Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan, A Book Review

Bismillahirrahmanirrahim...

***

Judul: Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan | Pengarang: Francine Jay | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Status: Baca via Gramedia Digital | Rating saya: 4 dari 5 bintang 

***  

Blurb...

Pernah merasa terbebani dalam hidup? Seakan barang di rumah, daftar pekerjaan yang harus dilakukan, dan kekhawatiran di hati Anda terlalu banyak untuk ditanggung? Jadikan “hidup ringan” sebagai mantra: frasa yang indah untuk dijalani dan akan mengubah kehidupan Anda.

Ada banyak buku tentang mengurangi dan menata barang, tapi yang satu ini berbeda. Lebih dari meringkas barang, buku ini akan memperbaiki kualitas pikiran dan tindakan Anda pada setiap kesempatan serta aspek kehidupan.

Anda akan menemukan cara memperingan:

- Barang Anda: menciptakan ruang damai yang dihuni oleh barang-barang kesukaan Anda

- Langkah Anda: mengurangi konsumsi dan hidup secara selaras dengan alam

- Stres Anda: mengurangi kesibukan dan menghirup udara segar selagi menjalani hari

- Semangat Anda: menyingkirkan beban emosional dari pikiran dan hati Anda

Ini adalah buku resep untuk hidup minimalis, yang dirancang agar Anda bisa melongoknya tiap kali membutuhkan saran dan inspirasi. Lebih dari itu, buku ini adalah falsafah hidup yang lengkap. Saat tergoda melakukan pembelian yang impulsif, berusaha menahan godaan donat cokelat, atau berjuang menolak kewajiban lain, yang harus Anda ingat hanyalah satu frasa ini: “hidup ringan”.

Dengan buku ini, Francine Jay menjadikan hidup minimalis lebih mudah dilakukan dan menyenangkan. Hanya dalam beberapa menit sehari Anda akan bisa mengurangi beban Anda dan menapaki hidup dengan lebih damai, sederhana, serta bebas stres. 

Kata saya setelah membaca buku ini...

Buku ini datang di saat yang tepat bagi saya. Persis di saat saya ingin melepaskan diri dari stress.

Saya tidak sengaja menemukannya saat berselancar di aplikasi Gramedia Digital. Dengan harga senilai Rp119.000,-, maka tanpa pikir panjang, saya memutuskan untuk membeli paket subscribe full premiun package seharga Rp89.000 saja selama 1 bulan, ehehehe, *kenakeplak*. 

Seperti buku satunya yang berjudul Seni Hidup Minimalis, kata-katanya yang ada di dalam buku Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan ini juga masih terasa sangat menginspirasi. Saking terinspirasinya, saya berhasil menyingkirkan setumpuk barang lagi dari rumah, yes!!!.

Bedanya di buku ini, selain barang, konsep hidup minimalis ternyata juga bisa diterapkan ke rutinitas sehari-hari. Ada banyak nasihat-nasihat untuk membuat hidup yang kita jalani menjadi jauh lebih ringan. Saya suka sekali.

Tips untuk membuat pekerjaan rumah tangga menjadi lebih ringan...

Salah satu seni untuk membuat hidup jadi lebih ringan yang paling saya sukai dari buku ini adalah bagaimana cara mengatasi rutinitas pekerjaan rumah tangga yang harus dihadapi oleh ibu-ibu setiap harinya. 

Duh pas sekali. Sebelum membaca buku ini, saya baru saja merasakan badan yang terasa remuk karena harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang seperti tak ada habisnya setelah capek pulang dari kantor. Untunglah cara menyelesaikan pekerjaan rumah ala tarian balet seperti yang diajarkan oleh buku ini ampuh untuk saya, hihihi.

Bagaimanakah tarian balet yang dimaksud? Hum..hum..silakan dibaca sendiri bukunya ya XD

Yang mana impianmu, yang mana impian orang lain...

Satu lagi seni hidup ringan yang membuat saya melek adalah dengan memikirkan kembali apa yang kita lakukan selama ini sebenarnya untuk mengejar impian siapa? Siapa sebenarnya yang ingin kita punya mobil mewah? Atau yang ingin kita mempunyai jabatan tinggi? Atau yang ingin kita mempunyai pekerjaan tertentu? Atau yang ingin kita mempunyai gadget kekinian, dsb? Apakah benar-benar diri kita sendiri yang menginginkan hal itu atau hal tersebut hanyalah tuntutan orang lain terhadap kita? Yah, silakan dipikirkan sendiri masing-masing, wkwkwk. 

Yang pasti, chapter yang membahas soal ini berhasil membuat saya benar-benar memikirkan kembali milik siapa impian-impian yang berusaha saya capai selama ini.

At last, masih banyak sekali seni hidup ringan yang diperkenalkan oleh buku ini. Semoga bisa selalu saya ingat dan bisa dipraktikkan. Karena sangat menyenangkan sekali sepertinya jika saya bisa hidup dengan ringan, bebas dari beban yang mungkin bisa ditimbulkan oleh sebuah barang ataupun sebuah aktivitas yang sebenarnya tidak saya perlukan ;)

***

Baca juga kesan saya setelah membaca buku Seni Hidup Minimalis by Francine Jay

***

Oke, inilah kesan saya setelah membaca buku Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan. Saya memutuskan untuk menuliskan kesan-kesan tentang buku yang saya baca di bawah label Monday Book Review yang insyaAllah akan diposting setiap hari senin. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

Alhamdulillah...

Read More

The Fearsome Firebird, A Book Review

Bismillahirrahmanirrahim...

***

Judul: The Fearsome Firebird| Pengarang: Lauren Oliver dan H.C. Chester | Seri: The Curiosity House #3 | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan I, Januari 2019, 290 hlm, 21 cm, 978-602-385-482-0 | Penerjemah: Reni Indardini | Penyunting: Yuli Pritania | Penerbit: Mizan Fantasi | Status: Owned book | Beli di: Online @ Tokopedia HobbyBukuShop | Diterima tanggal: 21 September 2018 | Harga: Rp61.625,- (ongkir Rp60.000,- bersama 4 buku lain) | Rating saya: 4 dari 5 bintang 

***  

The Fearsome Firebird's Blurb...

