"Kejahatan mungkin bertekad merusak orang lain, tapi dalam prosesnya ia merusak diri sendiri. Begitulah sifat dasar Kejahatan. Setelah mempertimbangkan segala hal, lebih baik berada di pihak Kebaikan, bahkan jika Kejahatan sesekali dibalut seragam yang lebih manis."Hell's Bell, hlm. 77
The Gates by John Connolly #Reread #BookReview
irabooklover Februari 15, 2020 Book Review, Fantasy, Gramedia Pustaka Utama, John Connolly, Review 2020, The Gates 2 comments
Blurb:
Samuel Johnson punya beberapa masalah. Ayahnya lebih peduli akan mobil antiknya ketimbang keluarganya, ibu Samuel kesepian, dan hanya anjing Samuel, Boswell, yang benar-benar memahami anak itu.
Oh, dan keadaan menjadi lebih buruk karena tetangga Samuel, Mrs. Abernathy, mencoba membuka gerbang neraka. Semua tergantung pada Samuel untuk menghentikan bencana ini, hanya saja tidak ada yang memercayainya, dan waktu yang tersisa tidaklah banyak...
Sekarang nasib peradaban manusia terletak pada tangan bocah lelaki, anjing kecil, dan setan bernasib sial bernama Nurd...
My Review:
Ini cerita tentang anak bernama Samuel Johson yang memergoki tetangganya sedang berusaha untuk membuka gerbang neraka.
Samuel berusaha memberitahu orang-orang, namun sayangnya, tidak ada yang percaya kecuali sekelompok ilmuwan dari Swiss.
Kekacauan kecil mulai terjadi saat para setan-setan "rendahan" mulai memasuki dunia manusia. Dan itu belum apa-apa, karena pemimpin mereka, sang Maha Dengki, akan segera menyusul dengan niat membuat kekacauan besar.
Dan tentu saja para manusia tidak akan tinggal diam. Mereka berusaha melawan para setan-setan dengan berbagai cara. Samuel dan teman-temannya yang tahu darimana para setan itu berasal mencari cara untuk menghancurkan gerbang dengan bantuan sedikit ilmu sains dan juga si setan "baik" penggemar mobil bernama Nurd.
Baca ulang The Gates setelah delapan tahun berselang. Saya hampir lupa bagaimana ceritanya. Saya lupa dengan Boswell, anjing milik Samuel yang pintar. Saya bahkan lupa dengan Nurd, si setan lucu yang bikin saya gemes. OMG!!! Bagaimana bisa saya lupa dengan mereka berdua. Saya juga lupa kalau buku ini punya catatan kaki nan panjang dan kocak.
Saya suka sekali dengan tema sains dan fantasi di buku ini. Sainsnya tentang sesuatu semacam tabrakan partikel dan fatasinya tentang pemanggilan setan ala ala barat.
At last, baca ulang ini terasa seperti baca buku pertama. Seru, lucu, dan lumayan bikin penasaran dengan lanjutannya (yang untungnya sudah terbit terjemahannya). 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
Sepasang Sepatu Tua Sepilihan Cerpen by Sapardi Djoko Damono #BacaBukuPerpus2020 #BookReview
irabooklover Februari 06, 2020 #bacabukuperpus, Book Review, Gramedia Pustaka Utama, Review 2020, Sapardi Djoko Damono, Short Stories 2 comments
Sebetulnya saya ini tak paham sastra dan buku Sepasang Sepatu Tua ini termasuk ke dalam buku sastra tingkat tinggi untuk standar saya, hiks, *ngesot ke pojokan*.
Saya sampai bingung sendiri kenapa saya memilih buku ini untuk dipinjam dari perpustakaan diantara sekian banyak buku lainnya. Yaah, mungkin inilah yang namanya jodoh yak, hihihi, *selfkeplak*.
