Bumi Review

Identitas Buku

Judul : Bumi | Pengarang: Tere Liye | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan II, Januari 2014, 440 hlm | Dibaca via: iJak app | Bisa dibeli di: Gramedia.com

***

Blurb

Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.

Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.

Review

Berawal dari share link @gramediaaffiliate buku ini, terus diajakin baca bareng sama book reader satu region 🤣. 

Yes, saya berhasil ngeracunin satu orang sekitar lagi buat baca buku meskipun saya harus baca buku yang ga ada di daftar antrian 🤭. Apa boleh buat, pengarang ini memang populer sekali di kota kecil saya.

Jadi ini cerita fiksi fantasi lokal yang not my cup of tea ya. Jadi ga berani ngomong banyak, *uhuk*. 

Ada satu dua kalimat sebenarnya yang saya highlight. Cuma highlight-nya hilang karena bukunya keburu dikembalikan otomatis sama iJak 😅.

So, saya cuma mau bilang kalau saya sudah baca buku Bumi sesuai perjanjian baca bareng. Maafkan buat review yang seadanya ini. Ditunggu reviewnya buat yang ngajakin baca bareng yaaaa, wkwkwk, *kabuuurrr*.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Quiet Review

Identitas Buku

Judul : Quiet: Kekuatan Senyap Pribadi Introver di Dunia yang Tak Berhenti Bicara | Pengarang: Susan Cain | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Edisi: Bahasa Indonesia, 2022, 405 hlm | Dibaca via: Gramedia Digital app | Bisa dibeli di: Gramedia.com

***

Blurb

Hidup kita digerakkan oleh sebuah fakta yang kebanyakan dari kita tidak ketahui namanya, apalagi pahami. Fakta ini mendefinisikan siapa teman-teman kita, siapa orang-orang yang kita kasihi, karier apa yang kita pilih, dan apakah wajah kita merona ketika merasa malu.

 

Fakta itu menyingkap apakah kita seorang introver atau ekstrover.

Dalam dimensi kepribadian paling mendasar, setidaknya satu pertiga dari kita ternyata introver. Namun sifat pemalu, sensitif, dan serius sering dipandang negatif. Sejumlah paling berbakat di dunia adalah introver—tanpa mereka, kita tidak akan mengenal produk-produk buatan Apple, teori relativitas, dan lukisan bunga matahari Van Gogh. Dalam Quiet, Susan Cain menunjukkan bagaimana masyarakat salah paham serta meremehkan pribadi introver, dan dia memberikan cara agar kita bisa lebih memahami diri sendiri serta memanfaatkan kekuatan-kekuatan kita secara penuh.

 

Dengan pembahasan yang seru, didasari penelitian yang cermat, dan dilengkapi cerita-cerita nyata, buku ini akan mengubah cara kita memandang pribadi introver—juga mengubah cara pribadi introver memandang dirinya sendiri.

Review

Sekurangnya sepertiga orang yang kita kenal adalah introver. Mereka orang-orang yang lebih suka mendengarkan daripada bicara, lebih suka membaca daripada kumpul-kumpul; gemar berinovasi dan berkreasi tetapi tidak suka mempromosikan diri; senang bekerja sendiri daripada berdebat dalam kelompok. Walaupun sering diberi label "pendiam," kepada sosok introver-lah kita berutang atas banyak sumbangan besar mereka pada peradaban—dari lukisan bunga matahari van Gogh sampai penemuan komputer pribadi. —hlm. 391

Seneng banget baca buku ini. Secara di RL kan sering banget dengar orang sekitar bilang kalau hanya kaum yang pandai bicara dan pandai bergaul lah yang bakalan sukses. Bahwa kesuksesan itu untuk orang yang suka bekerja dalam tim. Bahwa man action lebih dipilih daripada man in comtemplation Huhu, sedih banget dengernya. Dan untunglah buku ini membantah hal tersebut dengan sangat baik.

Pokoknya sebagai seseorang yang mendefinisikan diri sebagai orang introver, saya merasa terhibur sekali bacanya. Banyak banget kutipan yang saya highlight. Hitung-hitung untuk mengingatkan bahwa kekuatan senyap itu ada dan juga bisa berkontribusi sebaik orang-orang yang "bising".

Buku ini juga memberikan banyak bukti dan referensi yang membuktikan bahwa si penulis bukan hanya sekedar omong doang.

Sayang menurut saya gaya penulisan buku ini per-chapternya terlalu panjang sehingga berisiko menimbulkan rasa bosan. Akan sedikit susah untuk membuat golongan "pandai bicara" mau membacanya. 