Patung-patung Menjerit telah dienyahkan dari Museum Aneh tapi Nyata Dumfrey. Kini saatnya memperkenalkan Burung Api. Namun, burung yang pintar bicara itu selalu melontarkan ejekan kepada siapa pun yang berani dekat-dekat sehingga mustahil menampilkannya ke muka publik. Padahal, atraksi Jenderal Farnum juga harus batal karena 100 kutunya tewas. Sang tertuduh adalah Erskine, si pembasmi hama, yang kemudian ditemukan mati terbunuh. Jenderal Farnum pun menjadi tersangka!

Thomas, Pippa, Sam, dan Max kembali bertindak sebagai detektif. Namun, penyelidikan itu malah mengarahkan mereka kepada plot kejahatan yang jauh lebih mengerikan: pembunuhan besar-besaran di New York City! Dan, siapa lagi yang punya ide jahat seperti itu selain musuh abadi mereka, Nicholas Rattigan? 

Kata saya setelah membaca The Fearsome Firebird...

Cerita yang masih terkesan gloomy bagi saya tapi cukup seru walaupun saya masih lebih suka buku keduanya.

Jadi di buku ketiga ini, selain 4 anak berbakat nan cerdas yang sudah kita kenal, ada beberapa penghuni baru di museum. Ada Jenderal Farnum dan kutu-kutunya yang bisa beratraksi serta burung api yang doyan berkata-kata kasar.

Mereka bisa dibilang mengakibatkan masalah atau malah mengakibatkan keberuntungan karena ternyata bisa menjadi petunjuk untuk Pippa, Thomas, Sam dan Max ke sebuah misteri yang lebih besar. 

Misteri yang pada awalnya hanya berkaitan dengan nasib salah seorang penghuni museum tersebut ternyata mengarah ke sebuah misteri yang berkaitan dengan nyawa para penduduk kota.

IMO, kasusnya tidak terlalu bikin penasaran sehingga saya masih sempat mencatat kutipan-kutipan bijaknya. Bisa jadi poin plus untuk buku ketiga ini beserta ilustrasi covernya yang masih tidak kalah cantik dari dua buku pendahulunya.

Sayang, saya sedikit kurang puas dengan endingnya. Ini adalah tipe ending yang kalau menurut saya masih berpotensi menimbulkan cerita baru, *uhuk*. 

Tapi tak apa, saya tetap suka. Karena, somehow, saya jadi sedih karena harus berpisah dengan anak-anak dan penghuni museum lain.

So, saya beri 4 dari 5 bintang. I really liked it. 

Kutipan-kutipan favorit saya dari buku The Fearsome Firebird...

"Itulah hal sulit tentang tindak kekerasan.Terlepas dari keyakinan Rattigan, kekerasan tidak bisa dimusnahkan begitu saja. Kekerasan tak ubahnya bakteri. Kekerasan justru melahirkan kekerasan baru dan begitu seterusnya, seperti penyakit menular."---hlm. 86

"Suatu hari kelak, mereka harus meninggalkan Mr. Dumfrey. Namun, siapa yang akan menjaga Mr. Dumfrey ketika saat itu tiba?---hlm. 148

"Kalian sudah besar," kata Mr. Dumfrey, seolah membaca pikiran Pippa. "Di dunia ini, banyak orang yang seperti Rattigan, tapi banyak juga hal yang indah dan luar biasa. Kalian mesti melihat semuanya, dengan mata kepala kalian sendiri. Jadi, pergilah."---hlm. 148

"Namun, dia sendiri tahu bahwa pembunuh adakalanya memiliki kedok berupa wajah yang biasa-biasa saja. Alangkah praktis, pikir Thomas, andaikan niat semua orang tergambar jelas di wajah mereka. Sebaliknya, justru orang-orang seperti Monsieur Cabillaud yang dinilai aneh, sedangkan monster bebas berparade di jalanan sambil menyunggingkan senyum normal."---hlm. 155

***

Baca juga kesan saya setelah membaca buku pertama dari seri ini: The Shrunken Head

dan buku kedua: The Screaming Statue  

serta buku lain karya Lauren Oliver

***

Oke, inilah kesan saya setelah membaca buku The Fearsome Firebird. Saya memutuskan untuk menuliskan kesan-kesan tentang buku yang saya baca di bawah label Monday Book Review yang insyaAllah akan diposting setiap hari senin. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

Alhamdulillah...

Read More

The Screaming Statue, A Book Review

***

Judul: The Screaming Statue| Pengarang: Lauren Oliver dan H.C. Chester | Seri: The Curiosity House #2 | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan I, Juli 2018, 332 hlm, 21 cm, 978-602-385-480-6 | Penerjemah: Reni Indardini | Penyunting: Yuli Pritania | Penerbit: Mizan Fantasi | Status: Owned book | Beli di: Online @ Tokopedia HobbyBukuShop | Diterima tanggal: 21 September 2018 | Harga: Rp75.650,- (ongkir Rp60.000,- bersama 4 buku lain) | Rating saya: 4 dari 5 bintang 

***  

Blurb...

Kepala Mengerut telah berlalu, kini saatnya Patung-Patung Menjerit beraksi untuk membuat para pengunjung terpaku. Diorama lengkap TKP pembunuhan yang mencekam, mulai dari ranjang sampai noda darah. Seorang wanita kaya yang cantik digetok sampai mati oleh sang suami! Dumfrey yakin ini adalah salah satu ide paling brilian yang pernah dia ciptakan.

Nyatanya tidak. Tidak ada pengunjung yang datang ke museum, para penampil mulai bersitegang, dan mereka terancam kelaparan. Yang lebih buruk, bisa jadi museum akan segera ditutup dan mereka semua akan hidup luntang-lantung. Belum lagi beberapa kasus pembunuhan yang seolah menjadi kutukan dan terus membawa-bawa nama museum. Sam, Pippa, Thomas, dan Max harus melakukan sesuatu!

Namun, mengapa mereka terus merinding seolah tengah diawasi? Apakah si jahat Rattigan, pria yang “menciptakan” mereka telah kembali? 

My review of The Screaming Statue...

Wah saya speechless setelah membaca buku ini. Mau langsung bikin reviewnya tapi sudah tak sabar pengin lanjut baca buku ketiganya. Jadilah review buku kedua ini lama mendekam di draft karena menunggu saya selesai membaca buku ketiganya dulu, ehehehe.

