Towards Zero Book Review

Identitas Buku

Towards Zero - Menuju Titik Nol • Agatha Christie • @bukugpu • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan VIII, Mei 2017, 304 hlm. • Dibaca via iKalsel @perpuspalnam app

Blurb

Review

Tema #ReadChristie2023 untuk bulan Mei adalah "betrayal" dan buku terpilihnya adalah "Unfinished Portrait". Tapi karena tidak berhasil menemukan bukunya di Perpustakaan Umum Digital ataupun di Gramedia Digital, jadi saya baca buku alternatifnya saja, yaitu Towards Zero 🤭.

Pertama kali diterbitkan pada tahun 1944, Towards Zero menceritakan tentang cinta segitiga antara Neville Strange, Audrey Strange dan Kay Strange.

Audrey adalah istri pertama Neville. Mereka bercerai karena Neville jatuh cinta pada kecantikan Kay. 

Sudah menjadi kebiasaan bahwa mereka bertiga akan berkunjung ke rumah Lady Tressilian, seorang wanita tua kaya sakit-sakitan yang masih berkerabat dengan Neville.

Biasanya waktu berkunjung Audrey dan Neville sengaja berbeda. Tetapi tahun ini, Neville memutuskan berkunjung di waktu yang sama dengan Audrey. Alasannya, agar Kay dan Audrey bisa berteman. Wah, kedengarannya agak berbahaya yak, *uhuk*. 

Benar saja, suasana jadi tegang. Neville tampak bingung menghadapi Audrey yang tanpa emosi serta Kay yang gampang meledak-ledak. 

Saya yang baca juga jadi ikutan tegang, hohoho. Menanti-nanti kira-kira kehebohan apa yang bakalan terjadi. 

Saya suka Towards Zero, banyak kutipan bagus yang bertebaran di dalamnya. Penjelasan mengenai apa itu Towards Zero juga keren. Fakta dibalik kasus sangat mengagetkan. Inspektur Battle tampak keren dan keajaiban yang beliau harapkan benar-benar terasa seperti keajaiban.

Kutipan favorit:

"Mungkin dengan hanya berada di suatu tempat—tanpa melakukan sesuatu—hanya dengan berada di suatu tempat pada suatu waktu tertentu—oh, susah mengatakan maksud saya, tetapi mungkin Anda cuma berjalan di sepanjang sebuah jalan pada suatu hari, dan hanya dengan berbuat begitu Anda melakukan sesuatu yang sangat penting—bahkan mungkin tanpa menyadarinya." —hlm. 25

At last, 4 dari 5 bintang untuk Towards Zero. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Detektif Conan 101 Review

Identitas Buku

Detektif Conan 101 • Aoyama Gosho • @elexmedia • 2023

Blurb

Review

Di kasus pertama, para detektif cilik ikut memecahkan sandi yang ditinggalkan oleh Akemi Miyano. Sandi tersebut menunjukkan lokasi disimpannya time capsule milik anak-anak SD Teitan angkatan Akemi dan juga pesan untuk Ai.  Endingnya menghangatkan hati.

Kasus kedua, Professor Agasa diculik! Ada tokoh baru yang mendapat julukan Dewi Angin dari Ran yang membantu Conan mengejar si penculik.

Kasus ketiga adalah kasus Kid, horeeee!!! Kali ini, tanpa sengaja Kid menyinggung perasaan Amuro, wkwkwk. Amuro jadi bertekad untuk mengalahkan Kid. Pekerjaan Kid jadi makin berat.

Kasus keempat adalah kasus penculikan anak yang melibatkan cafe Poirot. Penasaran sekali gimana lanjutannya.

At last, 5 dari 5 bintang selalu untuk Conan. It was amazing 🤩🤩🤩🤩🤩

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Pertempuran Penghabisan Book Review

Identitas Buku

A Farewell to Arms - Pertempuran Penghabisan • Ernest Hemingway • Yayasan Obor Indonesia, 2002, 425 halaman

Blurb

Review

Ini cerita cinta berlatar belakang perang dunia pertama. Antara pengemudi mobil ambulans—Letnan Henry dan perawat cantik—Miss Barkley yang bertugas di tengah peperangan.

