Rich Dad Poor Dad, A Book Review

***

Identitas Buku

Judul: Rich Dad, Poor Dad | Pengarang: Robert T. Kiyosaki | Penerbit: @bukugpu , Edisi Digital, 2021, 241 halaman | Dibaca via @gramediadigital

***

Blurb

***

Book Review

Bagi saya, don't judge a book by its cover berlaku untuk buku Rich Dad, Poor Dad. Saya tidak terlalu suka dengan tipe sampul buku seperti ini.

Namun, setelah membaca review dari blognya Mbak @ratiihcahaya , saya jadi sangat tertarik.

Dan berawal dari iseng kepingin baca halaman-halaman awalnya saja, eh ternyata bukunya nagih banget sampai akhirnya bisa selesai sekali baca, ehehehe.

So, buku ini adalah buku tentang pendidikan keuangan. Disampaikan dengan gaya bercerita seorang anak tentang perbedaan sudut pandang tentang uang antara ayah kaya dan ayah miskin. Bahkan ada puisi yang sangat menginspirasi di awal. Keren!!!

Nah, kembali ke ayah kaya dan ayah miskin. Kedua ayah ini sama-sama sepakat tentang pentingnya pendidikan di dalam hidup. Dua-duanya juga memperoleh kesuksesan di dalam bidang masing-masing. Namun, yang satu punya banyak uang, yang satu tidak.

Setelah membaca buku ini, saya mendapati diri saya berada di tim ayah miskin. Sudut pandang ayah miskin tentang apa yang harus dicapai dalam hidup adalah sudut pandang saya juga.

Dulu, sudut pandang ayah kaya, terutama tentang mengapa siswa dengan nilai "A" hanya berujung menjadi karyawan, saya anggap hanya sebagai sebuah alasan untuk menghindar dari kewajiban belajar.

Namun, setelah membaca buku ini, saya mengakui kalau sudut pandang ayah kayalah yang benar.

Ada sesuatu yang penting, yang tidak dipelajari oleh murid-murid dengan nilai "A" itu. Ada sesuatu yang tidak dipelajari oleh ayah miskin sehingga meskipun dia mempunyai pendidikan tinggi, tapi tidak bisa bebas dari masalah keuangan.

Dan apakah yang saya maksud dengan "hal itu"? Yah, silakan dibaca sendiri bukunya ya, hihihi.

At last, buku ini punya efek menggerakkan bagi saya. Saya sangat tergerak untuk mempelajari "hal itu". Semoga bisa konsisten dan berhasil dipraktekkan juga. Amiin.

Kutipan favorit

"Kita hanya mengingat tanggal dan nama dalam sejarah, bukan pelajarannya." ---hlm. 42

***

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                 

Read More

Bambi, A Book Review

***

Identitas Buku

Judul: Bambi, Kehidupan Di Dalam Hutan | Pengarang: Felix Salten | Penerbit: @bukugpu @fiksigpu , 2019, 208 halaman | Dibaca via @gramediadigital | First published year: 1923

***

Bambi's Blurb

***

Book Review

Rencananya sih mau baca buku ini untuk tantangan#BacaKlasik2021 bulan Juli untuk tema Kisah Klasik dengan Tokoh Utama Hewan, tetapi baru bisa selesai baca bukunya di awal Agustus, huhu.

Jadi yah seperti judulnya, buku ini menceritakan kehidupan seekor rusa bernama Bambi di dalam hutan. Sejak kelahirannya, para binatang sudah bisa melihat bahwa suatu hari nanti, Bambi akan menjadi Pangeran Hutan yang sangat perkasa dan tampan.

Namun, sebelum menjadi Pangeran, Bambi harus banyak belajar. Bambi harus bisa selamat melewati musim dingin dengan sedikit makanan yang tersisa. Bambi bahkan harus bisa bersembunyi dari si Dia, para manusia yang bermaksud ingin membunuhnya.

Untunglah, Bambi punya guru yang hebat. Seorang Pangeran Agung yang berhasil mencapai umur panjang dan memberikan petunjuk kepada Bambi.

Awalnya cerita Bambi sedikit membosankan bagi saya. Namun saat saya teruskan membaca eh kok makin lama jadi makin seru.

Apalagi saat sampai pada bagian pesan moral yang sang Pangeran Agung sampaikan kepada Bambi di chapter-chapter terakhir. Whoaaaah, saya sampai pengin bertepok tangan saat itu juga.