Padahal, IMO, penting untuk mereka membaca ini, terutama untuk mereka ysng berada di posisi pimpinan, agar mereka tidak hanya mendengarkan orang yang pandai bicara saja, tapi juga belajar untuk mendengarkan kekuatan senyap dari golongan "pendiam". 

Untuk mengingatkan mereka bahwa malu bertanya memang bisa sesat di jalan, tapi air beriak juga tanda tak dalam.

IMO, buku ini mengajak kita untuk saling menghormati sifat dasar masing-masing tanpa memaksa seseorang untuk berubah menjadi orang yang bukan dirinya sendiri dengan alasan "untuk kebaikan mereka sendiri" padahal jatuhnya jadi "memenjarakan diri mereka sendiri" dan hal ini bisa berakibat fatal bagi kebahagiaan yang bersangkutan.

At last, membaca buku ini membuat saya senang. Senang mengetahui bahwa introver bukanlah suatu kelemahan, bukan pula tanda suatu ketidaksuksesan. Karena:

"Rahasia dalam menjalani hidup adalah menempatkan diri dalam tata cahaya yang tepat. Bagi sebagian orang, cahaya itu lampu sorot di panggung Broadway; bagi yang lain, cahaya itu berasal dari sebuah lampu baca." —hlm. 325

.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Summer in Seoul Review

Identitas Buku

Judul : Summer in Seoul | Pengarang: Ilana Tan | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan ke-23, September 2014, 280 hlm | Dibaca via: iJakarta app | Bisa dibeli di: Gramedia.com

***

Blurb

Jung Tae-Woo—penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz.

"Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku," kata Jung Tae-Woo pada gadis di hadapannya.

Sandy alias Han Soon-Hee—gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenali Jung Tae-Woo sejak awal, namun sedikit pun tidak terkesan.

Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata, "Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."

Awalnya Jung Tae-Woo tidak curiga kenapa Sandy langsung menerima tawarannya. Sementara Sandy hanya bisa berharap ia tidak akan menyesali keputusannya terlibat dengan Jung Tae-Woo. Hari-hari musim panas sebagai "kekasih" Jung Tae-Woo dimulai. Perubahan rasa itu pun ada. Namun keduanya tidak menyadari kebenaran kisah empat tahun lalu sedang mengejar mereka.

Review

Berawal dari nge-share link @gramediaaffiliate buku ini malam-malam. Niatnya mau ngeracunin teman-teman biar pada beli. Ujung-ujungnya malah Kak @novi_indri87 yang ngeracunin saya buat baca ini malam-malam 🤣🤣🤣.

Ini buku ya godaan cover sama judulnya itu loh, keren abis. Bikin bukunya evergreen lah kalau menurut pendapat sotoy saya. Sampai saya yang jarang baca romance ini aja kepincut.

Saya bukan penggemar novel romance sebenarnya. Bukan karena ga suka, tapi karena romance bikin saya yang cengeng ini mewek 😭😭😭. 

Dan benar saja, kadar mewek dalam Summer in Seoul—yang mungkin bagi teman-teman lain masuk kategori biasa-biasa aja—sudah sukses membuat saya menitikkan air mata. Astagaaa 🙈🙈🙈.

Btw, saya duluuuu sekali sudah pernah baca Autumn in Paris. Waktu itu saya merasa untuk buku yang mengangkat tema "season", season-nya kurang berasa. Sama kayak Summer in Seoul ini. 

Untungnya, kisah romance-nya manis sekali. Saya suka saya suka, *ngomongalaMeiMei*. Saking manisnya, si Tae-Woo itu kan nyanyi buat Sandy, eh kok malah saya yang ge-er. Terus kan si Tae-Woo janjinya buat Sandy nih kalau dia bakalan langsung lari nemuin Sandy kalau Sandy lagi kangen, eh kok malah hati saya yang seneng. Terus  …terus… Park Hyun-Shik kan bilang Sandy tak perlu kuatir Tae-Woo selingkuh karena selama ini Tae-Woo digosipkan sebagai guy bukan sebagai playboy. Duuuh kok saya yang merasa aman. Mbuahahaha, *dikeplakmasa*, *maklumemakemak*.

Jadi ya ceritanya, ada seorang gadis blasteran Korea-Indonesia yang tinggal di Seoul buat kuliah sambil kerja di butik desainer. Namanya Sandy. Suatu hari, handphone nya ketuker sama seseorang. Seseorang ini ternyata bukan sembarang orang, tapi Jung Tae-Woo, si penyanyi terkenal.