Dari blurb-nya sebenarnya sudah kena spoiler tipis-tipis sih ya endingnya nanti bakalan gimana. Tapi tetap penasaran tentang siapa dan bagaimananya. Dan ternyata tebakan saya salah 😅.

Agak butuh waktu untuk bisa tenggelam ke dalam ceritanya. Untunglah bisa bertahan terus lanjut baca dan akhirnya sampai di bagian Letnan Henry kembali ke medan perang, duuhh, deg-degan. Jadi ga bisa berhenti membacanya. Di bagian ini terasa sekali betapa mengerikannya suasana peperangan itu 😢. 

 "Bagaimana pendirian Anda tentang peperangan?" tanyaku.

"Saya kira peperangan adalah suatu ketololan".

—hlm. 336

Di bagian tentang penulis di akhir buku, dituliskan bahwa Ernest Hemingway ternyata adalah tenaga sukarela sebagai pengemudi ambulans dalam Perang Dunia Pertama, sama seperti Letnan Henry. Jadi penasaran,  apakah tokoh Miss Barkley juga benar-benar ada.

Paling suka dengan adegan saat Count Greffi menyuruh Letnan Henry untuk mulai membaca buku lagi 🤭

"Anda tak mau bicara tentang peperangan? Baiklah. Buku apa saja yang telah Anda baca akhir-akhir ini?"

"Tak satu pun," kataku. "Saya takut saya akan menjemukan Anda."

"Sama sekali tidak. Tetapi Anda harus mulai membaca lagi."

—hlm. 334-335

At last, ceritanya cukup berkesan bagi saya. 3 dari 5 bintang. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

[Tuesday Book Trivia] & Today's Choice Ep.5: Things I Hate On Books!

Hai..hai..berawal dari melihat postingan terbaru Mbak Tika di blognya dan baru ingat kalau minggu kemarin saya lupa ikut Today's Choice, *tutupmukapakaibantal*. 

So, minggu ini Tuesday Book Trivia saya gabungin sama Today's Choice. Temanya ngikut tema Today's Choice ya Mbak Tika, ehehe, *salim*. 

Baik Tuesday Book Trivia maupun Today's Choice adalah postingan dengan tema random. Setiap minggu temanya beda-beda. Bedanya, Tuesday Book Trivia khusus membahas tema tentang buku. Sedangkan Today's Choice temanya bisa tentang buku, film, makanan atau apa aja. Silakan kunjungi blog Mbak Tika untuk informasi lebih lanjut tentang Today's Choice yak.

FYI, Today's Choice di blog Mbak Tika sudah sampai episode 5 ya. Kalau saya baru ikut untuk episode 5 ini, jadi tak ada post untuk episode 1 - 4.

Untuk minggu ini, temanya adalah Things I Hate on Books! Oke, begitu membaca tema ini, saya langsung kepikiran satu hal yang biasanya tidak saya sukai, yaitu tokoh utama yang useless!

Pernahkah teman-teman membaca buku yang tokoh utamanya itu seperti tidak bisa apa-apa atau sangat kurang percaya diri atau tampak selalu kalah dari musuhnya atau kalau ada masalah selalu ada pihak lain yang menyelesaikan masalahnya? Kalau pernah, itulah yang saya maksud dengan tokoh utama yang useless atau kalau dalam bahasa yang sedikit kurang sopan yang biasanya saya dan teman-teman saya gunakan untuk menyebut tokoh utama yang seperti ini yaitu tokoh utama yang tidak terlalu berguna, hahhah, sungkem.

Maafkan karena saya ga suka baca buku yang tokoh utamanya useless. Kalau membaca sebuah buku itu, harapan saya tokoh utamanya lah yang menjadi hero atau heroin. Kadang, saking useless-nya, tokoh pendamping malah lebih hebat daripada si tokoh utama. Tokoh utamanya jadi kayak tenggelam gitu.

