***
Judul: Dongeng Cinta Budaya | Pengarang: Watiek Ideo dan Fitri Kurniawan | Penerbit: Bhuana Ilmu Populer | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan I, Jakarta, 2015, 169 halaman | Status: Baca via ipusnas | Rating saya: 3 dari 5 bintang
***
Blurb:
Pernahkah kalian mendengar merdunya suara angklung; mencicipi lezatnya pempek, makanan khas Palembang; atau melihat tari pendet, tarian indah asal Bali?
Yuk, ikuti kisah Nana, Dewi, Aldo, Beno, Anggun, dan Raka dalam mengenal budaya Indonesia.
Semua ceritanya akan mengajak kita mencintai budaya Indonesia yang beraneka ragam. Baca ceritanya dan lestarikan buaya Indonesia!
My Review:
Hmmm....menurut KBBI, dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Saya setuju dengan KBBI, *eh*. Terutama di bagian "kejadian zaman dulu yang aneh-aneh".
Nah, menurut saya, cerita-cerita yang ada di buku ini sama sekali tidak mengandung unsur "kejadian zaman dulu yang aneh-aneh"itu. Setting ceritanya adalah zaman sekarang dengan kejadian yang biasa terjadi sehari-hari.
Meskipun tidak terlalu berasa dongeng, cerita-cerita yang ada di buku ini cukup menarik. Favorit saya adalah cerita Congklak untuk Mira. Dari cerita ini, saya mendapat pengetahuan baru tentang congklak. Saya juga jadi ingat bagaimana caranya bermain congklak. Karena saking lamanya tidak main, saya sudah lupa bagaimana cara mainnya.
Saya juga suka dengan cerita Kebaya Anggun. Cerita ini bisa meningkatkan kepercayaan diri kita untuk lebih memilih memakai kebaya di acara-acara formal. Karena kebaya modern sekarang cantik-cantik. Secantik gaun para putri, hoho.
At last, saya cukup suka dengan buku ini. Semua ceritanya memang benar-benar mengajak kita untuk mencintai budaya Indonesia. Ilustrasinya juga bagus-bagus. Warna-warnanya indah. So, 3 dari 5 bintang untuk Dongeng Cinta Budaya. I liked it.