Meskipun banyak tak pahamnya, tapi saya benar-benar terhibur sekaligus tersadarkan (atau mungkin bisa dibilang tertohok, *uhuk*) setelah membaca cerpen-cerpen yang ada di dalam buku ini. *sotoy mode on*.
Somehow, saya juga merasa kalau cerpen-cerpen yang ada di buku ini suram.
At last, cerpen-cerpen favorit saya adalah Sepasang Sepatu Tua, Rumah-rumah dan Jemputan Lebaran. Dan saya beri 3 dari 5 bintang untuk buku ini. I liked it.
Magic By The Mouthful by Kathryn Littlewood #BookReview
irabooklover Februari 06, 2020 Book Review, Fantasy, Kathryn Littlewood, Mizan Fantasi, Review 2020, The Bliss Bakery 4 comments
Blurb:
Lagi-lagi Asosiasi Internasional Penggilas Adonan berulah! Dengan bantuan Bibi Lily, mereka mencuri Larutan Venus milik Keluarga Bliss! Kali ini atas arahan si jahat Count Caruso, dengan tujuan yang lebih kejam daripada sebelumnya! Dengan setetes Larutan Venus pada tiap potong Kue Alaska yang lezat, orang yang menyantapnya bisa diperbudak sesuka hati. Celakanya, bukan sembarang orang yang menjadi sasaran, melainkan para pemimpin negara peserta konvensi Dewan Kerja Sama Kuliner Internasional.
Rose, sang Master Pembuat Kue, panik! Dia masih 13 tahun, dan sekali lagi keselamatan dunia berada di tangannya. Apa yang harus dia lakukan?
My Review:
💖Salah satu bahan resep rahasia keluarga Bliss dicuri. Padahal bahan itu adalah bahan yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan orang yang memakannya tunduk terhadap perintah siapa pun.
*
💖Sepertinya tidak sulit bagi keluarga Bliss untuk menebak siapa dalang pencurian itu. Mereka juga dengan mudah menebak kemana dan untuk apa bahan resep rahasia itu digunakan.
*
💖Yang sulit adalah menghentikan rencana jahat yang sedang berjalan itu. Keluarga Bliss harus berpikir dan bergerak cepat. Apalagi setelah ada di antara mereka yang tertangkap, baik secara harafiah maupun tidak.
*
💖 Bisakah anggota keluarga Bliss yang tersisa menemukan resep yang tepat dari Cookery Booke untuk menyelesaikan masalah ini?
*
💖Hmm..tampilan buku yang cantik, ide cerita yang unik dan blurb yang menjanjikan petualangan yang dipenuhi dengan kue dan roti ajaib yang lezat. Saya tak bisa menolak tarikan fisik buku ke-4 dari Seri Bliss Bakery ini walaupun, IMO, seperti ketiga buku sebelumnya, saya rasa ceritanya seperti ada yang kurang gitu. Kurang serunya, haha, *dikeplakmasa*, *sungkem*.
*
💖Meskipun begitu, menurut saya, ceritanya lumayanlah. Saya masih bisa menyelesaikannya cukup cepat. Walaupun saya masih kurang suka dengan sikap kurang percaya diri Rose yang bikin gregetan itu 😅
*
💖At last, saya beri 3 dari 5 bintang untuk buku ini. I liked it.
Artemis Fowl and The Atlantis Complex #BookReview
irabooklover Februari 04, 2020 Artemis Fowl, Book Review, Eoin Colfer, Gramedia Pustaka Utama, Review 2020 No comments
Perasaan bersalah memang bisa menyebabkan penyakit kejiwaan dan Artemis mengalaminya sendiri. Siapapun yang mengenal Artemis akan mengatahui kalau sekarang dia berbeda. Banyak hal anel yang dilakukannya, diantaranya adalah sengaja menyusun kalimat dalam 5 kata kalau bicara dan ketakutan setengah mati terhadap angka 4.