[Terminal, buku keenam dari serial Tunnels]

Tokoh-tokoh utama yang menurut saya useless adalah Clary dari seri The Mortal Instruments. Terus ada Rosemary Bliss dari seri Bliss Bakery. Sophie dan Josh Newman dari seri The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel. Kemudian juga ada Will Burrow dari serial Tunnels. Maafkan lagi kalau ternyata mereka ber-5 adalah tokoh favorit kalian, *sungkem*.

[City of Lost Souls, buku kelima dari serial The Mortal Instruments]

Dulu saya masih keki kalau tidak menamatkan sebuah seri,jadi saya bertahan membaca The Mortal Instruments, Nicholas Flamel dan Tunnels sampai buku terakhir. Dan karena buku Bliss Bakery fisiknya cantik banget, saya juga masih bisa bertahan membaca kisah Rosemary Bliss. 

[The Enchantress, buku keenam dari seri The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel]

Untunglah Rose sekarang sudah mulai hebat. Meskipun, IMO, progressnya lambat. Sama kayak Sophie dan Josh. Kalau Rose ini perasaan kurang percaya dirinya kebangetan. Kalau Sophie dan Josh ini dikelilingi oleh orang-orang hebat yang sibuk menjaga agar mereka berdua selamat, alhasil kesempatan mereka untuk unjuk kebolehan sangat sedikit. Kalau Clary perasaan kehebatannya cuma bisa menciptakan rune baru deh. Sisanya dia begitu bergantung dengan Jace dkk. Kalau Will sih musuhnya terlalu hebat. Kayak mati langkah terus dia. Maafkan kalau kedengaran ngomel kayak emak-emak julid, wkwkwk.

[Bliss, buku pertama dari serial Bliss]

Oh iya, saya juga pernah menulis tentang karakter utama ini di post saya Opini Bareng Tema Karakter Utama: The Useless One.

At last, itulah hal yang tidak saya sukai dari sebuah buku. Bagaimana dengan kalian? Yuk dishare! Jangan lupa kunjungi juga post Today's Choice Mbak Tika di blognya ya. Happy blogwalking. 

This post submitted for:

 

dan

Tuesday Book Trivia

Tuesday Book Trivia adalah label baru untuk postingan yang membahas tentang hal-hal ringan tentang buku. Post dengan label ini saya jadwalkan terbit setiap hari Selasa. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Yuk, bikin post tentang book trivia juga biar rame:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi hal-hal ringan seputar buku di hari Selasa. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Tuesday Book Trivia di atas di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book trivia-nya di hari Selasa \^_^/

Read More

Di Tanah Lada Book Review

Identitas Buku

Di Tanah Lada • Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie • @bukugpu • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan V, Juni 2022, 245 halaman

Blurb

Review

Senang banget pas mau ngebaca buku #sertibook2023 . Bukunya cantik nian. Ditimang sayang dulu sebelum segelnya dibuka. Terima kasih buat @bukugpu dan @septipr yang udah ngejodohin saya sama buku ini. Love…love… love….

Oke, di Tanah Lada, selesai baca sekali duduk. Ngalir banget ceritanya. Saya bacanya sambil menitikkan air mata, sesekali sambil senyum juga membaca keluguan Ava.

Sebenarnya saya sudah kena spoiler tipis-tipis tentang bagian ending, tapi tetap aja kaget. Berharap keadaan akan membaik gitu soalnya petualangan Ava kan cuma sisa lembar-lembar terakhir. Etapi, ternyata…..hiks.

Habis baca ini saya langsung cium anak-anak saya yang lagi tidur. Duh, semoga saya selalu dibimbing oleh-Nya agar bisa jadi ibu yang baik, yang bisa bikin anak-anaknya bahagia.  

Anak pertama saya berumur 5 tahun. Cuma beda 1 tahun sama Ava. Ga bisa bayangin anak sekecil itu harus menerima perlakuan tidak menyenangkan dari orang-orang yang seharusnya menyanyangi mereka.

Semua anak berhak bahagia. Semoga kita diberikan kemudahan jalan untuk membantu banyak anak di luar sana yang kurang beruntung.