Jadi, di buku kedua ini, koran-koran sedang diramaikan oleh kasus pembunuhan seorang wanita kaya cantik. Terduga pembunuh adalah suaminya sendiri dengan motif cemburu karena istrinya dekat dengan pria lain.

Mr. Dumpfrey menganggap kehebohan kasus ini bisa dimanfaatkan untuk ikut mendongkrak popularitas museum. Diorama lengkap yang menggambarkan adegan pembunuhan pun dibuat. Dengan bantuan dari pembuat patung lilin terbaik di kota. 

Meskipun sudah tua, si pembuat patung ini bisa membuat patung yang sangat mirip dengan aslinya. Disertai dengan sentuhan detail yang sangat memukau. Tidak heran sih, karena si pematung punya moto:

Pematung bukhan semata-mata membentuk hidung, mata, telinga, dan tulang pipi." ... "Khami mesti memahat jiwa!" ---hlm.27

Btw, jangan heran dengan huruf K dan H yang terlihat tidak pada tempatnya. Itu bukan tanpa disengaja. Begitulah gaya bicara si pematung yang tertulis di dalam buku, hehehe.

Nama si pembuat patung adalah Eckleberger. Demi kenyamanan lidah masing-masing, anak-anak memanggilnya dengan sebutan Freckles. Kebetulan Freckles ini adalah sahabat Mr. Dumfrey dan sudah dianggap sebagai kakek sendiri oleh Pippa, Thomas, Sam dan Max juga walaupun Max baru pernah bertemu sekali dengannya.

Sayangnya, perkiraan Mr. Dumprey akan kaitan antara popularitas kasus dengan museum meleset. Popularitas kasus ternyata tidak berbanding lurus dengan popularitas museum. Selain itu, masalah-masalah lain pun datang silih berganti. Terjadi kecelakaan di berbagai atraksi penampil. Mulai dari Thomas yang nyaris terpotong-potong betulan di aksi potong tubuh sampai lemparan pisau Max yang meleset. Padahal Max kan pelempar pisau yang jitu, hmm.

Bahkan Sam juga uring-uringan karena kehadiran seorang penampil baru, seorang cowok berparas sempurna yang dapat memutar kepalanya 180 derajat. Para pengunjung yang jumlahnya tidak banyak itu sangat suka dengan penampil baru yang bernama Howie ini karena parasnya yang menawan. Sayang bagi Sam, Howie ini sangat menyebalkan. Yang sudah baca buku pertamanya mungkin sudah bisa menebak kenapa Sam uring-uringan terhadap cowok berparas tampan, hihihi.

Seakan belum cukup dengan semua itu, terjadi masalah puncak yang membuat seluruh penghuni museum terguncang. Sesuatu terjadi kepada Freckles!!! 

Anak-anak kembali merasa terpanggil untuk memecahkan misteri yang melingkupi museum mereka. Hum..hum..berhasilkah? Silakan baca sendiri bukunya, hihihi.

IMO, buku ke-dua ini lebih seru dari yang pertama. Saya sampai tak sempat menandai kutipan-kutipan favorit saking penasarannya dengan endingnya. Begitu sampai di bagian endingnya...wuih...malah makin bikin rasa penasaran saya semakin menjadi-jadi. 

Ending inilah yang membuat saya tidak sabar untuk langsung membaca lanjutannya. Untung saya sudah punya buku ketiganya. Kalau tidak, saya bakalan kena cliff hanger ending. Aduh..duh..saya tidak ingin kena ending yang gantung lagi karena rasanya sama sekali tak enak, wkwkwk.

At last, sama seperti buku pertamanya, cerita di dalam buku kedua dari seri The Curiosity House ini masih terkesan gloomy bagi saya. Tapi somehow, saya tetap suka. Saya beri 4 dari 5 bintang untuk buku ini. I really liked it.

***

Baca juga review buku pertama dari seri ini: The Shrunken Head

***

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

Read More

[Friday Wishlist] Magic by The Minute by Kathryn Littlewood

Bismillahirrahmanirrahim...

[sumber gambar: goodreads.com]

Hai..hai...Berjumpa lagi kita di postingan berlabel #FridayWishlist di blog saya yang isinya tentang wishlist buku dan juga pernak-perniknya. Semoga bisa terkabul. Amiin.

Jadi wishlist saya minggu ini adalah buku Magic by The Minute karya Kathryn Littlewood. Sebelumnya mari kita simak dulu blurb-nya yang saya contek dari situs Goodreads.com:

Rose mendadak kehilangan kemampuannya sebagai Master Pembuat Kue! Semua yang dia panggang berakhir sebagai bencana.

Kemudian, datanglah sang Anjing, spirit galak yang mengaku akan menguji kemampuan Rose jika dia ingin resep-resepnya dimasukkan ke Cookery Booke. Tugasnya mencengangkan: menyelamatkan satu kota tempat waktu berjalan mundur dan semua penduduknya berusia bayi hingga remaja.

Oh, tentu saja dia memiliki bantuan: Hadiah dari Orang-Orang Terkasih. Namun, apa yang bisa dia lakukan dengan ayam-ayaman karet, sekaleng susu kental manis, cermin retak, dan celemek buluk penuh noda? Rose pusing tujuh keliling dibuatnya! 

Jadi, Magic by The Minute adalah buku ke-6 dari seri The Bliss Bakery. Buku fantasi yang mengisahkan tentang dunia masak memasak ini mempunyai tokoh utama seorang remaja wanita bernama Rosemary Bliss atau yang akrab dipanggil Rose. 

Rose dan keluarganya memiliki toko kue yang mana kue-kuenya dibuat dari buku resep ajaib warisan turun-temurun dari keluarga. Selain bahan-bahan pembuat kue yang lain dari biasanya --- misalnya embun pertama di pagi hari --- kue-kue dari toko Bliss Bakery juga mempunyai efek-efek ajaib terhadap orang yang memakannya. 

Selain memuat resep yang bisa menghasilkan efek ajaib yang positif, semisal bisa membuat si pemakan kue menjadi bahagia, buku resep ajaib keluarga Bliss juga menyimpan resep berbahaya untuk membuat kue yang bisa menghasilkan efek ajaib negatif, seperti membuat patuh si pemakan kue misalnya.

