Cergam Terbaik Keluarga Bobo Sepanjang 50 Tahun Review

Identitas Buku

🥕 Bobo Edisi Koleksi Terbatas 50 Tahun - Cergam Terbaik Keluarga Bobo Sepanjang 50 Tahun 🥕

Review

🥕 @majalah_bobo menerbitkan satu buku Edisi Koleksi Terbatas lagi. Kali ini berisi kumpulan cergam keluarga Bobo pilihan. Btw, covernya cakep banget, saya suka 😍.

🥕 Ada 57 cergam Bobo yang dimuat di buku ini. Cukup banyak juga dan tidak ada satu pun yang saya ingat 🙈. Tapi saya setuju, cergam-cergam yang dimuat di edisi ini bagus-bagus semua. Benar-benar cergam pilihan.

🥕 Seru juga baca cergamnya sambil melihat bagaimana ilustrasi Bobo berubah sepanjang 50 tahun.

🥕Yang paling familiar bagi saya adalah yang dari akhir tahun 90-an sampai awal tahun 2000-an. Ketauan tuanya yak 🤭.

🥕 Edisi ini juga memuat menu Rupa-Rupa yang bisa menambah pengetahuan kita tentang keluarga Bobo dan teman-temannya. Ada juga aktivitas mewarnai yang bikin anak saya senang 🥰. Kemudian ada info untuk memenangkan doorprize juga 😍.

🥕 At last, 4 dari 5 bintang untuk Edisi Koleksi Terbatas ini. I really liked it ⭐⭐⭐⭐.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Ayat-Ayat Cinta 2 Review

Identitas Buku

• Judul: Ayat-Ayat Cinta 2 • Pengarang: Habiburrahman El Shirazy • Penerbit: Republika • Edisi: Cetakan V, Desember 2015, vi+698 halaman

Review

Saya sudah lupa seberapa lama buku ini ada di timbunan. Sudah bertahun-tahun sepertinya 🙈.

Awalnya mau membaca buku ini untuk ikut tantangan membaca @gerakan_1week1book bulan Februari kemarin. Tapi cuma sempat baca beberapa bab karena deadline kerjaan.

Menjelang akhir Ramadhan kemarin, saya melihat filmnya di TV. Kebetulan saya sudah lama berdamai dengan yang namanya spoiler, jadi tak masalah nonton filmnya duluan, ehehehe.

Akhirnya bisa lanjut baca bukunya. Dan saya sudah lupa kalau buku Habiburrahman El Shirazy semenarik itu bagi saya. Saya nyaris tak bisa meletakkan bukunya. Kepinginnya baca terus. Ditambah lagi dengan rasa penasaran

akan poin-poin mana yang berbeda antara versi film dengan versi buku.

Jadi ya saya kaget sekali dengan konflik yang terjadi di Ayat-Ayat Cinta 2 ini. Tetap deg-degan menunggu penyelesaian konfliknya walaupun sedikit banyak sudah tahu dari filmnya.

Tokoh Fahri sendiri tetap sealim dan sebaik hati itu. Tetap menjadi menantu dan suami idaman banyak orang, *uhuk*.

Ceritanya sendiri bersetting di Eropa. Di sini kita diajarkan bagaimana berinteraksi dengan non muslim. Meskipun non muslim itu membenci muslim.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari buku ini. Saya begitu termotivasi saat membaca kesalehan tokoh-tokoh yang ada di novel ini.

Banyak adegannya yang menyentuh dan berpotensi mengakibatkan banjir air mata. Setidaknya bagi saya sih 😅.

Membaca buku ini mengingatkan saya bahwa duluuu sekali saya pernah punya impian untuk mengoleksi semua buku karya Habiburrahman El Shirazy. Semoga nanti bisa kesampaian. Dan semoga pesan yang disampaikan oleh novel-novel beliau bisa membuat saya menjadi muslim yang lebih baik lagi.

At last, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.

Kutipan favorit:

"Kesadaran terdalamnya tiba-tiba seperti muncul, bahwa pada dasarnya bersahabat itu jauh lebih membahagiakan daripada terus membenci dan buruk sangka" --- halaman 188

"Ya itukah dzikirnya, 'Ya Hayyu ya Qayyum, La ilaha illa Anta".

Apa keistimewaan dzikir itu? Kenapa Syaikh Utsman dan Kyai Ja'Far bisa melafalkan dzikir yang sama menjelang shalat Shubuh." ---halaman 347

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Kumpulan Cerita Budi Pekerti 2 Review

Identitas Buku

• Judul: Kumpulan Cerita Budi Pekerti 2 • Pengarang: Nindia Maya dan Watiek Ideo • Penerbit: Bhuana Ilmu Populer • Edisi: Bahasa Indonesia, 2019 • Dibaca via Aplikasi Gramedia Digital

Blurb

Review

Kumpulan Cerita Budi Pekerti 2. Di buku kedua ini, sifat-sifat baik untuk yang diajarkan adalah semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, kreatif, mandiri, demokratis dan rasa ingin tahu.