Pengen deh memasukkan pesan itu sebagai kutipan favorit. Tapi takut nanti jatuhnya jadi spoiler. So, kalian baca dan temukan sendiri saja nanti ya, hihihi.

Untungnya Bambi punya segudang kutipan favorit yang sudah saya bookmark di sana-sini. IMO, mengagumkan sekali bagaimana berbagai kebijaksanaan kehidupan bisa disampaikan melalui cerita seekor rusa.

Btw, Bambi ini ada animasi Disney-nya kan ya? Saya belum pernah nonton dan penasaran bagaimana versi adaptasi filmnya.

At last, saya suka sekali dengan cerita Bambi ini. Covernya juga cakep. Layak dikoleksi. Semoga saya bisa berjodoh dengan buku fisiknya juga nanti. Aamiin.

Kutipan favorit dari buku Bambi

"Ya, hidup ini memang sulit dan penuh bahaya. Tetapi apapun yang terjadi, dia akan belajar mengatasi semua itu." ---hlm. 70

***

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                 

Read More

Anak-Anak Kereta Api, A Book Review

***

Identitas buku: 

Judul: The Railway Children - Anak-anak Kereta Api | Pengarang: E. Nesbit | Penerbit: @bukugpu @fiksigpu , 312 halaman | Tahun terbit: 2020 | Dibaca via: @gramediadigital

***

Blurb:

***

Book review:

Saya tidak tahu ada buku klasik anak keren ini kalau tidak baca rekomendasi dari Mbak @mybooklyfe. Terima Mbak telah memperkenalkan saya dengan Anak-anak Kereta Api 😍

Sayang karena kesibukan kerjaan di kantor, saya hanya bisa membaca 2 sampai 5 lembar buku ini setiap kali ada kesempatan. Akhirnya saya baru bisa menyelesaikan buku ini dalam satu bulan, huhu.

Jadi, ceritanya Bobby, Peter dan Phyliss adalah si anak-anak kereta api. Awalnya sih mereka adalah anak-anak Villa Edgecombe. Namun, sesuatu terjadi pada ayah dan ayah harus pergi.

Ibu dan ketiga anaknya harus pindah ke pedesaan. Mereka tinggal di Pondok Tiga Cerobong yang letaknya dekat dengan stasiun kereta api.

Ketiga anak ini senang bermain di stasiun. Mereka berteman dengan Pak Kepala Stasiun, Pak Perks si portir, dan juga Pak Tua baik hati yang selalu melambaikan tangannya dari kereta api Naga Hijau.

Namun, anak-anak ini ternyata tidak hanya bermain-main. Keberanian dan kecerdasan mereka berujung ke petualangan yang seru. Sikap mereka yang baik berhasil membantu banyak orang.

Dan akan selalu ada hadiah untuk anak-anak yang suka menolong dan baik hati, kan? Hadiah terbaik untuk anak-anak itu akan kita temukan di akhir cerita.

Somehow, saat membaca buku ini, jiwa berkebun saya bangkit, *eh*. Gara-gara ada banyak adegan dari buku ini yang menggambarkan tentang indahnya bunga liar yang tumbuh bermekaran. Haduh saya sampai kepingin menanam bunga forget me not juga di pekarangan rumah saya, wkwkwk.

Saya berharap bisa reread buku ini lagi kapan-kapan. Reread yang tenang tanpa diselang-seling oleh kesibukan, *uhuk*. At last, 4 dari 5 bintang untuk The Railway Children. I really liked it.

Kutipan favorit:

Dia seorang pria tua yang tampan, dan kelihatannya dia juga baik hati---meskipun tampan tak selalu sama dengan baik hati---hlm. 55

Dia seorang pria yang "tahu segala" dan kelihatannya tak bosan-bosannya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dimulai dengan "Mengapa...", padahal biasanya orang-orang dewasa malas menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu. ---hlm. 63

Bobbie mengerti, bahkan sampai orang menjadi dewasa, mereka masih saja kembali pada ibu mereka jika mendapat kesulitan. ---hlm. 67

Kalau kau terbiasa tidur pulas sepuluh jam penuh, maka terpaksa bangun tiga-empat kali selama waktu tidur akan membuatmu merasa seperti habis berjaga sepanjang malam. ---hlm. 71

"Ibu kita hebat, ya? Jarang orang dewasa yang mau minta maaf setelah marah-marah pada anak kecil." ---hlm. 79

Kadang-kadang, dalam keadaan mendesak, kita bisa mengerjakan hal-hal yang tampaknya mustahil, yang biasanya tak pernah kita bayangkan akan dapat kita lakukan. ---hlm. 110