Para gadis umumnya bakalan seneng banget nih kalau handphone-nya ketuker sama artis ngetop. Berasa kayak dapat durian runtuh gitu. Tapi si Sandy ini biasa aja, wkwkwk. Mau gimana lagi, toh dia bukan penggemar si artis.

Dan kisah pun berlanjut. Bukan hanya kebetulan ketuker handphone semata yang membuat Sandy harus ketemu lagi dan lagi sama si Tae-Woo. 

Mereka pun akhirnya deket. Tapi yang namanya kisah romance, pasti jalan cinta mereka tak mulus, ada-ada aja masalah yang menghadang. Termasuk kejadian tak mengenakkan di masa lalu yang terus menghantui.

Nah..nah penasaran gimana akhirnya? Sila baca sendiri bukunya. Saya sendiri bisa menyelesaikan buku ini sekali duduk. Satu kata buat Summer in Seoul—MANIS. Saya kasih 4 dari 5 bintang. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

The Red-Haired Woman Review

Identitas Buku

Judul : The Red-Haired Woman | Pengarang: Orhan Pamuk | Penerbit: Bentang Pustaka | Edisi: Bahasa Indonesia, 2018, 344 hlm | Bisa dibeli di: Gramedia.com

***

Blurb

Review

Saya belum pernah membaca cerita tentang Oedipus dari Yunani. Juga belum pernah membaca cerita tentang Sohrab dari Persia. Kedua mitos ini memiliki kemiripan kisah dan sangat mempengaruhi kehidupan tokoh utama cerita ini, Cem.

Kedua kisah ini memiliki tema yang sama, yaitu hubungan tragis antara ayah dan anak. Yang menjadi alasan Cem menjadi begitu tertarik dengan kedua mitos kuno tersebut karena hubungannya dengan ayahnya yang tidak bisa dibilang baik-baik saja.

Wanita berambut merah di kisah Cem memainkan peran yang penting dan menjadi penghubung antara kisah ayah dan anak sampai lintas generasi.

Apakah pada akhirnya Cem bisa memetik pelajaran dari mitos-mitos kuno tersebut atau akankah dia jatuh ke lubang yang sama?

Kisah Cem memberikan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Tipe kejutan yang membuat saya berkomentar "OMG, bisa-bisanya ini anak".

Ada bagian tentang politik juga di sini, juga hubungannya tentang kebebasan individu. Sesuatu yang sangat baru bagi saya karena berkaitan erat dengan setting tempatnya di negara Turki.

Tidak berani ngomong banyak kalau habis baca buku sastra karena saya tidak yakin mengerti 100%, hahhah, *dikeplakmasa*. 

At last, 3 dari 5 bintang untuk The Red-Haired Woman. I liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Atomic Habits Review

Identitas Buku

Judul : Atomic Habits| Pengarang: James Clear | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama| Edisi: Bahasa Indonesia, 2019, 341 hlm | Bisa dibeli di: Gramedia.com

***

Blurb

Orang mengira ketika Anda ingin mengubah hidup, Anda perlu memikirkan hal-hal besar. Namun pakar kebiasaan terkenal kelas dunia James Clear telah menemukan sebuah cara lain. Ia tahu bahwa perubahan nyata berasal dari efek gabungan ratusan keputusan kecil—dari mengerjakan dua push-up sehari, bangun lima menit lebih awal, sampai menahan sebentar hasrat untuk menelepon. Ia menyebut semua tadi atomic habits.

Dalam buku terobosan ini, Clear pada hakikatnya mengungkapkan bagaimana perubahan-perubahan sangat remeh ini dapat tumbuh menjadi hasil-hasil yang sangat mengubah hidup. Ia menyingkap beberapa trik sederhana dalam hidup kita (seni Menumpuk Kebiasaan yang terlupakan, kekuatan tak terduga Aturan Dua Menit, atau trik untuk masuk ke dalam Zona Goldilocks), dan menggali ke dalam teori psikologi dan neurosains paling baru untuk menerangkan mengapa semua itu penting. Dalam rangka itu, ia menceritakan kisah-kisah inspiratif para peraih medali emas Olimpiade, para CEO terkemuka, dan ilmuwan-ilmuwan istimewa yang telah menggunakan sains tentang kebiasaan-kebiasaan kecil untuk tetap produktif, tetap termotivasi, dan bahagia.