Keluarga Bliss pun harus pandai-pandai menyimpan rahasia keluarga. Meskipun sesekali ada saja orang-orang jahat yang berhasil mengetahuinya dan mengusik kehidupan keluarga Bliss dengan ambisi egois mereka. 

For your information, buku-buku dari seri The Bliss Bakery versi terjemahan Indonesia ini memiliki tampilan yang sangat cantik. Covernya didominasi oleh warna biru dengan ilustrasi yang sangat indah. Selain itu, pinggiran bukunya juga ada blink-blink warna birunya. Cantiiiiiik sekali. Sangat instagrammable dan sangat bagus untuk dikoleksi.

Lalu bagaimana dengan ceritanya? Hum..hum..saya sudah membaca 4 buku dari seri ini. Silakan klik link di bawah label Kathryn Littlewood untuk membaca review saya tentang seri ini.

Sedikit cerita, beberapa waktu lalu, saya melihat postingan open pre order buku ini di instagram penerbit.  Terbitnya versi terjemahan dari buku ke-6 seri The Bliss Bakery ini cukup mengejutkan saya. Pasalnya, saya baru tahu kalau Penerbit Noura Books sudah menerbitkan buku ini sampai seri ke-6, sedangkan saya tahunya buku ini baru diterjemahkan sampai buku ke-4. Dan pertanyaannya adalah, kemanakah saya saat buku ke-5 ini rilis? Bisa-bisanya saya melewatkan info penting seperti ini, whuaaaaaa, *kudet parah*.

Yang lebih mengejutkan lagi, pre order buku ini bukan hanya buku saja, tapi juga ada bonus-bonus berbayarnya juga. Bonus-bonus berbayar ini istilah saya yang saya buat sendiri sih, maksudnya adalah bukunya jadi lebih mahalan sedikit karena ada bonus-bonus tersebut, hahhah.

Bonus-bonusnya ini bikin saya ngiler banget loh. Apa saja? Berikut saya kasih bocorannya dari website

1. Paket Soda Gembira

Paket Soda Gembira terdiri dari Buku + Apron. Harga normal Rp149.000. Harga diskon Rp128.000. Haduh, apronnya cantik banget. Saya sudah lama kepingin beli apron. Tapi...tapi...harganya, hiks.

2. Paket Gulali Cinta

Paket Gulali Cinta terdiri dari Buku + Totebag. Harga normal Rp149.000. Harga diskon Rp128.000. Haduh..duh..totebagnya cantik. Pengeeeeeeeennnnn. 

3. Paket Muffin Labu

Paket Muffin Labu terdiri dari Buku + Tshirt. Harga normal Rp149.000. Harga diskon Rp128.000. Biasanya, bonus yang paling menarik hati saya adalah Tshirt. Soalnya berasa keren banget kalau memakai Tshirt edisi terbatas semacam ini, hihihi.

4. Paket Magic 1

Bingung mau bonus yang mana antara kaos atau totebag? Tenang, ada pilihan Paket Magic 1 yang terdiri dari Buku + Totebag dan Tshirt. Harga normal Rp214.000. Harga diskon Rp193.000. Whuaaah, makin bikin saya ngiler saja, hiks. 

5. Paket Magic 2

Paket Magic 2 terdiri dari Buku + Tshirt dan Apron. Harga normal Rp214.000. Harga diskon Rp193.000. Uwuwuwuwu, pilihan paketnya lengkap yak.

6. Paket Magic 3

Paket Magic 3 terdiri dari Buku + Totebac & Apron. Harga normal Rp214.000. Harga diskon Rp193.000. Ga tau nih harus sedih atau gembira karena pilihan paketnya yang begitu beragam ini, hahhah.

7. Paket Bliss Lengkap

Nah, ini dia paket pamungkasnya. Buku + semua bonusnya. Harga normal Rp279.000. Harga diskon Rp258.000. Wowowowowowowowowowowowow.

Masa untuk preorder-nya sudah lewat. Tapi paket-paket ini masih nongol di website mizanstore.com. Apakah masih bisa diorder? Hmmm...entahlah. Saya tidak ingin mencari tahu. Karena seperti yang sudah saya informasikan di Friday Wishlist minggu-minggu sebelumnya, tahun ini saya sedang puasa beli buku untuk koleksi pribadi. 

Dan mungkin inilah yang namanya godaan yak, wkwwk. Tangan saya gatal sekali pengin mengklik tombol BELI SEKARANG yang berwarna merah itu, hahhh. Apakah saya bisa bertahan? Well, kita lihat saja nanti, *uhuk*.

Oke, inilah wishlist saya hari ini. Bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book wishlist kalian:

• Jika berkenan, follow blog irabooklover atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian ;)
• Buat blog post yang menceritakan tentang buku atau segala hal mengenai buku yang menjadi wishlist kalian serta sertakan alasan kenapa kalian menginginkannya. Jika berkenan, sertakan juga button/gambar #FridayWishlist di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini XD
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book wishlist-nya di hari Jumat \^_^/

Read More

[Friday Wishlist] Magic in The Mix by Kathryn Littlewood

Bismillahirrahmanirrahim...

[sumber gambar: goodreads.com]

Magic in The Mix's Blurb...

Dua hal yang tak pernah Rose bayangkan: terbang ke Italia demi menyelamatkan sang bibi yang diculik Count Caruso dan menyamar menjadi anggota No Direction, boy band paling tenar di dunia.

Namun, tidak ada yang lebih mengejutkan Keluarga Bliss selain San Caruso, tempat Bibi Lily disekap. Kota itu lengang, semua penduduk berwajah muram, dan hanya ada satu hal yang boleh dijual dan disantap di sana: cupcake mini dalam berbagai varian warna dan rasa. Rasa kubis rebus? Rasa nanas? Steik, mungkin? Tenang, semuanya tersedia.

Namun, pada saat yang sama, Calamity Falls juga dilanda bencana: serangan gula bubuk, banjir soda, dan jaring-jaring permen kapas yang memenuhi kota. Penduduk terperangkap! Mana yang harus Rose dahulukan? Sang bibi, atau kota tempatnya tinggal?

