Book Review
Kutipan favorit
Aru akan berdiri di sana selama bermenit-menit, menunggu sesuatu ..., apa pun yang akan membuat harinya di sekolah jauh lebih menarik besok, atau membuat orang-orang menyadari bahwa dirinya, Aru Shah, bukan sekedar anak kelas tujuh yang sedang tersaruk-saruk melewati sekolah menengah, melainkan seseorang yang hebat....
Aru menantikan datangnya keajaiban.
Namun, setiap harinya, dia kecewa.
"Lakukan sesuatu," bisiknya kepada patung para batara. Saat itu Senin pagi, dan dia masih mengenakan piama.
"Kalian punya banyak waktu untuk melakukan hal hebat karena aku sedang liburan musim gugur."
Patung-patung itu diam saja.
---Pintu yang Disesali Aru Telah Dibukanya, Halaman 7 dari 20
Dunia punya kecenderungan memperdaya manusia. Dunia suka membuat hari terasa cerah dan malas seperti madu hangat yang menetes ke dalam stoples sementara ia menunggu sampai kewaspadaanmu menurun....
Baru saat itulah ia menyerang...
---Pintu yang Disesali Aru Telah Dibukanya, Halaman 8 dari 20
Dan diantara baik dan berkuasa, aku akan selalu memilih berkuasa.
---Terjaga, Halaman 8 dari 10
Namun, dia tahu daya tatap adalah hal yang sangat berpengaruh kuat.
---Ke-Ki-Kuk-An, Halaman 1 dari 17
Kali ini, Aru tidak bisa berbohong. Ini bukan situasi yang bisa dihindarinya dengan berbicara dan secara ajaib semuanya baik-baik saja.
---Ke-Ki-Kuk-An, Halaman 14 dari 17
Kata-kata memiliki kekuatan pengaruhnya sendiri.
---Ke-Ki-Kuk-An, Halaman 16 dari 17
Aku tidak bakal keberatan dikenal karena kerupawanan, pikir Aru. Dia masih sangsi soal urusan kebijaksanaan itu.
---Siapa Ayahmu?, Halaman 6 dari 11
".... Seiring meluasnya kegelapan, akan ada terang yang menghalau, sahut Boo. " Bahkan dalam kekacauan, dunia akan mencari keseimbangan."
---Tiga Kunci, Halaman 14 dari 31
Mini menegapkan bahu. "Ibuku selalu bilang bahwa pengetahuan adalah kekuatan. Aku hanya mencoba menjadikan kita lebih kuat."
...
"Dan ibuku bilang bahwa ketidaktahuan adalah berkah, " gumam Aru lirih.
---Kenapa Sih Makhluk-Makhluh Negeri Ajaib itu Kasar-Kasar?, Halaman 3 dari 27
Semua makhluk memiliki sepenggal kejahatan dan kebaikan di dalam diri mereka.
------Kenapa Sih Makhluk-Makhluh Negeri Ajaib itu Kasar-Kasar?, Halaman 12 dari 27
Dongeng-dongeng itu membuka hal-hal yang tak pernah bisa dilakukan kunci logam biasa. Buku yang sangat bagus punya cara untuk membuka ruang-ruang baru di benak seseorang. Buku bahkan mengundangmu untuk datang lagi nanti dan menggeledah apa-apa saja yang telah kau pelajari.
---Perpustakan A-Z, Halaman 5 dari 23
Tentang betapa terkadang kau perlu diingatkan oleh seseorang betapa kuatnya dirimu---setelah itu kau bakal mengejutkan semua, bahkan dirimu sendiri.
---Aduh, Dia Melakukannya, Halaman 5 dari 11
Aru menekan luapan rasa irinya. Itu bukan salah Mini.
---Pintu dan Anjing-Anjing, Halaman 2 dari 12
"Kadang-kadang, kau bahkan tidak mengetahui betapa istimewanya dirimu. Kadang-kadang, butuh momen-momen kengerian atau kebahagian untuk, kalau kau mau, menyingkapkan pengetahuan itu."
---Tabel Indeks Atma, Halaman 23 dari 23
"Pandawa tertua suka membaca," kenang si Istana sendu.
---Rumahku, Bukan Rumah Kalian! Jangan Sentuh-Sentuh!, Halaman 8 dari 16
Barangkali kenangan merupakan ilusi paling hebat dari semuanya," kata Istana itu pelan. Kemudian, dalam suara yang bahkan lebih lembut dan lebih kecil lagi: "Dalam kenangan-kenangan itu, mereka tampak begitu bahagia bersamaku."
----Rumahku, Bukan Rumah Kalian! Jangan Sentuh-Sentuh!, Halaman 11 dari 16
Manusia sangat mirip dengan kantong-kantong sihir. Diri mereka jauh lebih besar di dalam daripada apa yang terlihat dari luar. Begitulah yang terjadi kepada Aru. Dia menemukan tempat jauh di dalam dirinya, yang tadinya tersembunyi. Tempat di mana keheningan terasa menulikan. Sensasi sempit yang perlahan-lahan meluas, seolah dia dapat menyembunyikan dunia-dunia kecil di dalam dirinya. Inilah yang namanya meloloskan diri: menemukan bagian diri yang tidak dapat ditemukan orang lain.
---...Lalu Datanglah Sekawanan Kunang-Kunang, Halaman 15 dari 15
Aru lebih tahu daripada siapa pun bahwa hal terburuk dari ditinggal sendiri adalah bagian penantiannya.
---Kisah si Istana, Halaman 7 dari 17
Apa yang tidak bisa kusempurnakan di tubuhku, kucoba untuk kusempurnakan di benakku.
---Kisah Shukra, Halaman 1 dari 20
Shukra membunuh seseorang yang mencintainya, seseorang yang memberinya hadiah istimewa. Lelaki ini egois.
---Kisah Shukra, Halaman 7 dari 20
Kenangan-kenangan itu adalah segalanya. Mereka satu-satunya yang bisa dia genggam erat ketika harus melewatkan malam tanpa ibunya di rumah. Kenangan-kenangan itulah yang menjadi tempatnya berpaling setiap kali dia ketakuan.
Aru tidak sanggup kehilangan mereka.
---Kisah Shukra, Halaman 15 dari 20
Dan, hal-hal yang benar seharusnya terasa ... bersih. Kebaikan yang tidak perlu lagi dipertanyakan.
---Tempat ini Bau Bacin, Halaman 5 dari 14