Penjelasan tentang apa itu Tanah Lada keren banget menurut saya. Lada itu bikin hangat. Hangat itu bikin bahagia. Hiks, sedih banget bacanya. Apalagi setelah tahu latar belakang kenapa Ava mengatakan hal itu kepada P.

At last, 4 dari 5 bintang untuk Di Tanah Lada. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Stone Fox Book Review

Identitas Buku

Stone Fox • John Reynolds Gardiner • Harper Trophy • Edisi Bahasa Inggris, 1988, 85 halaman 

Blurb

Review

Menceritakan tentang si kecil Willy yang tinggal bersama kakeknya. Mereka berdua hidup dari hasil perkebunan kentang milik kakek. 

Kakek Willy adalah petani yang bersemangat. Namun suatu hari, kakek sakit dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Dokter bilang, ada sesuatu yang sangat membebani pikiran kakek sehingga dia bagaikan tidak punya semangat hidup lagi.

Willy akhirnya mengetahui apa penyebabnya. Mengabaikan nasihat dari orang-orang dewasa di sekelilingnya, Will percaya, satu-satunya cara agar kakeknya sehat kembali adalah dia harus memenangkan lomba balap kereta luncur. Dan Will sangat yakin dia dan anjing betina tuanya, Searchlight, akan menang, meskipun harus melawan Stone Fox, pria Indian yang belum pernah terkalahkan.

Beli buku kolpri milik Bzee. Belinya dulu tahun kapan yak dan baru kebaca sekarang 🙈.

Dilihat dari judul dan blurb-nya, sepertinya ini adalah cerita yang manis dan menghangatkan hati.

Tapi setelah selesai baca, wow, endingnya sangat…sangat… mengejutkan 😱. Bikin speechless!

At last, 4 dari 5 bintang. I really liked it

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

[Tuesday Book Trivia] Book Blogger Versus Bookstagrammer

Halo...selamat hari Selasa, berjumpa lagi kita di postingan berlabel Tuesday Book Trivia yang membahas tentang hal-hal ringan seputar buku. Selasa ini saya ingin share tentang pengalaman saya sebagai seorang book blogger dan juga bookstagrammer. Kenapa book blogger dan bookstagrammer? Karena saya hanya men-share kegiatan membaca  saya lewat dua media ini di luar Goodreads, hihihi.

Book Blogger

Saya mengawali reading journal saya lewat media blog di tahun 2012. Saya memilih blog karena selain ingin melatih writing skill, saya juga denger kita bisa dapat uang dari hasil nge-blog. Sayang saya tidak tahu bagaimana caranya. Ga tanya Google juga waktu itu, #selfkeplak.

Saya pun mencoba bergabung dengan komunitas Blogger Buku Indonesia (BBI). Siapa tahu dapat info bagaimana caranya dapat uang dari hasil nge-blog. 

Namun, ternyata komunitas itu sama sekali bukan komunitas yang berorientasi ke monetizing blog. Komunitas itu benar-benar komunitas para pembaca buku dan untunglah sama sekali bukan komunitas penulis buku juga. 

Saya merasa nyaman sekali berada di BBI. Apa yang kita omongin nyambung. Karena waktu itu saya masih menjadi jomlo pengangguran, saya punya banyak waktu untuk membaca buku dan membagikan segala hal tentangnya di blog.

Waktu itu blog saya update terus. Senang deh. Saking senangnya nge-blog bareng teman-teman BBI, saya sampai ga kepikiran lagi untung gabung sama komunitas blogger lain, hahhah.

Sayangnya, komunitas ini mulai sepi di sekitar tahun 2017 atau 2018. Saya kurang tahu kenapa karena di tahun 2017 itu saya sudah bekerja dan menikah sehingga jadi makin kudet dengan berita-berita hangat yang terjadi di komunitas.

Meskipun BBI tidak aktif lagi, saya masih melanjutkan menulis di blog. Supaya ada teman, saya bergabung dengan komunitas Female Blogger Banjarmasin (FBB) kalau tidak salah di tahun 2018. Saya kenal FBB dari teman sesama bookstagram yang selalu menambahkan hashtag #femalebloggerbanjarmasin di setiap postingannya. 