Hari Jumat tiba, saatnya untuk memberi tahu dunia apa buku incaran saya minggu ini, *uhuk*, *lebay*. 

Alhamdulillah ya hari ini Friday Wishlist bisa hadir kembali. Semoga untuk kedepannya saya bisa konsisten menjalankan post bertema book wishlist ini setiap minggunya di hari Jumat.

So, wishlist saya minggu ini adalah buku ke-5 dari seri The Bliss Bakery. Buku dengan tampilan fisik bernuansa biru cantik ini ternyata sudah sampai buku ke-6. Saya baru tahu loh, hahhah. Perasaan baru kemarin deh saya baca buku ke-4-nya, *kelamaan ditimbun*.

Yang sudah pernah membaca seri The Bliss Bakery mungkin sudah tidak asing lagi ya dengan blurb di atas. Apalagi kalau sudah membaca sampai buku ke-4. 

Sekilas tentang seri The Bliss Bakery...

Bagi yang belum kenalan dengan seri The Bliss Bakery, mari saya ajak kenalan, hohoho. Seri The Bliss Bakery adalah seri bergenre fantasi yang menceritakan tentang keluarga Bliss. Keluarga Bliss ini punya toko kue yang dibuat dari resep-resep ajaib warisan keluarga yang ditulis di sebuah buku resep ajaib. 

Ajaibnya kue-kue yang dibuat dari resep ajaib ini adalah bukan hanya enak, tapi juga bisa membuat pemakannya menjadi bahagia, jatuh cinta, dan sebagainya. Bahan-bahan yang dipakai juga unik, selain bahan pembuat kue pada umumnya, ada juga bahan yang tidak biasa seperti setetes embun pertama di pagi hari dan sebagainya.

Masalah terjadi karena selain menyimpan rahasia kue-kue yang menghasilkan perasaan positif, buku resep ajaib keluarga Bliss juga menyimpan resep-resep berbahaya yang salah satunya bisa membuat pemakannya berada di bawah kendali orang lain.. Nah..nah, keluarga Bliss harus pandai-pandai menyimpan rahasia agar buku ini tidak jatuh ke tangan yang salah.

Alasan Magic in The Mix menjadi Friday Wishlist saya minggu ini...

Sejujurnya, saya tidak terlalu suka dengan seri The Bliss Bakery ini. Saya tidak terlalu suka dengan tokoh utamanya, Rosemary Bliss, yang selalu terkesan tidak percaya diri. Bikin gregetan deh. Tapi ini cuma masalah saya sendiri sih, wkwkwk, jadi abaikan saja.

Yang saya suka hanyalah tampilan bukunya yang didominasi oleh warna biru yang sangat cantik. Pinggiran bukunya juga ber-blink-blink. Cantik banget pokoknya.

Selain itu, saya juga suka dengan ide ceritanya. Resep ajaib yang bisa menghasilkan kue-kue ajaib yang enak??? Hmmmm, kedengarannya sangat lezat dan membuat saya ketagihan untuk mengoleksinya. 

Oh ya, kalian bisa baca review saya tentang seri The Bliss Bakery ini di label Kathryn Littlewood.

Dan seperti yang sudah saya informasikan di Friday Wishlist minggu lalu, sebenarnya tahun ini saya sedang puasa beli buku untuk koleksi pribadi. Sejauh ini saya sudah bertahan sampai bulan Juli. Tapi entah kenapa buku-buku yang menjadi incaran saya pada terbit di tahun ini. Sungguh godaan sekali, wkwwk. Apakah saya bisa bertahan? Well, kita lihat saja nanti, *uhuk*.

Oke, inilah wishlist saya hari ini. Bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book wishlist:

• Jika berkenan, follow blog irabooklover atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian ;)
• Buat blog post yang menceritakan tentang buku atau segala hal mengenai buku yang menjadi wishlist kalian serta sertakan alasan kenapa kalian menginginkannya. Jika berkenan, sertakan juga button/gambar #FridayWishlist di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini XD
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book wishlist-nya di hari Jumat \^_^/

Read More

[Friday Wishlist] Artemis Fowl and The Last Guardian by Eoin Colfer

Bismillahirrahmanirrahim...

[sumber gambar: goodreads.com]

Artemis Fowl and The Last Guardian's Blurb dari situs Goodreads.com...

Opal Koboi, pixie gila kekuasaan, berencana memusnahkan manusia dan menjadi ratu peri. Jika dia berhasil, spirit-spirit pendekar peri zaman kuno akan bangkit dari tanah, merasuki tubuh-tubuh terdekat yang tersedia bagi mereka, dan menimbulkan kehancuran besar. Namun, apa yang terjadi jika tubuh-tubuh yang tersedia termasuk gagak, atau rusa, atau berang-berang---atau dua anak ingin tahu bernama Myles dan Beckett Fowl? Ya, benar. Adik-adik dalang kriminal Artemis Fowl yang baru berusia empat tahun bisa terlibat dalam pemusnahan spesies manusia. Mampukah Artemis dan Kapten Holly Short dari Kepolisian Elemen Bawah menghentikan Opal dan mencegah kiamat di dunia?

Hai teman-teman. Berjumpa lagi di postingan bertema wishlist di blog saya. Sebelumnya, postingan dengan tema ini saya post di meme berlabel Wishful Wednesday, sebuah meme yang dihost oleh Mbak Astrid dari blog perpuskecil.wordpress.com. 

Tapi karena Wishful Wednesday masih dalam kondisi hiatus, saya memutuskan untuk membuat post dengan tema wishlist sendiri yang RENCANANYA, *uhuk*,  akan saya post setiap hari jumat. Post wishlist ini saya beri label Friday Wishlist, *semogabisakonsisten*.

So, langsung saja, wishlist saya minggu ini adalah buku ke-8 dari seri Artemis Fowl nan legendaris, Artemis Fowl and The Last Guardian atau Artemis Fowl dan Pelindung Terakhir. Duh duh duh, covernya bernuansa pelangi gitu, tjakkeb!

Sekilas tentang seri Artemis Fowl...

Seri Artemis Fowl sendiri adalah seri bergenre fantasi yang mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Artemis Fowl yang super jenius, super kaya dan cenderung sombong. 