Dan entah suatu kebetulan atau bukan, di saat kondisi kejiwaan Artemis sedang tidak sehat seperti itu, malah ada musuh licik yang membunuh sepasukan LEP dan sekarang mulai mengarahkan mesin penghancurnya untuk meluluhlantakkan Atlantis.
Hmmm...sepertinya buku ketujuh ini sangat menegangkan dan bearoma kehancuran, ya? . Etapi ternyata tidak sama sekali. Saya rasa malah buku ini adalah buku terlucu di antara keenam buku lainnya. Apalagi saat Orion muncul, haduh, lucunya 🤣🤣🤣. Saya sampai bisa menyelesaikan membaca buku ini dalam sehari.
Ending buku ini bittersweet karena semua masalah di atas terjadi karena alasan cinta 💕💕💕
Dan apakah jawaban misteri yang ada di buku keenam terjawab di sini? Hmmm...mari kita gantung saja dan sampai berjumpa kembali di buku ke-8. Semoga 😊
Artemis Fowl and Time Paradox #BookReview
irabooklover Februari 04, 2020 Artemis Fowl, Book Review, Eoin Colfer, Fantasy, Gramedia Pustaka Utama, Review 2020 No comments
Dengan adanya warlock demon sehebat si No. 1, pergi kembali ke masa lalu sepertinya tidak menjadi masalah bagi Artemis. Yang menjadi masalah adalah justru dirinya sendiri dalam versi yang lebih muda. Dan...adu kecerdasan antar sesama Artemis pun dimulai
Seru3x, *teriakpakaitoa*. IMO, kisah tentang perjalanan waktu memang selalu menarik meskipun kadang-kadang juga bisa bikin pening 🤣
Selalu ada kejutan dan penjelasan yang masuk akal untuk setiap situasi meskipun ada juga beberapa yang saya telan bulat-bulat saja jika logikanya terlalu sulit dicerna oleh otak saya yang malang, hahhah.
Terus endingnya itu loh, sukses membuat saya penasaran kepingin banget baca buku ketujuhnya. Apakah jawaban dari misteri ending ini ada di sana? Well, mari kita lihat saja. Cuss lanjut baca buku ketujuh 🚣♀️🚣♀️🚣♀️
Artemis Fowl and The Lost Colony by Eoin Colfer #BookReview
irabooklover Januari 27, 2020 Artemis Fowl, Book Review, Eoin Colfer, Fantasy, Gramedia Pustaka Utama, Review 2020 2 comments
Hanya mantra waktu kuno yang memisahkan demon dengan manusia––dan Artemis harus mencegah mantra itu runtuh. Jika dia gagal, kelompok makhluk haus darah itu akan berusaha kembali melaksanakan misi mereka: menghapus manusia dari muka bumi.
Hanya boleh ada satu pemenang––dan kali ini mungkin saja bukan Artemis Fowl orangnya.
Wah..wah..seri ini semakin seru saja. Sekarang kita diajak berkenalan dengan salah satu ras peri yang bernama Demon.
Ras Demon ini memilih untuk tinggal di suatu tempat di luar ruang dan waktu alih-alih di bawah tanah seperti kaum peri lainnya. Namun sayang, mantra pembatas yang membuat mereka terpisah itu mulai luntur. Para Demon mulai terlihat bermunculan di tempat-tempat acak.
Nah, seperti biasa, para jenius kita (baca Artemis dan Foaly) mulai melacak kemunculan Demon-Demon ini. Di luar dugaan, ditengah pelacakan tersebut, mereka bertemu manusia jenius baru dalam wujud gadis cantik yang usianya kurang lebih sama dengan Artemis. Gadis ini juga melacak para Demon namun untuk tujuan yang berbeda tanpa tahu kalau tujuannya tersebut bisa berakibat fatal terhadap eksistensi peri dan manusia sendiri.