Apakah menurutmu dia harus membela tanah air atau negaranya---yang telah memperlakukannya seperti itu? ---hlm. 118

"Anak-anak, jika kalian berdoa, mohonlah agar Tuhan berbelas kasihan pada semua tahanan dan korban ketidakadilan." ---hlm. 120

Meskipun kelakuannya kasar, dia tidak menyalahkan istrinya karena kesalahan yang diperbuatnya---tidak seperti umumnya tukang-tukang perahu yang lain. ---hlm. 179

"Kurasa setiap orang mau berkawan dengan kita jika kita bersikap bersahabat." --- hlm. 182

Ternyata tidak mudah meminta sesuatu dari orang lain, meskipun itu bukan untuk diri kita sendiri. Coba saja kalau kau tidak percaya! ---hlm. 186

***

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

Read More

Because This Is My Baby's First Life, A Book Review

 

***

Identitas buku: 

Because This is My Baby’s First Journey | @chaisplay | @grasindo_id | 2021 | 186 halaman

***

Book review:

Covernya cuteee! Suka banget sama warna hijau soft-nya.

Pas mulai, saya mengira bisa menyelesaikan buku ini sekali duduk coz tidak terlalu tebal, isinya full color dan ada ilustrasinya. 

Etapi ternyata isinya tidak seringan fisik bukunya. Setidaknya bagi saya sih, hahhah. Akhirnya saya baru bisa selesai membaca buku ini dalam 4 hari.

CMIIW, ini adalah buku kedua yang ditulis oleh tim Chai’s Play. Buku pertama berjudul “Because This is My First Parenting Life” yang isinya pengetahuan seputar parenting. 

Buku Because This is My Baby’s First Journey ini membahas mengenai tumbuh kembang bayi lengkap dengan permainan yang dapat memberikan rangsangan yang tepat bagi tahapan tumbuh kembang tersebut.  

Dengan ketebalan 186 halaman, buku ini dibagi menjadi 6 chapter. Chapter Perkembangan Motorik, Perkembangan Bahasa, Perkembangan Sosial Emosi, Perkembangan Kognitif, Sensori Play dan Toilet Training. 

Chapter-chapter yang membahas tentang perkembangan inilah yang membuat kecepatan membaca saya menjadi lambat.

Sebenarnya sih saya ingin terus lanjut membaca, tetapi selalu saja ada rasa penasaran yang menggelitik untuk mencek apakah tahapan perkembangan bayi saya sesuai dengan apa yang dijelaskan di dalam buku ini. Jadinya saya sambil cek dan ricek deh 🤭

Chapter favorit saya adalah Sensory Play. Mengagumkan sekali saat mengetahui betapa permainan sederhana ternyata bisa berperan penting dalam tumbuh kembang bayi.

Di chapter Toilet Training, saya merasa "disiapkan" untuk bisa bersabar saat menghadapi proses toilet training anak nantinya. Karena kata "sabar" sering sekali diulang-ulang dalam buku ini, *uhuk*. 

Yang kurang saya suka dari buku ini adalah gaya bahasanya yang terlalu singkat dan kurang luwes sehingga cenderung seperti buku teks pelajaran. 

At last, IMO, buku ini cocok untuk memperkaya pengetahuan sebagai ortu yang sedang mempunyai bayi. Pengingat untuk selalu awas sekaligus tenang dalam mengawasi tumbuh kembang bayi kita. I really liked it.

***

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

Read More

Grandma, Grandpa and Me, A Book Review

***

Identitas Buku

Judul: Grandma, Grandpa and Me - Nenek, Kakek dan Aku | Pengarang: Arleen A. | Penerbit: @bukugpu, 208 halaman | Tahun terbit: 2016 | Dibaca via: @ipusnas_id

***

Blurb

***

Book Review

Apakah kalian punya cerita kenangan seru bersama kakek dan nenek?

10 kisah yang ada di buku ini menceritakan tentang indahnya saat-saat yang dilalui bersama kakek dan nenek.

Kisah-kisah tersebut adalah Sarung Tangan Ajaib Nenek, Oven Ajaib Kakek, Kakek dan Nenekku Bukan Pensiunan, Kotak Musik, Sweter Kakek, Cucu Pinjaman, Diculik!, Kakek dan Aku, Grandparents Day at School, dan Para Foo.

Kesepuluh kisah ini sangat menghangatkan hati. Mengingatkan saya tentang betapa menyenangkannya masa kecil saya dulu saat bermain bersama kakek dan nenek.