Di komunitas inilah saya akhirnya menemukan apa yang saya cari 6 tahun sebelumnya, yaitu bagaimana caranya mendapatkan uang dari hasil nge-blog, wkwkwk. Terima kasih FBB.

Bookstagrammer

Postingan pertama saya di IG tertanggal 9 Agustus 2014.  Waktu itu saya cuma update sesuka hati dengan foto buku seadanya plus caption pendek. Saya belum mengenal bookstagrammer lainnya saat itu. Teman-teman sesama pembaca buku saya di IG adalah para anggota BBI dulu. 

Saya jadi lebih sering update di IG karena ikut berbagai giveaway yang diadakan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama untuk merayakan ultah-nya yang ke- 42 pada tahun 2016. Lucunya, setelah giveaway berakhir, saya baru sadar kalau akun IG saya masih di private, *tepokjidat*.

Saya mulai mengenal teman-teman bookstagram lain di tahun 2019. Waktu itu saya ikut tantangan dari komunitas @bookstagramindonesia. Saya mencoba beberapa kali ikut mengunggah foto buku tapi tidak ada satu pun yang di repost balik, wkwkwk, kasian. 

Setelah melihat foto teman-teman bookstagram lain, well, foto saya memang tidak ada apa-apanya. Foto-foto buku mereka masyaAllah cantiknya. So, saya akhirnya memutuskan mundur dari komunitas tersebut. 

Untungnya, ada komunitas lain yang berfokus pada kegiatan membaca bukunya saja dan tidak menilai foto. Jadi saya bisa ikut berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang mereka buat.

Sebenarnya kepingin sih belajar biar bisa bikin foto-foto cantik kayak para bookstagrammer lain. Tapi takutnya saya tidak bisa menyediakan waktu karena kesibukan saya sebagai seorang working mom. Jadi woles saja lah dulu, hohoho, *bilangajamalas*, *dikeplakpakaisandal*.

Book Blogger vs Bookstagrammer

Baik book blogger maupun bookstagrammer dua-duanya ada plus minusnya.

Kalau book blogger itu:

(+) Bebas menulis panjang tanpa dibatasi jumlah karakter.

(+) Tidak perlu foto buku yang cantik untuk bisa update.

(+) Arsip postingan tertata rapi. Bisa dengan mudah mencari koneksi antar postingan.

(-) Agak susah untuk update blog lewat smartphone.

(-) Interaksi antar pengguna blog tidak secepat IG.

Kalau bookstagrammer itu:

(+) Interaksi antar sesama bookstagrammer lebih cepat.

(+) Bisa update feed lewat smartphone.

(-) Isi caption terbatas.

(-) Perlu foto (kalau bisa yang instagrammable) untuk update feed.

(-) Sedikit susah untuk mencari arsip postingan.

At last, baik menjadi book blogger maupun bookstagrammer sama-sama menyenangkan kok. Saya sekarang lebih duluan update kegiatan membaca saya di IG daripada di blog. Walaupun harus bela-belain ngambil foto buku yang cakepan dikit lah daripada biasanya. Saya update di blog-nya menyusul kalau sudah bisa pegang laptop tanpa ada "bantuan" dari para serdadu kecil saya XD. 

So, bagaimana dengan kalian? Lebih suka jadi book blogger atau bookstagrammer? Yuk dishare ^_^

Tuesday Book Trivia

Tuesday Book Trivia adalah label baru untuk postingan yang membahas tentang hal-hal ringan tentang buku. Post dengan label ini saya jadwalkan terbit setiap hari Selasa. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Yuk, bikin post tentang book trivia juga biar rame:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi hal-hal ringan seputar buku di hari Selasa. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Tuesday Book Trivia di atas di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book trivia-nya di hari Selasa \^_^/

Read More

The Psychology of Money Book Review

Identitas Buku

The Psychology of Money • Morgan Housel • Penerbit Baca • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan LII, Februari 2013, 238 halaman

Blurb

Review

Hmmm…saya tak bisa konek dengan buku ini. Tidak konek dalam artian bacanya ga ngalir. Sepertinya otak saya lagi jomplang dalam memahami kata- kata karena saya membaca buku ini nyambil baca 4 buku Agatha Christie berturut-turut 😁.

