Uang ayah dihabiskan untuk hal yang lebih berguna (menurut versi ayah), membantu tetangga, menyumbang apalah. ---hlm. 229
Kau harus bekerja keras, sungguh-sungguh, dan atas pilihan sendiri memaksa hati kau berlatih. ---hlm. 292
My journal, about my passion as a booklover
irabooklover November 10, 2019 #bacabukuperpus, #FBBKolaborasi, Book Review, Family, Gramedia Pustaka Utama, Tere Liye 12 comments
Uang ayah dihabiskan untuk hal yang lebih berguna (menurut versi ayah), membantu tetangga, menyumbang apalah. ---hlm. 229
Kau harus bekerja keras, sungguh-sungguh, dan atas pilihan sendiri memaksa hati kau berlatih. ---hlm. 292
irabooklover September 21, 2019 Non Review, Saturday Talk 21 comments
irabooklover September 10, 2019 #bacabukuperpus, Book Review, Gagas Media, Romance, Windry Ramadhina 8 comments
"Kau mudah saja bicara pernikahan. Buatmu, mungkin itu sakral dan indah, seperti dongeng yang berakhir bahagia selama-lamanya. Buatku, pernikahan berarti meninggalkan semua yang kumiliki saat ini." ---hlm. 313
"Percayalah, menikah cuma akan menghilangkan keasyikan. Begitu terikat, lelaki dan perempuan berubah membosankan. Segala hal, bahkan seks, mereka lakukan semata-mata karena rutinitas dan kewajiban. Lalu, salah satu atau keduanya mulai menginginkan pasangan baru. Ujung-ujungnya mereka berpisah, Kalaupun tidak, mereka saling membenci sampai mati." ---hlm. 15
"Dia dan Pat punya ideologi yang berbeda---kalau bukan bertolak belakang. Berdebat sepanjang apa pun, mereka tidak akan bisa menyamakan cara pandang mereka mengenai situasi ini." -- hlm. 132Menurut saya, perdebatan jenis ini hanya bisa dijawab oleh takdir Tuhan, *uhuk*. Kita boleh saja keras kepala seperti batu tentang masing-masing pilihan hidup ini, tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kita dihari esok. Kita bahkan tidak tahu dengan pasti apa yang terjadi dengan kita ditarikan napas berikutnya. Mungkin saja nanti terjadi "sesuatu" seperti kedua tokoh utama kita di atas. Sesuatu yang membuat mereka mulai harus mempertimbangkan untuk berpindah ke sisi yang sebelumnya mereka pandang sebelah mata. Jadi banyak-banyaklah berdoa kepada Tuhan agar memberikan jalan yang terbaik untuk kita, *religius mode on*.
"Padahal, bagi Ruruh, perempuan dilahirkan untuk mengalah. Karena, perempuan lebih kuat, lebih sanggup menerima kenyataan." ---hlm. 218
irabooklover September 03, 2019 #bacabukuperpus, Book Review, Life Stories, M. Tiyasaa, Share Link FBB, Yrama Widya 10 comments
Perawat baik hati itu hanya menemaniku dalam diam, tanpa sedikit pun mencoba berkata-kata layaknya orang dewasa yang melulu merasa lebih banyak tahu. Dia hanya terus menggenggam lembut tanganku. ---hlm. 8
Kita gak bisa cuma teriak global warming, tapi melulu beli barang murah yang gak segan mempekerjakan anak-anak kecil di pabrik dan membuang limbahnya tanpa ampun langsung ke alam bebas. Ya kali global warming bisa disembuhin sama kalimat motivasi ala Tony Robbins...---hlm. 29
Kini aku dapat melihat pedihnya karena kehilangan mulai bergeser dalam sebuah kenangan manis yang tidak akan pernah hilang dari ingatan Sandra. ---hlm. 40
Sekedar bersyukur membuatku merasa lebih bahagia daripada harus terus melewati setiap detiknya dengan mengeluh, batinku sambil tersenyum pada gambar diri yang memantul di cermin. ---hlm. 56
Kebanyakan orang-orang memang tersesat hanya karena mereka malas untuk mencari tahu atau sekedar membaca...---hlm. 82
Bunda tersenyum setuju, hanya mengatakan bahwa agama apa pun yang akan aku pilih nanti saat aku cukup besar untuk menentukan, aku harus selalu bersikap menghormati perbedaan. ---hlm. 98
Keluarga adalah tempat dakwah terdekat yang dirasa wajib dilakukan oleh setiap keyakinan bukan? ---hlm. 102
Tidak mungkin aku terus di sana, orang-orang tidak berhenti mengasihaniku, membuatku merasa lebih menderita setiap harinya...---hlm. 131
M. Tiyasaa lahir dan dibesarkan di Karawang, kota yang selalu melekat di hati penulis ke mana pun kakinya pergi melangkah. Novel ini adalah nilai hidup yang diperolehnya sejak tahun 2009 melangkah keluar dari zona nyaman dan belajar menikmati peran sebagai minoritas di negeri asing.
Penulis dapat dihubungi melalui blog pribadinya di: www.mtiyasaa.com
irabooklover Agustus 21, 2019 Book Haul, Non Review 23 comments
irabooklover Agustus 19, 2019 Adventure, Arti Bumi Intaran, Book Review, Indonesian Literature, Review 2019, Romance, Sili Suli, Travel 12 comments
irabooklover Agustus 10, 2019 Non Review, Saturday Talk 16 comments
irabooklover Agustus 08, 2019 #bacabukuperpus, #FBBKolaborasi, Book Review, Gramedia Pustaka Utama, Yayasan Peduli Kucing 10 comments
irabooklover Agustus 07, 2019 Non Review, Wishful Wednesday 16 comments