Kombinasi dari anak kecil nan jenius dan penuh ambisi ternyata cukup berbahaya. Artemis Fowl berhasil menyingkap keberadaan peri dan nekat mencari masalah dengan kaum peri demi mendapatkan emas mereka.

Dari buku ke-1 sampai ke-7, petualangan Artemis dan para peri sangat seru. Kadang-kadang Artemis yang mencari masalah dengan kaum peri dan kadang-kadang kaum peri yang mencari masalah dengan Artemis, hihihi. Kalian bisa baca review saya mengenai seri Artemis Fowl ini dilabel Eoin Colfer.

Sebenarnya saya penasaran sekali bagaimana akhir dari seri ini. Sayang, sejak awal tahun, saya sudah berencana untuk puasa beli buku untuk koleksi pribadi. 

Sejauh ini saya sudah bertahan sampai bulan Juli. Hum..hum..apakah buku Artemis Fowl ke-8 ini sanggup membatalkan puasa buku saya? Yah kita lihat saja nanti, hohoho.

***

Oke, inilah wishlist saya hari ini. Bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book wishlist:

• Jika berkenan, follow blog irabooklover atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian ;)
• Buat blog post yang menceritakan tentang buku atau segala hal mengenai buku yang menjadi wishlist kalian serta sertakan alasan kenapa kalian menginginkannya. Jika berkenan, sertakan juga button/gambar #FridayWishlist di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini XD
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book wishlist-nya di hari Jumat \^_^/

Alhamdullillah ^_^

Read More

The Shrunken Head, A Book Review

***

Judul: The Shrunken Head | Pengarang: Lauren Oliver dan H.C. Chester | Seri: The Curiosity House #1 | Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan I, Oktober 2017, 320 hlm, 21 cm, 978-602-385-310-6 | Penerjemah: Lulu Fitri Rahman | Penyunting: Yuli Pritania | Penerbit: Mizan Fantasi | Status: Owned book | Beli di: Online @ Tokopedia HobbyBukuShop | Diterima tanggal: 21 September 2018 | Harga: Rp61.625,- (ongkir Rp60.000,- bersama 4 buku lain) | Rating saya: 4 dari 5 bintang 

***  

Blurb...

Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, dan Anak-Anak sekalian, mendekatlah! Jangan malu-malu! Kami memiliki koleksi terbesar barang-barang absurd dan pameran menakjubkan yang berisi lebih dari seribu keajaiban dari setiap belahan dunia! Dan, tidak lupa, para penampil kami yang berbakat.

Kalian akan menyaksikan penampilan memukau dari Thomas, si lentur yang bisa masuk ke ruang sekecil apa pun; Philippa sang pembaca pikiran; Sam, si bocah superkuat; dan Max, sang pelempar jitu.

Dan tentu saja, koleksi teranyar kami yang baru didatangkan langsung dari pedalaman Amazon, si Kepala Mengerut!

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, tolong jangan dorong-dorong! Pintunya akan dibuka sebentar lagi. Kujamin muat untuk semua orang.

Dan, sekarang, selamat datang di Museum Aneh tapi Nyata Dumfrey! Silakan, silakan masuk, kalian semua! 

Kata saya setelah membaca buku ini...

Museum aneh tapi nyata Dumprey punya pertunjukan menarik yang ditampilkan oleh para penampil berbakat.

Ada Thomas yang tubuhnya sangat lentur, Pippa yang bisa menebak isi saku kita dengan tepat, Sam si bocah kurus yang super kuat, dan Max si pelempar pisau yang tak pernah meleset.

Dan jangan lewatkan koleksi benda aneh teranyar yang baru didatangkan dari pedalaman Amazon, si Kepala Mengerut.

Sayang, si Kepala Mengerut ternyata membawa sebuah kutukan bersamanya. Orang-orang yang terkait dengan benda itu tiba-tiba meninggal satu per satu.

Hum..hum..ini salah satu buku yang dulu saya beli karena covernya cakep. Tak baca blurbnya apalagi baca review-reviewnya.

Dan untunglah isinya secakep covernya. Walaupun ternyata kisahnya rada gloomy karena menceritakan tentang misteri kutukan yang menyelubungi si Kepala Mengerut.

Tapi karena yang berperan sebagai detektif adalah 4 orang anak berbakat di atas, jadi ceritanya masih tergolong ringan.

Saya rasa pesan moral yang bisa saya tangkap dari kisah di atas adalah lagi-lagi tentang untuk tidak menilai seseorang hanya dari penampilan luar dan prasangka yan terbentuk karenanya. Untuk tidak sombong menganggap diri sendiri dan kelompok adalah yang terbaik sedangkan orang lain di luar kelompok dicap aneh dan banyak kurangnya.

Seperti kata kutipan favorit saya berikut:

"Orang-orang menganggap dia, Pippa, Thomas, dan Sam anak-anak aneh. Namun, justru orang semacam ****s itulah yang aneh---orang-orang yang bisa menyembunyikan jati diri mereka sepenuhnya, seakan-akan seumur hidup mereka memakai topeng Halloween"
(The Shrunken Head, hlm.275)

Hoho, ada serigala berbulu domba di sini. Berhati-hatilah kawan! Karena mungkin serigala itu bukan hanya ada di dalam cerita-cerita buku, tapi ada disekitar kita juga. Dan biasanya orang-orang seperti ini tidak sadar (atau mungkin tidak peduli) kalau perbuatan mereka itu menyakiti orang lain.

At last, gloomy sih, tapi saya suka. 4 dari 5 bintang. I really liked it.

***

Oke, inilah review saya hari ini. Saya memutuskan untuk menjadwalkan untuk mem-post book review saya setiap hari senin di bawah label Monday Book Review. Semoga bisa konsisten ya, *uhuk*. 

Nah, bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang book review:

• Follow blog irabooklover via akun Google atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian.
• Buat blog post yang berisi review buku di hari Senin. 
• Sertakan button/ikon/banner/gambar Monday Book Review di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini.
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare book review-nya di hari Senin \^_^/

Read More

[Thursday People] Close Up Interview with Helka Sari Rezeki

Bismillahirrahmanirrahim...

Hai..hai..teman-teman semua. Apa kabar? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat ya ^_^.