Perubahan-perubahan kecil ini akan mendatangkan pengaruh revolusioner pada karier Anda, hubungan pribadi Anda, dan hidup Anda.

Review

Akhirnyaaaa…kesampaian juga baca buku ini. Bukunya sesuai ekspektasi. Sepanjang membacanya saya gatel banget kepingin langsung mempraktikan tips-tipsnya. Walaupun terkadang ada beberapa bagian yang terasa berat, jadi harus baca ulang baru bisa dimengerti 🙈

Sudah ga sabar buat ngehilangin kebiasaan jelek dan melaksanakan kebiasaan baik. Tapi pas mau mulai rada takut gimana gitu. Takut kehilangan kenyamanan yang diberikan oleh kebiasaan jelek, hahhah, *dikeplakmasa*. 

Sepertinya aturan dua menit cocok untuk menghilangkan kekhawatiran saya. Sepertinya saya juga harus selalu ingat pelajaran tentang "ganjaran yang tertunda". Setuju banget sama konsep yang satu ini. Efek dari kebiasaan baik ataupun buruk memang tidak terjadi seketika. Perlu waktu untuk kita akhirnya menyadari kalau berkah atau musibah ini itu akibat hasil dari kumpulan kebiasaan kita yang ini atau itu.

Paling suka sama penjabaran penulis tentang in action dan in motion. Terus juga tentang refleksi agar kita selalu awas dan tidak terjebak ke kesalahan yang mungkin ada, tetapi tidak kita sadari karena sudah terlalu terbiasa.

At last, bukunya sangat memotivasi. Apa yang disarankan buku ini cocok bagi yang ingin memperbaiki diri tetapi masih dikuasai oleh rasa mager. 

Namanya "atomic", tak perlu langkah besar untuk jadi lebih baik. Cukup dengan langkah-langkah kecil nan simpel. Kuncinya adalah terbiasa. Seperti tetesan air yang akhirnya dapat melubangi sebuah batu, kumpulan kebiasaan kecil itulah yang akhirnya punya kekuatan untuk menetapkan identitas kita. 4,5 dari 5 bintang untuk buku ini. It was amazing 🤩🤩🤩🤩🤩

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Nemesis Review

Identitas Buku

Judul : Nemesis | Pengarang: Agatha Christie | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama| Edisi: Bahasa Indonesia, 2013, 376 hlm | Bisa dibeli di: Gramedia.com

***

Blurb

Miss Marple tak menyangka akan mendapat sepucuk surat dari kawannya yang meninggal seminggu yang lalu. Kawannya itu mendesaknya untuk menyelidiki suatu kasus pembunuhan—tapi ia tidak memberikan detail-detail yang diperlukan, seperti siapa saja yang terlibat, bahkan di mana pembunuhan itu terjadi...

“Biarkan keadilan mengalir bagaikan air dan kebenaran mengalir bagaikan arus yang kekal." Begitu kutipnya.

Kutipan itu memang bagus, tetapi Miss Marple tidak tahu dalam hal apa dan bagaimana kutipan itu berhubungan dengan dirinya. Meskipun demikian, almarhum kawannya itu menjulukinya sebagai Nemesis—Dewi Keadilan....

Review

Jadi ceritanya Miss Marple menerima sepucuk surat dari temannya yang sudah meninggal, yaitu Mr. Rafiel. Temannya itu menawarkan Miss Marple untuk menggunakan kemampuannya sebagai seorang Nemesis ( Dewi Keadilan) demi mengungkap kasus entah apa yang terjadi entah di mana. 

Imbalannya lumayan besar. Namun yang lebih penting lagi, tawaran ini menggugah keinginantahuan Miss Marple.

Miss Marple pun mulai bertindak. Dengan mengikuti sebuah tur keliling Inggris untuk mengunjungi bangunan-bangunan dan kebun-kebun cantik (whoaaah, saya juga kepingin ikut tur ituuuu!!!!!) dan kemampuannya untuk "merasakan" suatu kejahatan, dapatkah dia menegakkan keadilan seperti yang diminta oleh temannya tersebut?

Keren ceritanya, saya sampai tak bisa berhenti baca 😱. Walaupun awalnya agak ngebosenin, tetapi lama kelamaan makin seru.

Saya kagum sekali sama Mr. Rafiel. Ada ya orang yang bisa merencanakan sesuatu sampai serapi dan sedetail itu 👍.

Terus ini buku kedua dari Miss Marple yang saya baca. Makin suka deh sama beliau. Miss Marple bisa memanfaatkan kekurangan yang biasa dimiliki oleh orang lanjut usia menjadi sebuah kelebihan. Keren!!!