Cerita favorit saya adalah yang berjudul Kebiasaan Sella dan Buku Tito. Kebiasaan Sella mengangkat tema mandiri dan Buku Tito mengangkat tema rasa ingin tahu.

Kebiasaan Sella relate banget dengan kehidupan sehari-hari anak. Terutama anak yang terbiasa kebutuhan sekolah atau yang lainnya selalu disiapkan oleh ibu. Cerita yang sangat bagus untuk menumbuhkan kemandirian anak 🤭.

Cerita lain yang dekat sekali dengan keseharian anak adalah yang berjudul Puding dan Kartu Pos Spesial. Ini cerita tentang anak-anak yang biasanya bertengkar saat sedang bermain bersama.

Yang paling saya suka dari buku ini tentu saja ilustrasinya yang superrrrr indah. Ceritanya bagus dan pendek jadi cocok dibacakan untuk anak-anak.

At last, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. Semoga bisa beli buku fisiknya nanti. Aamiin 🤲🏻.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Why Didn't They Ask Evans? Review

Identitas Buku

• Why Didn't They Ask Evans? - Pembunuh di Balik Kabut • Agatha Christie • Gramedia Pustaka Utama  • Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia, Cetakan VIII, Agustus 2018, 328 halaman • Dibaca via aplikasi iPusnas

Blurb

Review

Sudah lama kepingin baca Why Didn't They Ask Evans?. Judulnya unik. Kebetulan bulan ini bukunya masuk list bacaan #ReadChristie2024. Langsung eksekusi 🤭.

Dugaan awal saya si Evans ini adalah seorang laki-laki tua yang sakit-sakitan yang kebetulan menjadi saksi sebuah pembunuhan. Kasus akan terpecahkan seandainya saja siapapun detektifnya bertanya kepada Evans, *sotoymodeon*. Well, ternyata saya salah 🙈.

So, alih-alih Poirot atau Miss Marple, di sini kita akan memecahkan kasus bersama Bobby Jones dan juga Lady Franced Derwent. CMIIW, saya cek di Goodreads mereka berdua tidak ada dibuatkan seriesnya ya? 🤔. Sayang sekali, padahal keduanya cukup kocak. 

Jadi ceritanya si Bobby ini menemukan seorang pria yang tewas karena jatuh ke jurang. Sebelum meninggal, pria tersebut sempat mengucapkan kata-kata “Mengapa mereka tidak memanggil Evans?” 

Penyelidikan menyimpulkan kejadian tersebut adalah sebuah kecelakaan. Semuanya baik-baik saja sampai tampaknya ada orang yang berusaha keras ingin menyingkirkan Bobby.

Lady Frances Derwent adalah teman Bobby yang bersemangat sekali mengetahui fakta bahwa mereka kemungkinan bakalan terlibat dalam sebuah misteri . Mereka mulai merencanakan langkah-langkah untuk menyelidiki orang-orang yang mereka curigai dan yang terpenting adalah mencari tahu, siapa Evans?

Cukup seru kasusnya. Bikin deg-degan. Bobby dan Frankie hanya bermodalkan imajinasi untuk mengambil langkah-langkah penyelidikan. Terkadang terlalu berani sampai kadang tertipu juga.

At last, 4 dari 5 bintang untuk Pembunuh di Balik Kabut. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

The Thirteen Problems Review

Identitas Buku

• The Thirteen Problems - Tiga Belas Kasus • Agatha Christie • Gramedia Pustaka Utama • Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia, Cetakan VII, Oktober 2017, 312 halaman • Dibaca via aplikasi iPusnas

Blurb

Review

Saya suka buku Agatha Christie yang ini 😍😍😍. Barusan di review The Murder at The Vicarage saya bilang kalau kasus Miss Marple ini rata-rata penyelesaiannya rada lambat. Nah, di buku ini penyelesaiannya cepat karena kasusnya dalam bentuk cerita pendek semua, hehehe.

Jadi ceritanya Miss Marple dan tamu-tamunya sedang membicarakan kasus-kasus yang tidak terpecahkan. Mereka bergiliran menceritakan sebuah kasus dan menantang tamu lain untuk menebak pemecahannya.

Kemudian ada juga saat giliran Miss Marple yang menjadi tamu di rumah keluarga Bantry dan mereka juga memainkan permainan yang sama.

Semua kasusnya menarik kecuali mungkin kasus yang berjudul 4 Tersangka. Kodenya tidak terlalu sulit saya rasa, *sombong*, *ditimpukmasa*, tapi Sir Henry Clithering, salah satu tamu yang juga mantan komisaris Scotland Yard tidak berhasil melihatnya.

Sebaliknya, malah Miss Marple yang tampil memukau. Sedikit kocak juga saat beliau melantur dan tamu-tamu yang lain jadi bingung 🤭

Scene favorit saya ada di kasus yang berjudul “Cap Jempol Santo Petrus” saat Raymond West nyeletuk soal ikan kerapu 🤣

At last, 4 dari 5 bintang untuk The Thirteen Problems, I really liked it.