Bertemu lagi kita dalam postingan #FBBKolaborasi. #FBBKolaborasi adalah event posting bareng yang diadakan oleh komunitas Female Blogger of Banjarmasin dengan tema tertentu setiap bulannya. Nah, di bulan Juli ini tema #FBBKolaborasi-nya adalah Close Up Interview antar sesama member Female Blogger of Banjarmasin.

Cie..cie..jadi berasa kayak orang terkenal aja yak diwawancarain, hihihi. Saya sendiri diwawancarai oleh Mbak Putri dari blog Putri Haneen. 

Dan siapakah blogger yang beruntung diwawancarai oleh saya, *uhuk*. Beliau adalaaaaaaah.... Mbak Helka dari blog Helka Sari Rezeki, yes!. 

Nah..nah..nah, kenapa saya senang sekali? Soalnya Mbak Helka ini juga seorang pecinta buku. Coba deh kalian berkunjung ke blog beliau, maka kalian akan menemukan menu khusus "Buku" di sana, yihaaaa!!!

So, tanpa banyak ba bi bu lagi, yuk, mari langsung kita simak hasil wawancara saya dengan Mbak Helka.

[Foto Mbak Helka, cantik kan? Ya iya dong, semua member Female Blogger of Banjarmasin kan cantik-cantik, *uhuk*, *kibas jilbab*]

Saya:

Halo, Mbak Helka. Kita kenalan dulu sedikit ya, hehehe. Boleh minta nama lengkap Mbak Helka, terus Mbak Helka domisilinya di mana? Dan pekerjaan atau kesibukannya saat ini apa? *cerewet nanya*

Mbak Helka:

Nama lengkap ku Helka Sari Rezeki. Aku lahir dan besar di Tabalong. Kesibukan saat ini bekerja sebagai admin di salah satu sub-kontraktor perusahaan.

Saya:

Wah, Mbak Helka orang Tabalong ya. Tetangga-an dong kita. Saya orang Amuntai, Mbak. *nggak ada yang nanya*.

Ehm, lanjut pertanyaan berikutnya. Ceritakan dong, Mbak, bagaimana awalnya Mbak Helka jadi termotivasi untuk menjadi seorang blogger dan kapan Mbak Helka pertama kali mulai ngeblog?

Mbak Helka:

Pertama ngeblog tahun 2014, waktu itu cuma pengen unjuk eksistensi aja sih, karena saat itu Raditya Dika, Alit Susanto (shitlicious) & Kevin Anggara masih aktif di blog, jadi berasa keren aja bisa punya blog kaya mereka wkwk

Terus aku hiatus ngeblog hampir 4 tahunan dan mulai mau ngeblog lagi pas liat salah satu member FBB (waktu itu Ka Fatimah) di Banjarmasin Post. Dari situ aku baru tau kalo ngeblog itu bisa menghasilkan dan baru tau juga kalo di Kal-Sel ini ada komunitas bloggernya, ku kepoin lah sosial medianya Ka Fatimah dan kebetulan banget dia lagi open PO buku FBB. Aku langsung ikut dong. Dan setelah baca bukunya aku jadi termotivasi untuk kembali membangun blog aku dan berbagi cerita serta informasi di dalamnya. Dari sini aku juga jadi tau sih, kalo ngeblog itu ga cuma sekedar nulis.

Saya:

Wah, selamat buat Mbak Fatimah karena sudah berhasil "meracuni" Mbak Helka buat nge-blog lagi, hihihi. Btw saja juga setuju sama buku FBB itu, bukunya memang bener-bener bisa memotivasi kita untuk rajin nge-blog. 

Yang belum baca, cuss langsung dibaca bukunya ya, seru loh. Kalian bisa baca review saya di postingan yang berjudul Banjar Female Blogger Stories #BookReview + #BookGiveaway, *promosi terselubung*.

Next question, bagaimana cara Mbak Helka membagi waktu antara menulis blog dan rutinitas sehari-hari? Ada waktu khusus kah? 

Mbak Helka:

Hm, sebenernya aku juga masih mencari pola manajemen waktu yang cocok sih agar bisa terus produktif ngeblog ditengah rutinitas. Tapi sejauh ini aku cuma aktif ngeblog pas lagi weekend atau waktu senggang dan sesuai mood aja.

Saya:

Wah sama Mbak. Saya juga belum bisa mengatur waktu khusus untuk nge-blog. Selama ini saya nge-blog pas ada kesempatan aja, *kayak tagline Patroli*

Oke lanjut, saya lihat niche blog Mbak Helka beragam. Ada Beauty, Book, Personal, Education, Personal, Culinary sampai Traveling. Bagi tipsnya dong Mbak bagaimana caranya agar bisa nyaman menulis dengan tema beragam. Soalnya ide tulisan saya cuma mengalir lancar kalau temanya berkaitan dengan buku. Kalau tema lain ide itu seringnya mampet, huhu.

Mbak Helka:

Sebenernya jadi seberagam itu karena tahun lalu aku ikut Ramadhan Blog Challenge dari BPN, aku tuh coba menantang diri aku, sebisa apa sih aku nulis. Tema apa aja sih yang kira kira menarik aku bawakan biar blog aku bisa fokus ke satu atau dua niche dan kebetulan di challenge tersebut juga temanya sangat beragam jadi aku bisa coba semua tema.

Intinya tulis aja dulu, apa pun. Mudahnya tulis aja sesuatu yang pernah kita alami supaya feelnya berasa kita lagi cerita sama pembaca blog kita. Dengan begitu kita jadi ngalir dan nyaman aja selama nulis.

Saya:

Oh iya sip sip, terima kasih buat sarannya, Mbak. 

Next, Mbak Helka memakai nama Mbak Helka sebagai alamat dan nama blog. Terus Mbak Helka juga mengusung tagline Try Everything, Learn Everyday untuk blognya. Nah adakah cerita dibalik pemilihan alamat, nama dan tagline blog tersebut, hehe?

Mbak Helka:

Pemilihan alamat dan nama sederhana aja sih, aku ingin membagikan cerita ku. Karena sejauh ini aku masih belum menemukan karakter kuat yang bisa aku tonjolkan dari blog ini jadi cukup nama aja dulu biar orang tau kalo itu aku heheh

Terus kalo tagline itu sebenernya kaya self reminder buat aku. 'Try Everything' yang mana kita harus mencoba dulu, apapun itu biar ga nyesal. Lalu 'Learn Everyday' yang maksudnya setiap hari adalah pembelajaran untuk kita berproses jadi lebih baik lagi.