Membaca buku fiksi klasik sambil diselingi baca buku non fiksi kekinian ternyata tidak semudah itu bagi otak saya, *eluseluskepala*.

Pesan yang paling dapat saya tangkap dari buku ini adalah, kalau ingin kaya, hiduplah sederhana dan menabunglah secara konsisten. Menumpuk tabungan dengan tujuan agar seiring waktu, bisa mencapai "tujuan kemandirian". Itulah tujuan menguasai psikologi uang, *nganggukngangguksokngerti*, *dikeplakpakaisandal*. 

CMIIW, "tujuan kemandirian" yang dimaksud di sini saya rasa sama dengan "kebebasan finansial" seperti yang disebutkan oleh Robert T. Kiyosaki di bukunya. Sebuah konsep keadaan dimana kita bebas dari masalah keuangan dan bebas membeli apa saja yang kita mau.

Kutipan yang paling berkesan bagi saya adalah "kurangi ego, tambah kekayaan". Setelah membaca kalimat itu, sebuah pemahaman menerpa, *uhuk*. 

Saya paham maksudnya, saya sudah pernah membuktikan sendiri, dan apa yang dikatakan kutipan itu memang benar. 

Sayang, saya membuktikannya hanya dalam sebuah game. Saya pernah main game—yang seandainya saja saya punya ego untuk menyelesaikan levelnya lebih dulu dari teman lain, maka akan menghabiskan seluruh persediaan "harta" saya di game tersebut.

Tapi tidak, saya main game itu benar-benar hanya untuk refreshing. Saya bahkan tidak tahu bagaimana cara menggunakan "harta" tersebut untuk mempercepat penyelesaian sebuah level. 

Alhasil "harta" saya menumpuk banyak. Saat saya sudah tahu bagaimana menggunakannya, saya sudah punya cukup banyak untuk dibelanjakan sesuka hati. Yah saya bisa bilang kalau saya sudah mencapai tujuan kemandirian dalam game tersebut, hohoho, *dikeplakmasa*.

Kutipan tadi juga diiringi penjelasan yang membuat saya ngakak. Saat kita membelanjakan uang karena katakanlah----masalah gaya hidup. Maka yang kita dapatkan adalah barang, bukan uang. Jadi kita harus menerima keadaan bahwa uang kita justru berkurang karenanya, bukan bertambah. Kekayaan adalah uang yang kita punyai, bukan barang mewah yang kita tampakkan.

Satu lagi kutipan favorit saya ada dari halaman 83 dan 198 berikut:

"Jika rasa hormat dan kagum adalah tujuan Anda, hati-hati dengan cara mencarinya. Kerendahan hati, kebaikan dan empati akan mendatangkan lebih banyak rasa hormat daripada harga mobil." --hlm. 83

"Jadilah lebih baik hati, jangan pamer."---hlm. 198

Nge-jleb banget. Semoga saya selalu ingat sama kutipan-kutipan ini. Semoga.

Coz, menurut buku ini, membeli barang-barang mewah semisal mobil, atau barang-barang kecil yang branded sebenarnya tidak membuat orang menaruh hormat kepada kita. Yang mereka pikirkan saat melihat barang-barang itu ada pada kita adalah mereka ingin memilikinya juga!

At last, sayang buku ini tidak terlalu memberikan efek menggerakkan yang kuat seperti buku pengembangan diri lain yang pernah saya baca. Saya tidak langsung tergerak dengan semangat untuk langsung menabung. Mungkin buku ini harus saya baca ulang kapan-kapan dengan mode "setia" alias hanya baca buku ini saja dan tidak dibarengi dengan buku lain.

