Si Babi Ungu dan Cerita-Cerita Lain tergabung dalam sebuah seri yang bernama Seri Kumbang. Wah..wah..saya baru tahu kalau ada yang namanya Seri Kumbang.
Dulu, waktu saya kecil, buku-buku Enid Blyton ini hanya bisa saya pandang lewat majalah Bobo. Untuk saya yang tinggal jauh di kota kecil di Kalimantan Selatan, buku ini tidak terjangkau.
Untunglah yang namanya jodoh tidak kemana ya, haha. Akhirnya saya bisa membaca buku-buku Enid Blyton. Saya juga baru tahu kalau buku-bukunya dicetak ulang dengan cover-cover yang cantik. Jadi semakin semangat membacanya.
So, bismillahirrahmanirrahim, saya mulai membaca buku pertama dari Seri Kumbang, dan OMG!!!....ceritanya bagus sekali. Penuh dengan pesan moral yang disampaikan dengan indah tanpa menggurui. Kalau saya membaca buku ini waktu masih anak-anak dulu, pastilah buku ini bakalan jadi buku terfavorit.
Ada delapan cerita di dalam buku ini. Mereka adalah Si Babi Ungu, Tak Bisa Dipercaya, Garry si Cepat Berputus Asa dan Fanny si Pantang Menyerah, Kucing yang Terlupakan, Uang Logam Pak Trusty, Tak Berani dan Hari Bunga Mangkokan.
Si Babi Ungu mengajarkan kita untuk berani mengakui kesalahan, Tak Bisa Dipercaya mengajarkan kita untuk selalu menepati janji, Garry si Cepat Berputus Asa dan Fanny si Pantang Menyerah mengajarkan untuk tidak gampang mengeluh, Kucing yang Terlupakan mengajarkan kita untuk menyayangi binatang, Uang Logam Pak Trusty mengajarkan kita untuk selalu bersikap jujur, Hari Bunga Mangkokan mengajarkan kita tentang cara untuk merekam keindahan.
At last, saya suka sekali dengan buku ini. Perkenalan yang bagus untuk mengawali Seri Kumbang. Buku berikutnya dalam seri ini adalah Si Gadis Penakut dan Cerita-Cerita Lain. Saya tidak sabar untuk lanjut membacanya. IMO, membaca buku anak yang penuh pesan moral seperti ini dapat membuat saya yang sudah menjadi orang dewasa ini untuk menjadi lebih sadar diri. And, 4 dari 5 bintang untuk Si Babi Ungu, I really liked it.