Kisah favorit saya adalah Kotak Musik, Sweter Kakek serta Kakek dan Aku.

At last, full rated untuk buku berilustrasi indah ini. I really liked it.

***

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

Read More

Because This is My First Parenting Life, A Book Review

***

Identitas buku: 

Judul: Because This is My First Parenting Life | Penulis: @chaisplay | Penerbit: @grasindo_id | Tahun terbit: 2021

***

Blurb:

***

Book review:

BAGUS BUKUNYA!!! Langsung jatuh hati sama buku ini begitu lihat promonya di aplikasi @chaisplay. Bela-belain ikut PO meskipun sudah janji untuk puasa dulu beli buku cetak, haha, *selfkeplak*

Covernya unyu, warna ungu pastel gitu. Isinya ringan dan ringkas. Disajikan pertema. Dikemas dengan ilustrasi yang full color.

Untuk ukuran buku setipis ini, ternyata ada 9 chapter tentang parenting yang dibahas loh. Paket komplit kalau menurut saya.

Dimulai dari chapter menyusui, mpasi, pola tidur, tantrum, penanganan situasi darurat, perawatan gigi, meminumkan obat dan imunisasi, pengasuhan bersama keluarga, sampai kesehatan mental orang tua.

Buku ini bisa dijadikan panduan bagi orang tua baru yang masih bingung antara mitos atau fakta seputar parenting.

Bagi saya pribadi, buku ini berguna saat menyiapkan mpasi. Saya jadi tidak bingung dan khawatir lagi ketika menyiapkan mpasi pertama untuk bayi saya.

Chapter favorit saya adalah chapter kesehatan mental orang tua. Disana dijelaskan tentang betapa pentingnya menjadi orang tua yang bahagia. Jauhi lingkungan dan orang - orang toxic. Karena anak tidak membutuhkan ibu yang sempurna, tetapi ibu yang bahagia (hlm. 167)

At last, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.

***

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

Read More

Buku Buat Dibaca Bukan Buat Dipajang, Lagi?

***

Feed media sosial saya geger lagi gara-gara masalah ini, wkwkwk. Ada satu penerbit lagi yang memposting isu sensitif ini di media sosial mereka.

Well, seperti yang sudah pernah saya bilang di post di Buku dan Hari Pelanggan Nasional, sebenarnya isu ini tidak terlalu membuat saya baper. Saya mengakui dengan ikhlas dan sepenuh hati kalau saya adalah tipe pembaca buku yang suka memajang-majang buku dulu alih-alih membacanya, wkwkwk, *ditimpukpenerbit*. 

Ketidakbaperan saya mungkin karena saya rasa saya tahu alasan kenapa ada beberapa penerbit yang ilfil dengan para penimbun. 

Saya pernah mengikuti informasi tentang sebuah lanjutan buku berseri. Teman-teman pembaca selalu menodong si penerbit kapan buku selanjutnya rilis. Todongannya termasuk dalam kategori "ngeri" sih kalau menurut saya, wkwkwk. Kalau saya yang jadi mimin penerbitnya saya pasti baper.

Dan ternyata setelah bukunya terbit, admin penerbit menginformasikan di feed-nya dan menodong balik para pembaca yang sudah mengaku membeli buku tersebut. 

Mimin penerbit bertanya apakah bukunya sudah dibaca? Well, semua jawaban yang kebetulan  sempat saya baca adalah belum, ehehehe. Dan si admin hanya bisa mengomen balik dengan emoticon pasrah.

Jadi, kalau saya yang jadi penerbitnya, kalau ada banyak pembaca yang menodong kita untuk secepatnya menerbitkan sebuah buku, tentu saya akan berusaha keras agar buku tersebut bisa secepatnya rilis. Mumpung lagi banyak yang kepingin baca.

Harapannya,  usaha keras si penerbit tersebut untuk bisa secepatnya menerbitkan buku yang dimaksud akan berbalas dengan "testimoni media sosial" yang diharapkan bisa jadi trending,  lalu makin banyak yang tahu tentang betapa serunya buku itu, lalu penjualan buku tersebut akan meningkat dst.

Tapi nyatanya, setelah bukunya terbit, "suasana" langsung senyap. Nah, get the point! Kalau saya yang jadi penerbitnya, saya akan merasa harapan saya yang sempat melambung tinggi ke langit, tiba-tiba dihempaskan ke bumi, *eaaaa*, *lebaymodeon*. 

