Bismillahirrahmanirrahim...
Hai, berjumpa lagi kita di postingan berlabel Bookish Talk di blog saya. Kali ini saya pengin ngomongin tentang ebook versus buku cetak.
Buku Digital versus Buku Cetak...
Isu tentang perdebatan antara membaca ebook atau buku cetak bukanlah hal yang baru. Saya sendiri kalau ditanya mau ikut tim ebook atau tim buku cetak, maka tanpa ragu saya akan memilih tim buku cetak.
Tapi itu dulu, sebelum negara api menyerang. Pandemi Covid-19 menyebabkan keuangan keluarga kecil saya juga ikut terdampak. Belum lagi bagi saya, buku cetak sekarang harganya sangat mahal. Ditambah ongkir yang harus saya tanggung karena nasib tinggal jauh dari kota besar.
Nah..nah..nah, mau tidak mau saya harus berdamai dengan ebook. Awalnya kenalan saja saya malas sama yang namanya buku elektronik ini, hehehe.
Macam-macamlah alasannya. Mulai dari alasan kesehatan mata (padahal main game atau medsos berjam-jam tak masalah, *selfkeplak*) dan gangguan notifikasi dari aplikasi lain yang sering membuat keasyikan membaca jadi terganggu dan bahkan sering teralihkan. Sampai pada alasan sentimental seperti tidak bisa mencium aroma buku dan tidak bisa merasakan sensasi berat buku ditangan, *uhuk*.
Tapi beberapa reading challenge yang saya ikuti tahun ini membuat saya harus membaca buku-buku yang belum ada di rak perpustakaan pribadi saya. Mau beli versi cetaknya butuh waktu setidaknya satu minggu dan dananya tidak bisa tersedia segampang dulu lagi, hiks, *ngesot ke pojokan*.
Jadilah saya akhirnya berselancar ke aplikasi-aplikasi penyedia ebook legal yang murah ataupun gratis macam iPusnas, iKalse, iJak, Google Play Buku dan Gramedia Digital. Oh ya ditambah satu lagi yang saat ini sedang hangat-hangatnya, yaitu Rakata. Sebuah aplikasi semacam Gramedia Digital yang dirilis oleh Penerbit Mizan.
Ngomong-ngomong sekarang di Rakata lagi ada promo ebook serba 10 ribu loh. Banyak ebook-ebook populer didaftarnya. Cuss langsung beli deh mumpung harganya murah, hohoho, *masihtidakbisamenahangodaanbukudiskon*.
At last...
Kalau ditanya kembali apakah saya lebih memilih membaca buku elektronik atau buku cetak, saya akan menjawab BUKU CETAK, *masih bandel*. Yaaa, bagi saya buku cetak tidak akan bisa digantikan oleh ebook.
Tapi sekarang, saya sama sekali tidak masalah membaca buku digital. Sugesti awal saya tentang membaca ebook itu tidak nyaman dan bla bla bla sebagainya sama sekali tidak terbukti.
Segala kemudahan yang menjadi kelebihan ebook memang benar adanya. Ebook itu hemat biaya, hemat ruang, hemat tempat dan bisa dibaca dimana saja dan kapan saja asalkan ada gadgetnya dan kadang-kadang harus ada koneksi internetnya.
Dan nilai plusnya lagi bagi saya, saya tidak akan ketahuan baca ebook saat melakukan kegiatan lain semisal memasak karena dikira membalas pesan digadget. Coba deh kalau saya memasak sambil baca buku cetak, pasti ada suara sumbang yang bilang, "hati-hati tuh ikannya gosong", wkwkwk, *sungkem sama PakSu".
Oke, sekian Bookish Talk saya hari ini. Ebook vs buku cetak? Kalian pilih yang mana? Yuk dishare ;)
NB: Hati-hati terhadap buku digital bajakan ya. Mari hanya dan hanya membaca ebook dari sumber yang legal. Semangat \^_^/