarti ini diangkat dari pengalaman pribadi penulis ya novelnya?
BalasHapusEmmmm, iya, untuk masalah menjaga anak kecilnya kayaknya memang berdasarkan pengalaman pribadi si penulis Mbak, hihihi.
HapusLama nggak baca novel nih aku. Novel digital nih berarti. Novel dalam bentuk e-book. Semoga bisa ikutan baca deh ya. Krn ceritanya nampaknya menarik.
BalasHapusYap, digital Mbak, bisa dibaca di Gramedia Digital.
HapusEntah kenapa selalu suka review buku mbak ira, kaya memang udah ahlinya. Dari cerita mbak, aku jadi bisa membayangkan isi buku ini dalam kehidupan nyata. Mbak menggambarkan seolah nyata dan hidup di sekitarku. Benar banget, sbg org yg pernah berkarir dan jadi IRT, aku tau benar kedua profesi itu gak ada yg mudah
BalasHapusHihihi, terima kasih banyak Mbak.
HapusIya, mau jadi wanita karir atau IRT atau dua-duanya sekaligus, semuanya gak mudah. Butuh banyak sabar :)
Aku juga pas baca judulnya ngira buku ini dari sudut pandang keponakan tante Sasa wkwk *toss dulu sm mba ira.. cerita dari novel ini segar ya mba, bukti kalo novel asik dan seru ngga cuma ttg dunia percintaan anak remaja xixixi
BalasHapusIyap, novel tema apapun bisa jadi asik dan seru tergantung skill penulisnya :)
Hapus