Ini tu bagi saya rasanya kayak ada orang yang pengin minjam buku saya. Terus saya pinjamin dong ya karena saya mengira mereka kepingin sesegeranya baca buku itu. Tapi nyatanya tidak. Buku saya juga berujung di timbunan, tidak dibaca dan tidak kembali-kembali, wkwkwk.

But, itu cuma opini saya saja sih ya, hohoho. Saya tidak tahu apa alasan sebenarnya dibalik status para penerbit yang terkesan menyinggung para penimbun ini.

Sekarang saya jatuhnya jadi sedih ketika membaca "pertengkaran" tentang isu ini di medsos. 

Banyak para penimbun yang kecewa dengan pernyataan "buku buat dibaca bukan buat dipajang" ini. Ada diantaranya yang membalas balik dengan nyinyiran yang membuat saya meringis ngeri. Tercabik antara rasa "rasain" atau kasian dengan penerbit tersebut.

Kalau ditanya, saya jelas berada di tim penimbun. Saya rasa para penerbit seharusnya lebih menghargai para penimbun yang rela menyisihkan penghasilan mereka untuk membeli buku. 

Tolong jangan disinggung-singgung lagi apakah bukunya sudah dibaca atau tidak. Yang pentingkan bukunya dibeli, bukan hasil nyolong atau apa gitu. Syukur-syukur juga mereka mau memajang bukunya, kan. Kalau kelelep di bagian terbawah timbunan kan ngenes lagi.

Sudah banyak para penimbun yang menyampaikan alasan kenapa mereka menimbun buku dulu alih-alih langsung membacanya. Saya harap para penerbit membacanya agar tidak ada lagi yang menyinggung isu yang membuat para penimbun baper ini.

Bagi saya pribadi, kalau saya membeli buku, itu artinya saya ingin membacanya. Kapan waktunya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. 

Kadang kalau saya kalap, saya bisa beli buku satu ransel besar penuh. Apakah saya harus membaca semuanya sekaligus? Oh ya saya ingin sekali. Seandainya saja masih menjadi jomlo pengangguran yang biaya hidupnya masih ditanggung oleh ortu seperti dulu. Saya ingin bisa kembali ke masa itu. 

Namun, life must go on. Sekarang saya adalah seorang working mom yang harus bisa mencuri waktu hanya untuk sekedar membaca satu atau dua halaman buku. 

Namun, saya masih gemar membaca. Saya masih gemar membeli buku. Jadi jangan khawatir ya para penerbit. Tetaplah menebitkan buku. Masih banyak para booklover yang akan membeli buku kalian. Tapi tolong jangan disinggung lagi apakah bukunya dibaca atau tidak.

Saya beli buku tujuan utamanya ya untuk dibaca. Kalaupun tidak, bagi saya, masih ada tujuan lainnya. Buku adalah harta berharga, sesuatu yang layak untuk dikoleksi. Memiliki, memajang, bahkan sekedar memandangnya pun sudah bisa membuat hati saya senang. Saya Irabooklover dan yaaaaa saya cinta buku, yess! Salam literasi XD

Read More

Kumpulan Dongeng Karakter Baik untuk Anak, A Book Review

 

***

Kumpulan Dongeng Karakter Baik untuk Anak - The House of Character Excellence | Arleen A. | @bipgramedia | 2020 | dibaca via @gramediadigital

***

Saya suka cara setting tempat kisah-kisah ini disajikan. Sesuai judulnya, The House of Character Excellence, setting tempat setiap cerita adalah bagian-bagian dari sebuah rumah.

Ada 10 kisah di buku ini. Mereka adalah:
📖 Anjing Pudel Ungu di Loteng
📖 Kera Kuning di Kamar Mandiku
📖 Kukang Cokelat di Ruang Keluarga
📖 Ular Emas di Beranda
📖 Musang Oranye di Dapurku
📖 Gurita Hijau di Kamar Tidurku
📖 Merpati Biru di Balkon
📖 Kucing Putih di Garasi
📖 Naga Merah Muda di Halaman Belakang Rumahku
📖 Laba-Laba Merah di Ruang Makan

Masing-masing kisah membawa pesan moral tentang perilaku baik. Diantaranya adalah "hilangkan rasa iri, isi hatimu dengan rasa sayang".

Sebuah pesan moral yang saya kira tidak hanya cocok untuk anak-anak, tapi buat orang dewasa juga.

Selain pemilihan setting tempat, yang saya suka dari buku ini  adalah penyajian cerita dan ilustrasinya yang indah. 