Kutipan favorit:

“…kalau aku betul-betul mengalami kesulitan, aku selalu mengucapkan doa singkat dalam hati—dimanapun aku berada, ketika sedang di jalanan atau di pasar. Dan aku selalu mendapat jawaban.” —halaman 117.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Kumpulan Cerita Budi Pekerti 1 Review

Identitas Buku

• Judul: Kumpulan Cerita Budi Pekerti 1 • Pengarang: Nindia Maya dan Watiek Ideo • Penerbit: Bhuana Ilmu Populer • Edisi: Bahasa Indonesia, 2019 • Dibaca via Aplikasi Gramedia Digital 

Blurb

Review

Sedang mencari buku anak dengan tema “sifat baik” untuk hadiah ulang tahun keponakan saya yang berumur 9 tahun. Berselancar dulu di @gramediadigital dan akhirnya nemu buku ini.

Ceritanya bagus, ilustrasinya superrrr indah. Tapi sepertinya kurang cocok untuk anak usia 9 tahun. 

Saat saya cek rekomendasi usia di cover belakang, benar saja, buku ini cocok untuk anak usia 5 tahun ke atas. Fix, saya insyaAllah tetap beli buku fisiknya nanti, tapi untuk anak saya, *eeeh. Sayang, pilihannya bukunya cuma tinggal sedikit di toko online. Semoga nanti masih kebagian.

Jadi ada 9 cerita di buku ini. Cerita favorit saya adalah yang berjudul “Bagaimana Kamu Tahu?”. Pesan moralnya bagus karena mengajarkan anak untuk rajin membaca.

Cerita yang berjudul “Hobi Baru Khaira” juga bagus. Mengajarkan anak untuk lebih mencintai lingkungan.

At last, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Amazing Fables Review

Identitas Buku

Judul: Amazing Fables - Cerita Hewan Terpilih Pembangun Karakter Positif Anak • Pengarang: Maya Lestari GF • Penerbit: Al-Kautsar Kids • Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan I, Agustus, 2015 

Blurb

Review

Beli buku ini sebagai hadiah ulang tahun buat keponakan yang suka baca cerita tentang hewan. Sekalian beli buat anak saya juga 🤭.

Total ada 14 cerita di buku ini. Per ceritanya lumayan panjang ternyata. Saya jadi ngos-ngosan sendiri saat membacakannya untuk anak 😂.

IMO, cerita pembukanya sedikit kurang menarik, tapi saat diteruskan, makin lama makin seru.

Cerita favorit saya adalah yang berjudul “Kancil yang Suka Memberi”. Pesan moralnya bagus. 

Juga ada cerita yang berjudul “Doki Si Keledai”. Mengajarkan tentang perbuatan baik yang terus dilakukan meskipun orang lain tak ada yang tahu. 

Buku ini berjenis hardcover tapi halaman-halamannya tipis jadi mesti hati-hati saat si adik kepingin memainkannya 🤭. 

Kemudian halaman-halamannya full color. Ilustrasinya juga lumayan indah.

At last, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

The Murder At Vicarage Review

Identitas Buku

The Murder at The Vicarage - Pembunuhan di Wisma Pendeta • Agatha Christie • Gramedia Pustaka Utama • Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia, Cetakan VIII, April 2018, 368 halaman 

Blurb

Review

Saya suka dengan tema #ReadChristie2024 tahun ini dimana tantangannya adalah membaca buku-buku Agatha Christie berdasarkan dekade. Jadi bisa urut baca buku-bukunya berdasarkan tahun terbit.

Di bulan Januari-Maret, tantangannya adalah membaca buku Agatha Christie yang terbit tahun 1920-an. Saya jadi tahu buku-buku awal kasus-kasus Poirot dan Hastings. 

Di bulan April ini dimulai dengan membaca buku-buku yang terbit tahun 1930-an. Diawali dengan buku pilihan The Murder at Vicarage yang ternyata adalah novel debut Miss Marple. Walaupun sebelumnya menurut Goodreads beliau sudah muncul di kumpulan cerita pendek yang berjudul The Thirteen Problems. Jadi penasaran mau baca juga.

So, dibuku Pembunuhan di Wisma Pendeta ini, ada tetangga Miss Marple yang tewas tertembak. Korban bukanlah orang yang menyenangkan. Tak heran ada tiga orang yang muncul mengaku sebagai pembunuhnya. Siapakah diantara mereka bertiga yang benar-benar membunuh korban?

Yang membuat saya ngeri dari kasus kali ini adalah bagaimana si pelaku menampakkan wajah bahagia setelah membunuh. Selain itu alibinya itu loh, amat sangat merugikan orang lain. Duh jadi gemes.

Btw, menurut saya, pemecahan kasusnya lama sekali. Ada kasus-kasus lain juga yang membiaskan proses penyelidikan. Saya jadi tidak sabar menunggu momen “wow”-nya. 

IMO, kebanyakan cerita Miss Marple alurnya memang agak lambat yak. Tapi saya suka saat Miss Marple menjelaskan kalau dia bisa mengetahui sesuatu dari suatu kasus karena teringat dengan orang ini atau itu.

At last, 3 dari 5 bintang untuk Pembunuhan Di Wisma Pendeta. I liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More