Saya:

Ah, saya setuju banget sama makna dibalik tagline blog Mbak Helka, *manggut-manggut sok ngerti*.

Ehm, lanjut, saya suka dengan tampilan blog Mbak Helka yang minimalis dengan tema warna hitam dan putih. Ada cerita kah juga dibalik pemilihan tema tersebut?

 

[Tampilan blog Helka Sari Rezeki yang saya akses per tanggal 8 Juli 2020. Minimalis yak, saya suka. ]

Mbak Helka:

Ga ada sih, aku memang sukanya yang simpel & sederhana aja. Selain ga terlalu bisa coding, juga ga mau ribet wkwk

Saya:

Wkwkwk, ternyata itu alasannya. Sama dong kita, *eh*.

Oke, next, setelah menjadi seorang blogger, apa ada yang berubah dalam kehidupan Mbak Helka? Semacam, tiba-tiba jadi pengin nerbitin buku, gitu, hehe? 

Mbak Helka:

Hm, ku rasa aku jadi ngerti serunya punya komunitas yang anggotanya dari daerah yang berbeda beda tapi tetap satu frekuensi.

Kalo nerbitin buku, aku mau banget. Tapi sadar diri sih effortnya harus juga lebih besar biar tercapai. Aku belum siap untuk itu huhu.

Saya: 

Haduh, maafkan saya karena membuat Mbak Helka jadi sedih, *sodorin tisu*.

Next, adakah harapan Mbak Helka untuk blognya?

Mbak Helka:

Aku pengen update template dan nambahin beberapa fitur biar lebih profesional. Pengen lebih konsisten nulis biar blog aku semakin hidup. Dan semoga bisa secepatnya TLD. Aamiin.

Saya:

Aamiin. Saya doakan juga semoga harapan Mbak Helka untuk blognya terkabul.

Terakhir, Mbak, minta pesan, saran, atau apapun itu untuk para blogger di Kalimantan Selatan dong, hihihi

Mbak Helka:

Jadi blogger itu ga mudah, tapi selama kita mau terus belajar dan menikmati prosesnya, maka ga ada yang ga mungkin untuk diraih. Dan juga temukan circle yang tepat sehingga membantu mu untuk terus bertumbuh.

Saya:

Yap, saya 100% setuju Mbak. Circle yang tepat itu memang sangat penting.

Oh ya sekalian aja ya, saya juga mau minta lima blogger favorit Mbak Helka sepanjang masa, ehm maksudnya sampai detik ini, hoho. Sertakan alasannya ya,  Mbak dan alamat blognya juga (tadi sebelumnya bilang pertanyaan yang terakhir, wkwkwk, maaf ya Mbak Helka XD)

Mbak Helka:  

Lima blogger favorit aku :

1. Ewafebri (ewafebri.com), karena isi blognya bagus, terstruktur, aku paling suka kalo dia bahas tentang journaling dan beberapa tips blogging lain yang bermanfaat banget buat blogger pemula kayak aku. Juga visual karakter si bowgel dan jamurnya yang lucu, bikin aku ga bosen mantengin blognya terus.

2. Windi Teguh (windiland.com), sebenernya beliau ini banker & financial planner, tapi punya blog juga dan masih aktif sampai sekarang. Diblognya, banyak bahas tentang financial juga selain parenting dan lifestyle. 

3. Kadek Arini (kadekarini.com), travel blogger yang isi blognya bikin kita ngiler pengen traveling. Selain cerita tentang perjalanan travelingnya, dia juga menambahkan kisaran pengeluaran harga dari setiap destinasi yang ia kunjungi.

4. Rindang Yuliani (rindangyuliani.com), suka banget isi blog dari mba Rindang, apalagi tentang cerita jalan-jalannya di berbagai tempat wisata Kalimantan Selatan. Tema yang cukup jarang diangkat menurut ku, kadang jadi referensi ku juga buat traveling sekitar Kal-Sel. Beliau ini aktif ikut blog challenge & writing competition juga, bahkan udah menerbitkan buku sendiri ditengah rutinitas. Salut aku tu, produktif sekali.

5. Rizky Ashyanita (rizkyashya.com), kakak blogger satu ini produktifitasnya bikin aku salut juga. Selain punya pekerjaan utama, dia juga aktif nulis di blog pribadi, nulis di berbagai forum, bahkan juga cukup aktif di youtube. Di blog pribadinya, aku suka baca baca tentang diary jobseeker sama cerita kuliahnya di agribisnis. Oiya, cerita jalan-jalannya ka Ashya juga seru.

Saya:

Wah diantara kelima blogger diatas saya cuma pernah berkunjung ke blognya Mbak Rindang dan Mbak Ashya. Saya mainnya masih kurang jauh ya, hahhah.

Oke deh, sekian Close Up Interview saya dengan Mbak Helka. Terima kasih banyak buat Mbak Helka yang sudah bersedia menjawab pertanyaan dari saya. Maafkan kalau saya terlalu kepo atau saya ada salah kata. Jangan kapok yak Mbak, hihihi.

At last, yuk kepoin hasil CUI para peserta #FBBKolaborasi bulan ini. Tunggu hasil rekapannya nanti di blog Female Blogger Banjarmasin yak. Semoga kita bisa berjumpa lagi di post #FBBKolaborasi bulan depan, insyaAllah. See yaa \^_^/

 

***

Alhamdullillah ^_^

***

Oke, itulah postingan Thursday People saya hari ini. Bagaimana dengan kalian? Yuk, bikin post tentang close up interview:

• Jika berkenan, follow blog irabooklover atau tambahkan di blogroll/bloglist/daftar bacaan kalian ;)
• Buat blog post yang berisi wawancara/cerita kalian tentang para bookish (reader/writer/blogger dsb). Jika berkenan, sertakan juga button/gambar #ThursdayPeople di bawah ini di dalam postingan kalian dengan link menuju post ini XD
• Silakan tinggalkan link postingan kalian di kolom komentar post ini.
• Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah menshare wawancara/ceritanya di hari Kamis \^_^/

Read More