***
Identitas Buku
Judul: Mataraisa | Pengarang: Abidah El Khalieqy | Penerbit: Buku Bijak, 2021, 392 halaman
***
Book Review
Raisa adalah seorang penulis perempuan cantik yang terkenal dengan novelnya yang berani mengkritik "kepemimpinan" lelaki terhadap perempuan. Bukunya begitu populer sampai dijadikan film. Kritiknya begitu cerdas sampai bisa mengobarkan semangat perempuan, namun membuat pria-pria tertentu tidak terima.
Kisah ini menceritakan bagaimana lewat talk show novelnya, Raisa bersama manajernya, Fozan Ibadi, berkeliling Indonesia bahkan sampai ke luar negeri untuk menyampaikan pandangannya lewat kata-kata indah nan cerdas.
Yah, setidaknya itulah kesan pertama saya setelah membaca halaman-halaman awal novel ini. Namun semakin ke belakang semakin banyak bumbu romance-nya ketimbang bagian tentang novel kontroversial-nya, ehehehe.
Sebenarnya tema yang diangkat oleh novel ini bagus sekali. Kontroversial memang, tapi bagus sekali untuk mengangkat derajat kaum perempuan. Selama ini, seperti yang kita tahu, para lelaki merasa derajatnya lebih tinggi daripada kaum perempuan karena tafsir-tafsir dari ayat suci cenderung ke arah sana. Mereka merasa tinggi, sampai terkadang ada yang lupa diri sehingga membuat pihak perempuan jadi merasa "tertindas". Inilah yang hendak dikritik oleh Raisa lewat novel-novelnya.
Buku ini akan cocok untuk kalian yang menyukai karakter utama wanita nan tampak sempurna. Cantik, cerdas dan berani.
Bagus juga untuk kalian yang menyukai kisah cinta yang ogah untuk diakui padahal sudah terpampang nyata, hihihi.
Yang mengejutkan saya, di sini juga ada sepotong adegan horor yang cukup membuat saya merinding karena bacanya pas jam tiga malam, wkwkwk. Di tambah lagi saya pernah menginap di daerah yang mirip-mirip dengan setting tempatnya sehingga mau gak mau jadi terbayang-bayang, haduh.
Oh ya, di buku ini juga ada banyak bahasa timur tengah yang bertebaran lewat lagu-lagu dan ungkapan sehari-hari yang membuat saya melongo karena terjemahannya hanya disampaikan secara tersirat, hiks.
At last, not my cup of tea sih, tapi lumayan menambah pengetahuan saya tentang sepotong dunia yang sebenarnya dekat di mata tapi jauh dari perhatian, *eh*, *uhuk*.
Kutipan Favorit
"Seperti yang ada di hati Abang! Abang kan ingin melamarku dan menikah denganku, biar aku cepat hamil dan melahirkan anak-anak Abang. Dan aku sibuk mengurusi tujuh kelinci yang lucu dan mungil, sementara Abang sibuk memantapkan posisi dan mengelus-elus kursi. Lalu aku tua dengan celaka dan Abang tua dengan mentereng di kursi kuasa. Betul atau benar, Abang, sayang?" ---hlm.
363-364
***
Monday Book Review
Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*.
Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:
- Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
- Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin.
- Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
- Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/
Membicarakan novel dalam novel, kelihatannya konflik cerita yang menarik. Apalagi jika ada pernyataan novel yang dibahas adalah karya kontroversial. Tapi jika tidak diulik dengan mendalam, poin novel kontroversial bisa sekadar tempelan semata. Sayang sekali kalau begitu.
BalasHapusKalau pun saya ada kesempatan membaca novel ini, kayaknya motor yang bikin saya menyelesaikannya karena novel ini memuat nilai-nilai Islam. Saya suka membaca novel religi karena dari novel tersebut bisa belajar soal Islam juga. Sehingga pemahaman saya mengenai agama Islam, insyaAllah bisa bertambah.
Doakan supaya bisa ikut membaca novel ini di kesempatan lain ya, hehe.
Amiin, semoga bisa baca buku ini juga nanti XD
Hapusaku ada lihat beberapa novel Abidah El Khalieqy ini di perpusda. beliau kalau nggak salah penulis perempuan berkalung sorban ya. memang novelnya kebanyakan berbicara feminisme ya
BalasHapusYap, beliau penulis buku Perempuan Berkalung Sorban.
HapusSepertinya novel ini membahas kesetaraan antara pria dan wanita ya? Dengan membaca isi ceritanya tentu kita bisa memahami pemikiran penulis juga pesan yang ingin disampaikan kpd para pembaca.
BalasHapusYap, buku ini membahas kesetaraan gender dari segi islami.
Hapus