Btw, covernya cantik. Tetapi kalo diperhatikan lagi, gambar tangan yang nongol itu rada seram juga yak 🙈

At last, 4 dari 5 bintang untuk Nemesis. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

A Little Princess Review

Identitas Buku

Judul : A Little Princess - Putri Raja Cilik | Pengarang: Frances Hodgson Burnett | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama| Edisi: Bahasa Indonesia, 2020, 312 hlm | Bisa dibeli di: Gramedia.com

***

Blurb

Ketika baru datang ke London dan menjadi murid di sebuah sekolah asrama bergengsi, Sara Crewe memiliki segalanya----pakaian-pakaian indah, boneka-boneka cantik, dan ayah yang selalu memenuhi segala keinginannya. Hidupnya nyaris sempurna, sampai hari ulang tahunnya yang kesebelas. Sara mendapat kabar pahit bahwa ayahnya meninggal dan tidak mewariskan apa pun padanya. Gurunya, Miss Minchin, membencinya dan memperlakukannya dengan kejam, karena dia telah jatuh miskin. Kini Sara mesti menghadapi kesulitan-kesulitannya dan membuktikan bahwa dia tetap seorang "putri raja" yang bisa bertahan dalam menghadapi masa-masa berat itu.

Review

Bagus sekali ceritanyaaaa….sampai bisa selesai baca sekali duduk 😍😍😍

Seperti yang sebelumnya pernah saya bilang, bagi saya, inilah asiknya membaca buku klasik. Membaca cerita yang sudah berumur ratusan tahun punya sensasi tersendiri.

Pertama kali diterbitkan tahun 1905, * kata Om Google*, tak heran kalau kisah Sara bisa bertahan sampai sekarang. 

Cerita sang "putri raja" benar-benar menghangatkan hati. Kekuatan wataknya terkadang bikin ngakak . Kebaikan hatinya bikin meleleh. Beratnya cobaan yang menimpa anak itu membuat saya meneteskan air mata.

IMO, kisah ini mengajarkan bahwa seorang "putri raja" pantas mendapatkan gelarnya karena sikapnya memang pantas. Kepantasan ini bakalan auto mendapat pengakuan dari orang lain, kecuali yang iri dan dengki. 

Sayangnya, di real life, banyak  yang mengaku-ngaku "putri raja" padahal sikapnya tidak mencerminkan hal itu, *uhuk*.

Saya rasa blurb-nya sudah sangat mewakili isi buku ini, *malasceritainulang*, *plaaak*. So, silakan baca sendiri bukunya untuk mengetahui rahasia bagaimana seorang gadis cilik bisa menghadapi cobaan seberat itu. Bagus juga dijadikan pengingat bahwa setiap perbuatan pasti akan mendapat balasan, entah baik ataupun buruk.

Buku yang wajib dijadikan koleksi. Harus punya buku fisiknya!!! Semoga kesampaian 🤲.

At last, full rated untuk The Little Princess. It was amazing!!!

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Peter Pan Review

Identitas Buku

Judul : Peter Pan | Pengarang: J. M. Barrie | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama| Edisi: Bahasa Indonesia,2014, 240 hlm | Bisa dibeli di: Gramedia.com

***

Blurb

TERBANG, AYO KITA TERBANG!

Dan Peter pun mengajak ketiga anak keluarga Darling––Wendy, John, dan Michael––ikut dengannya ke Neverland. Di sana mereka mengalami banyak petualangan seru bersama Peter, Tinker Bell, dan para Anak Hilang pengikut setia Peter. Mereka berhadapan dengan Kapten Hook dan gerombolan bajak lautnya, orang-orang Indian, putri duyung, dan si buaya yang di dalam perutnya ada jam yang selalu berbunyi tik-tik-tik. Di Neverland, semua begitu menyenangkan, waktu berlalu tanpa terasa, tapi pada akhirnya ingatan tentang rumah membuat anak-anak keluarga Darling ingin pulang. Sayangnya tidak semudah itu, sebab saat mereka sedang bersiap-siap, rombongan bajak laut mengacaukan semuanya.

Review

Berkelakuan baik? Tak peduli seberapa jauh ia sudah mundur dari hal itu, Hook tahu bahwa hanya itulah  yang sungguh-sungguh penting. --hlm.  178

Telat lagi baca bukunya untuk #BanyakBacaKlasik2022 untuk kisah klasik bertema fiksi ilmiah/horor/fantasi di bulan September 🙈.

