Sebetulnya saya ini tak paham sastra dan buku Sepasang Sepatu Tua ini termasuk ke dalam buku sastra tingkat tinggi untuk standar saya, hiks, *ngesot ke pojokan*.
Saya sampai bingung sendiri kenapa saya memilih buku ini untuk dipinjam dari perpustakaan diantara sekian banyak buku lainnya. Yaah, mungkin inilah yang namanya jodoh yak, hihihi, *selfkeplak*.
Meskipun banyak tak pahamnya, tapi saya benar-benar terhibur sekaligus tersadarkan (atau mungkin bisa dibilang tertohok, *uhuk*) setelah membaca cerpen-cerpen yang ada di dalam buku ini. *sotoy mode on*.
Somehow, saya juga merasa kalau cerpen-cerpen yang ada di buku ini suram.
At last, cerpen-cerpen favorit saya adalah Sepasang Sepatu Tua, Rumah-rumah dan Jemputan Lebaran. Dan saya beri 3 dari 5 bintang untuk buku ini. I liked it.