The Master and Margarita • Mikhail Bulgakov • Penerbit Mizan • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan I, Oktober 2023, 580 halaman • Penerjemah: Lutfi Mardiansyah
"Tolong pertimbangkan pertanyaan ini: apa yang akan diperbuat oleh kebaikanmu itu jika kejahatan tak ada, dan akan seperti apa dunia ini jika bayang-bayang menghilang darinya?"
---halaman 526
Saya tak yakin bisa menangkap apa yang ingin disampaikan oleh karya sastra yang hebat ini 🙈. Saya hanya bisa mengatakan bahwa membaca buku ini memberikan kesan yang luar biasa.
Saya merasakan teror dan---meminjam istilah yang dipakai di buku ini---belas kasih yang kuat saat membacanya. Dalam bab yang memuat adegan yang...errrr...berhubungan dengan kepala, saya ikut merasakan semacam rasa tak nyaman di leher setiap kali si Iblis dan antek-anteknya disebut. Dalam bab yang berhubungan dengan anak-anak dan bayi, saya juga merasakan perasaan belas kasih yang kuat yang diberikan oleh Margarita. Selain itu, ada banyak adegan yang membuat saya tak bisa berhenti membaca saking serunya.
Penulusuran saya di Google tentang sejarah novel ini menambah kuat kesan yang sudah ada. Novel ini ditulis saat dunia tidak dalam keadaan baik-baik saja beserta fakta bahwa novel ini pernah dibakar oleh penulisnya sendiri serta diterbitkan setelah penulisnya meninggal.
Ngomong-ngomong, saya senang sekali karena buku ini banyak memuat kata-kata yang jarang saya baca. Diantaranya adalah gawal, lanun, trengginas, bromocorah, resan, jaharu dan masih banyak lagi. Pengetahuan kosakata saya jadi bertambah. Saya jadi bersahabat dengan KBBI online sepanjang membaca buku ini 😹.
At last, maafkan kesotoyan saya, tapi, somehow, setelah membaca buku ini, pesan yang paling berkesan bagi saya adalah seperti kutipan yang saya kutip di atas. Bahwa bagaimana pun keadaannya, kita harus menerima bahwa kejahatan itu ada sebagaimana kebaikan itu ada. 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
0 Comments:
Posting Komentar