Selain para Demon dan gadis jenius cantik, kita juga diajak berkenalan dengan pixie kriminal lain yang bernama Doodah Day. Entah kenapa saya membayangkan Doodah ini seperti Dobby dari buku Harry Potter. Si pixie yang bernama Doodah ini ternyata sangat pandai mengemudikan kendaraan apa saja, termasuk mobil mainan yang bisa tiba-tiba menjadi mobil balap di tangan Doodah Day, hihihi.
Meskipun saya menemukan banyak typo, tapi membaca buku ini tetap terasa menyenangkan. Petualangan Artemis sangat seru. Adu kejeniusan antara Artemis, Foaly dan si jenius baru sangat luar biasa, walaupun sebagian teori-teori yang mereka ucapkan sulit saya mengerti, wkwkwk. Humor-humor yang terselip juga lucu sekali. Sangat menghibur.
At last, saya tak sabar mau baca lanjutannya lagi. So, saya kasih 4 dari bintang untuk buku ini. I really liked it.
Artemis Fowl and The Opal Deception #BookReview
irabooklover Januari 22, 2020 Artemis Fowl, Book Review, Eoin Colfer, Fantasy, Gramedia Pustaka Utama, Review 2020 No comments
Blurb:
Pixie jahat Opal koboi ingin menghancurkan dunia. Menghentikannya berarti membersihkan nama kapten Holly Short yang dituduh membunuh, membebaskan si kurcaci kleptomaniak dari penjara, dan meyakinkan centaur supercerdas bahwa ia tidaklah tahu segalanya.
Kalau saja Artemis bisa mengingat mengapa makhluk makhluk aneh ini sangat bergantung padanya...
My Review:
Ngomong-ngomong, waktu saya belum kenalan dengan Opal Koboi, saya penasaran sekali dengan buku keempat dari Artemis Fowl ini. Apa sih maksudnya "Muslihat Opal" itu? Oh ternyata, Opal itu adalah nama seorang pixie jahat yang ingin menghancurkan dunia.
Ya ya, Opal rupanya belum jera dengan kekalahannya di buku sebelumnya. Dia masih punya rencana cadangan. Rencana yang ditambahi dengan aksi balas dendam kepada siapa pun yang mengacaukan rencana jeniusnya sebelumnya. Itu berarti Komandan Julius Root, Kapten Holly, Foaly, Artemis dan juga Butler bakal menjadi sasaran.
Adu kecerdasan antara Artemis dan Opal berlanjut. Tapi ingatan Artemis akan dunia peri kan dihapus? Duh..duh..bagaimana ini? Padahal rencana Opal kali ini beresiko menghancurkan dunia. Baik dunia manusia maupun dunia peri.
Dari keempat buku dari seri Artemis Fowl yang sudah pernah saya baca, saya rasa buku ini yang paling seru. Bagaimana tidak? Diawal-awal, sudah ada yang tewas. Hiks, sedihnya. Belum lagi di buku ini juga diungkapkan apa rencana Artemis di buku sebelumnya untuk mengakali proses penghapusan memori Foaly. Duh, saya senang sekali karena ada banyak orang cerdas di buku ini, haha.
Bagaimana cara Opal membalas dendam kepada musuh-musuhnya juga seru. Cara musuhnya selamat dari sasaran juga seru. Pokoknya seru semua deh, hahah, *kena keplak*.
At last, menegangkan sekali membaca petualangan Artemis kali ini. Tak sabar saya membaca lanjutannya. So, 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.
Yes, You Can! by Ollie #BookReview
irabooklover Januari 18, 2020 Book Review, Noura Books, Ollie, Review 2020, Self Help 2 comments
To All The Boys I've Loved Before by Jenny Han #BookReview
irabooklover Januari 18, 2020 Book Review, Jenny Han, Review 2020, Romance, Spring 6 comments
Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai—totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri.
Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan—entah oleh siapa.
Saat itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya—termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di sekolah.