Blurb:
Skeeter Phelan, wanita kulit putih, 22 tahun. Skeeter memiliki kenangan dan pertanyaan tak terjawab tentang Constantine Bates, pembantu yang mengasuhnya sejak kecil, namun menghilang ketika Skeeter berkuliah di luar kota.
Aibeleen Clark, pembantu keluarga Leefoot yang bijaksana. Mengasuh gadis kecil yang diabaikan oleh ibunya sendiri. Aibileen sendiri telah kehilangan putranya dalam suatu kecelakaan tragis.
Minny Jackson, sahabat karib Aibeleen, pendek gemuk dan besar mulut, bersuamikan pemabuk berat yang gemar memukulinya. Bekerja pada wanita kulit putih paling tidak populer di kota itu…
Ketiga wanita ini bergabung untuk menulis kisah kehidupan pembantu wanita kulit hitam yang bekerja pada keluarga kulit putih. Sanggupkah mereka menghadapi risiko kehilangan teman, cinta, bahkan nyawa?
Kata saya setelah membaca buku ini:
Bukunya keren banget. Perasaan saya jadi campur aduk setelah membacanya. Apalagi pas baca endingnya, huhu, jadi pengin nangis.
Jadi sepeti kata blurb di atas, buku ini mostly berkisah tentang kehidupan pembantu kulit hitam yang bekerja pada keluarga kulit putih. Meskipun banyak dukanya, tapi ternyata ada sukanya juga. IMO, itu bukti kalau kita mau berusaha sedikit untuk mencoba saling memahami, perbedaan seharusnya tidak menjadi masalah.
Tapi yah dunia nyata tidak semanis itu. Akan selalu ada sekelompok orang yang merasa dirinya paling baik dibandingkan orang lain. Pokoknya cuma mereka aja deh yang paling baik dan bener, sedangkan yang lain salah. Menyebalkan sekali, bukan? Yah, pastikan saja semoga kita tidak termasuk dalam kelompok itu.
Buku ini juga mengingatkan saya bahwa baik atau buruknya seseorang, sama sekali tidak dipengaruhi oleh warna kulit ataupun status sosial orang tersebut di masyarakat. Saya mendapatkan pesan moral ini dari kisah antara hubungan Minny, Celia, Leroy, dan Hilly.
At last, IMO, buku ini bagus dan berhasil meningkatkan mood baca saya. 4 dari 5 bintang untuk Sang Pembantu. I really liked it.