Yang tidak saya suka hanyalah peran para binatang yang menjadi tokoh di setiap cerita. Para binatang ini berperan sebagai penanda sifat buruk. Sedikit tidak cocok dengan ilustrasinya nan menggemaskan, hehheh.

Namun, pesan moral yang disampaikan oleh setiap cerita sangat menghangatkan hati. Full rated seperti biasa untuk buku anak karya Arleen A. I really liked it.

Read More

Bobo Edisi Nomor 3, 22 April 2021, A Review

***

Kemarin berselancar di aplikasi Gramedia Digital dan ketemu Majalah Bobo. Tetiba kangen kepingin baca jadi cuss langsung unduh edisi terbaru yang saya temukan, yaitu edisi nomer 3 tanggal 22 April 2021.

Dan ya di bulan April kemarin Bobo ulang tahun ya. Selamat ultah ya Bo. Semoga tetap menjadi majalah anak - anak terfavorit sepanjang masa. Terima kasih karena sudah turut andil untuk menjadikan saya seorang booklover 🤗.

Jadi di edisi ini Bobo menampilkan highlight informasi tentang buku detektif dan misteri, animasi terbaru Disney Raya & The Last Dragon, bahan bakar dari tumbuhan, fauna lumba-lumba dan sambungan cerita misteri yang ternyata sudah mencapai bagian ke-13.

Senang mengetahui kalau cergam Paman Kikuk masih ada, cergam Bona juga. Saya lupa-lupa ingat tentang kenapa sekarang Bona warnanya ungu dan kemana perginya Rong-Rong.

At last, membaca majalah Bobo diumur saya yang sudah setua ini ternyata masih menyenangkan. Lebih banyak dilanda perasaan nostalgia sih, tetapi ya masih tetap fun 🤭. Jadi kepingin baca edisi lainnya juga deh 🙈.

Read More

Sun Moon Star, A Book Review

***

Judul: Kumpulan Kisah Inspiratif: Sun Moon Star | Pengarang: Arleen A. | Penerbit: Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2016 | Dibaca via: Gramedia Digital

Blurb:

 "A long long time ago, when the earth was still young, the earth had neither its own sun nor itts own moon. This is a collection of stories of long ago. About how the sky got its stars, about how the wind used to speak the human language, about a maiden who turned to water at dusk and also about how the first rain was made to fall onto earth. Nobody knew the origins of these ancient stories but they will find a way to remain in your heart and soul, just like how time itself will nurture generations after generations of earth dwellers for as long as they shall live.

Dahulu kala, ketika bumi masih muda, bumi belum punya matahari ataupun bulannya sendiri. Ini adalah kumpulan cerita tentang masa sebelum masa lalu, tentang bagaimana langit mendapatkan bintang-bintangnya, tentang bagaimana dulu angin dapat berbicara bahasa manusia, tentang gadis yang berubah menjadi air di malam hari dan juga tentang bagaimana hujan yang pertama turun ke bumi. Tidak ada yang tahu asal-usul dari cerita-cerita kuno ini tapi mereka akan mencari jalan ke dalam hati dan jiwamu, seperti waktu sendiri yang selalu memelihara generasi demi generasi umat manusia selama mereka hidup. "

***

Judul, blurb dan ilustrasi buku ini indah sekali. Setting waktu yang diangkat juga unik, yaitu ketika bumi masih muda, di masa sebelum masa lalu, ketika langit belum memiliki matahari, bulan dan bintang sendiri. Ada 10 cerita di buku ini. Di antaranya ada cerita tentang roh-roh matahari, roh-roh api, dan angin si penyampai pesan. Cerita-ceritanya indah tetapi bernada sedih. Kebanyakan bertema tentang pengorbanan. Cerita yang paling berkesan bagi saya adalah yang berjudul Bintang-Bintang, Roh-Roh Api dan Penyampai Pesan. Harga buku digital ini cukup mahal. Saya jadi penasaran berapa kira-kira harga buku fisiknya. Namun kalau pun harganya mahal, saya rasa wajar sekali karena ceritanya bilingual, ilustrasinya luar biasa indah dan juga full color. Edisi yang saya baca ini terbit tahun 2016. Semoga versi cetaknya masih bisa ditemukan. Duh saya ingin sekali mengoleksi buku-buku karya Arleen A. karena baik cerita maupun ilustrasinya sangat cantik. Saya rasa banyak anak-anak akan tertarik untuk membaca jika buku ceritanya seindah ini.

Read More