So, 3 dari 5 bintang untuk buku ini. I liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Sad Cypress - Mawar Tak Berduri Book Review

Identitas Buku

Sad Cypress - Mawar Tak Berduri • Agatha Christie • @bukugpu • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan IX, Oktober 2017, 352 halaman • Dibaca via iPusnas app

Blurb

Review

*maafkan hasil cetak kartu #ReadChristie2023 - nya yang tak mulus* 🙈

Buku ini sebenarnya monthly pick untuk #ReadChristie2023 bulan Januari tapi baru sempat saya baca sekarang 🙈

Sad Cypress, diterbitkan pada tahun 1940, menceritakan tentang seorang gadis bernama Elinor Carlisle yang dituduh membunuh teman masa kecilnya, Mary Gerrard karena alasan cemburu.

Mary yang sangat cantik dan sangat baik. Pandai mengambil hati setiap orang. Termasuk bibi Laura yang kemungkinan akan mewariskan kekayaannya kepada Mary alih-alih kepada Elinor. Dan juga tunangan Elinor, Roddy yang langsung jatuh cinta begitu melihat kecantikan Mary.

Hanya Elinor yang mempunyai motif untuk membunuh Mary. Namun dokter Lord, dokter yang merawat bibi Laura, tidak percaya kalau Elinor sanggup berbuat demikian. Lalu siapa pembunuhnya? Dokter Lord pun akhirnya meminta bantuan Poirot.  

Setelah selesai membaca Sad Cypress saya jadi kepikiran. Betapa mudahnya pikiran saya digiring oleh prasangka sehingga mengabaikan fakta yang ada di depan mata.

Buku ini merupakan contoh yang bagus bagaimana prasangka bisa mengalihkan saya dari kebenaran. Saya mengabaikan hal kecil yang ternyata merupakan sebuah fakta. 

Karena kebohongan-kebohongan itu juga bercerita sama banyaknya dengan yang diceritakan oleh kebenaran. —halaman 251

Well, saya rasa saya perlu lebih banyak membaca kisah detektif untuk mengasah kemampuan melihat fakta dibalik kabut 😅.

At last, 4 dari 5 bintang untuk Sad Cypress. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More

Partners in Crime - Pasangan Detektif Book Review

Identitas Buku

Partners in Crime - Pasangan Detektif • Agatha Christie • @bukugpu • Edisi Bahasa Indonesia, Cetakan IV, April 2012, 312 halaman • Dibaca via iPusnas app

Blurb

Review

*maafkan hasil cetak kartu #ReadChristie2023 - nya yang tak mulus* 🙈

Ini ceritanya lagi ngerapel bacaan untuk #ReadChristie2023 yang terlewat. Partners in Crime sebenarnya monthly pick untuk bulan Februari 🤭.

Jadi, di Partners in Crime, kita akan bertemu kembali dengan Tommy dan Tuppence. Setelah hidup aman dan berkecukupan selama enam tahun, Tuppence merasa bosan.

Untunglah bos Tommy menawarkan pekerjaan menarik, yaitu mengambil alih sebuah biro detektif swasta yang dicurigai terlibat dalam organisasi rahasia jahat dan Tommy diminta berpura-pura menjadi pemilik sebelumnya.

Kasus- kasus pun bermunculan. Mulai dari orang hilang sampai yang merenggut nyawa. Kehidupan menjadi menarik seperti yang Tuppence inginkan. Sampai akhirnya mereka berdua berhadapan dengan incaran utama. Orang organisasi yang sangat lihai dan cerdik yang membuat nyawa Tuppence terancam.

Buku kedua tentang Tommy dan Tuppence yang saya baca setelah Secret Adversary. Kelakuan mereka berdua masih kocak walaupun sudah menjadi suami istri. 

Kasus-kasus yang mereka tangani selama menjalankan biro detektif gadungan cukup seru dan tidak memerlukan analisis yang berbelit-belit. Bisa selesai dalam 1-2 bab. 

Kasus favorit saya adalah "Kasus Wanita Hilang" dan "Red House".

At last, menyenangkan sekali membaca kisah petualangan Tommy dan Tuppence. 4 dari 5 bintang untuk Partners in Crime. I really liked it.

Monday Book Review

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

                                

Read More