Identitas Buku
Nunchi - Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain - Rahasia Hidup Bahagia dan Sukses dari Korea | Euny Hong | @bukugpu | Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta 2020, 259 halaman | Dibaca via Gramedia Digital
Blurb
Review
Karena satu dan dua hal, orang akan membuang seluruh pelajaran berharga begitu ia tumbuh dewasa. Mereka kira semua kehati-hatian dan keterampilan menerka suasana hati sudah harus ditinggalkan karena mereka kini sudah cerdas dan matang dan semua orang hanya akan menggunakan kata-kata belaka. — hlm. 168-169
Jelaslah bahwa hidup akan menjadi lebih ringan bila pasangan Anda terang-terangan mengatakan "Aku kedinginan" bukannya "Kamu kedinginan?" sebagai suatu cara untuk mengatakan apakah ia boleh menaikkan suhu ruangan. —hlm. 169
Ingatlah aturan Nunchi #6: Bacalah apa yang tersirat. Orang tidak selalu mengatakan apa yang dipikirkannya, dan itu merupakan hak prerogratif mereka. —hlm. 171
Seperti kata judulnya, nunchi adalah seni untuk membaca pikiran dan perasaan orang lain.
Membaca buku ini mengingatkan akan sebuah kejadian lucu di kantor yang menandakan betapa saya mempunyai nunchi yang buruk.
Saya punya rekan kerja yang juga tidak selalu mengatakan apa yang sebenarnya ingin beliau katakan dan memilih kalimat tak langsung untuk menyampaikan apa yang beliau maksud.
Waktu itu sudah jam pulang. Sayangnya, saya salah lihat jam di arloji saya yang mati dan memang saat itu ada banyak kerjaan yang harus saya selesaikan.
Sebenarnya kerjaan itu tidak harus selesai hari itu juga. Saya hanya keasyikan bekerja karena hari itu ada banyak rekan kerja kami yang tugas ke luar kota. Semakin tenang suasana kantor semakin semangat saya bekerja. Sampai-sampai saya juga tidak melihat jam di smartphone saking asiknya. Hohoho.
Beliau ingin mengatakan bahwa sudah waktunya pulang namun alih-alih mengatakan secara langsung, beliau malah menanyakan apakah kerjaan saya masih banyak? Karena kemampuan sosial saya hanya standar ke bawah, saya bilang apa adanya bahwa kerjaan saya memang masih sangat banyak.
Beliau akhirnya memutuskan untuk menunggu saya menyelesaikan pekerjaan yang kalau benar-benar harus diselesaikan semua akan memakan waktu berbulan-bulan 🤣. Karena saya terlihat masih asyik akhirnya beliau mengatakan bahwa di tempat parkir tinggal ada motor kami berdua. Saya yang masih tidak sadar bertanya dengan polosnya apakah yang lain pergi karena ada acara di lapangan?
Beliau akhirnya menyerah dan bilang bahwa sebenarnya sudah lewat jam pulang. Haduh duh akhirnya saya sadar dan waktu itu sudah lewat satu setengah jam dari jam pulang. Seandainya saja beliau langsung bilang satu setengah jam yang lalu atau—langsung bilang saja kalau beliau mau pulang duluan tanpa harus merasa tidak enak karena melihat saya yang masih berkutat dengan pekerjaan—saya akan sangat berterima kasih. Saya lebih senang jika diingatkan untuk pulang daripada dibiarkan bekerja terus di saat sudah waktunya untuk beristirahat, *eh*.
Namun benar menurut buku ini, beliau tidak akan berubah, begitulah cara beliau berkomunikasi. Setelah saya ingat -ingat, kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi selama bertahun-tahun kami menjadi rekan kerja — dalam berbagai kasus.
Menurut buku ini, sayalah yang harus mengasah kemampuan nunchi saya. Sedikit banyak saya senang juga karena saya jadi punya partner untuk bisa melatih nunchi, hihihi.
Selain memberikan tips dan trik tentang bagaimana menilai pikiran dan perasaan orang lain, buku ini juga mengatakan pentingnya sifat "pasif" dan "diam". Saya senang kalau ada buku yang bilang seperti ini. Secara saya besar dalam dunia pendidikan yang mengajarkan bahwa hanya orang-orang yang aktif dan banyak bicara yang bakalan sukses. Dua kemampuan sosial yang tidak saya kuasai dengan baik.
Buku ini juga mengandung banyak sarkas yang lucu. Jadi terhibur membacanya. Hanya saja menurut saya langkah-langkahnya kurang…errrr…compact karena setiap langkah diiringi dengan penjelasan yang super panjang sampai saya lupa ini tadi aturan nunchi-nya apa ya? Tapi ini derita saya saja sih. Pembaca lain mungkin tidak merasakan hal yang sama, *sungkemsamapenulisdanpenerbit*.
At last, saya suka buku ini. Buku ini bisa meyakinkan saya bahwa nunchi memang bisa membantu kita menjadi makhluk sosial yang baik tanpa harus banyak bicara atau harus SKSD dengan setiap orang. Saya juga jadi tergerak untuk melatih kemampuan nunchi saya. Semoga nanti nunchi saya juga bisa sampai ke level ninja. So, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
Monday Book Review
Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*.
Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:
- Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
- Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin.
- Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
- Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/