Terus ada beberapa murid baru yang sifat dan kelakuannya beragam. Salah satunya ada yang mempunyai sifat yang errr... tidak begitu baik.
Berhasilkah St. Clare mendidik murid - murid baru ini menjadi murid yang memiliki budi pekerti yang baik?
Lagi, dibuku ini saya merasa seakan-akan ikut kembali ke St. Clare bersama Pat dan Isabel. Mengikuti kegiatan si kembar di sekolah berasrama. Melihat perjuangan para gadis remaja ini untuk menjadi murid yang berbudi dan cerdas.
Bagian yang paling saya suka adalah saat Bu Theobald menggunakan kebijaksanaan dan kecerdasannya untuk merubah sikap jelek anak-anak didiknya. Bisa menjadi referensi bagi para orang tua.
At last, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
***
Kutipan Favorit:
Ayah dan ibunya sangat sayang dan memanjakannya. Mereka beranggapan bahwa watak sebenarnya adalah yang selalu dipamerkannya. Kasihan Prudence --- coba orang tuanya mau lebih membuka mata dan memarahinya jika ia berbuat salah, dan bukannya malah bingung dan hanya berharap bahwa ia tidak melakukan hal itu lagi! ---hlm. 195
Keduanya mengagumi kehebatan Bobby yang berani sendirian menghadapi kenyataan tentang dirinya sendiri, lalu menentukan sikap mengenainya.
...
...masyarakat memerlukan watak kuat dan tangguh yang bisa diandalkan untuk membantu orang lain maju --- dan bukannya orang-orang lemah berwatak masa bodoh, yang selalu memerlukan bantuan orang lain! ---hlm. 203
Jujurlah selalu pada dirimu sendiri, kenali dasar-dasar sikapmu yang baik maupun yang kurang. Ambillah keputusan dengan tegas dan penuh pertimbangan --- dan kau akan menjadi orang yang berwatak kuat dan bijaksana, yang besar sekali manfaatnya bagi dunia kita yang tak menentu keadaanya sekarang ini! ---hlm. 205
Rasa cemburu atau iri itu seperti kabut gelap, sehingga tidak mungkin berpikir secara jelas. ---hlm. 207
Dan yang lebih mengherankannya lagi, bekerja dengan hasil baik ternyata menyenangkan!