Jadi, ya, saya memutuskan untuk membaca Peter Pan. FYI, setelah membaca The Child Thief karya Broom dulu, saya sudah mengira sebenarnya kalau kisah Peter Pan tidak semanis yang diceritakan kembali oleh Disney.

Namun, saya tetap kaget saat membacanya langsung. Suasana "dark"-nya berasa sekali. Somehow Peter terasa jahat dan Neverland kesannya bukanlah tempat yang menyenangkan. 

Meskipun begitu, saya sangat menikmati ceritanya sampai bisa selesai sekali baca. 

Dan meskipun kurang lebih tahu bagaimana endingnya, saya tetap was-was dengan nasib Wendy dan kedua saudaranya. Dapatkah (inginkah) mereka kembali ke rumah setelah benar-benar bisa pergi ke Neverland? 

Karena tampaknya mereka bertiga sangat menikmati keberadaan mereka di sana. Mereka bahkan perlahan mulai lupa dengan orang tua mereka. Astaga, saya tidak bisa membayangkan kalau saya yang jadi Mrs. Darling 😱.

Membaca buku ini menimbulkan banyak pertanyaan. Seperti misalnya bagaimana cara Peter mengurangi jumlah Anak Hilang jikalau jumlah atau usia mereka mulai tampak melanggar peraturan 😱. 

At last, endingnya bittersweet. Terus, saya suka pesan tentang berkelakuan baik yang "disampaikan" oleh Kapten Hook. So, 3,5 dari 5 bintang. I liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Brianna dan Bottomwise Review

Identitas Buku

Judul : Brianna dan Bottomwise | Pengarang: Andrea Hirata | Penerbit: Bentang Pustaka| Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan I, Juli 2022, 362 hlm | Bisa dibeli di: Gramedia.com

Review

Pertama, banyak terima kasih buat @dabelyuphi yang sudah ngehadiahin buku ini buat saya *peluuuuk*.

Kedua, saya beneran speechless habis baca buku ini. Bagus bangeeeet 😍.
Karena baru-baru ini saya habis baca Guru Aini, bawaannya jadi kepingin ngebandingin, ehehehe 🤭

Di Guru Aini, saya merasa relate banget karena ada matematikanya. Saya suka matematika.
Di Brianna dan Bottomwise, saya juga merasa relate, relate sama Sadman, sama-sama ga jago musik, wkwkwkwk.

Saya bahkan tidak bisa mendendangkan do re mi fa sol la si do. Saya bingung setengah modar saat guru seni waktu SMP saya bilang kalau nyanyi itu suara bisa dikeluarkan dari dada, perut dan diafragma. OMG bagaimana caranyaaaaa? 😱 . Saya sama sama sekali tak paham 😂.

Bertahun-tahun kemudian saya baru paham bagaimana caranya. Saat ikut lomba paduan suara waktu kuliah. Selama itu waktu yang saya perlukan untuk paham. Sementara waktu pelajaran seni vokal selama 3 tahun di SMP saya lewatkan dengan mempermalukan diri sendiri, menyanyi dengan nada yang "larut". Begitu kata guru seni saya 😂.

Brianna dan Bottomwise mungkin kurang kocak dibanding guru Aini. Tapi tetap ada kocaknya yang bikin ngakak. Terutama tingkah laku Sadman dkk 😂😂😂.

Brianna dan Bottomwise menceritakan tentang hilangnya gitar legendaris dari seorang pemusik ternama Amerika. Bagaimana gitar itu berpindah dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Dari satu benua ke benua lain.

Bagaimana sang gitar memberikan efek kepada si pemegang. Pemegang yang punya bakat musik, yang bakat musiknya standar dan yang tidak punya bakat musik sama sekali 😂
Brianna dan Bottomwise sendiri adalah pasangan detektif perempuan ternama Amerika yang ditugaskan untuk mencari gitar tersebut.

Perjalanan si gitar penuh suka duka dan juga pesan moral nomor kesekian yang tampaknya merupakan lanjutan kisah moral yang sudah muncul di buku Laskar Pelangi.
Ada banyak pertanyaan tentang kehidupan yang membuat saya merenung setelah membaca buku ini, *tetibajadisokbijak*

At last, beneran bingung mau ngomong apa lagi. Buku yang bagus, kocak, mengharukan dan penuh pesan moral. Ga sabar nunggu buku berikutnya. 5 dari 5 bintang, it was amazing 🤩🤩🤩🤩🤩.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More